Main Article Content

Abstract

Cocoa Commodities, especially cocoa beans, have a great opportunity to be developed due to high market demand, this must be in line with the good quality of cocoa beans owned with the world market demand standards which means that at the farm level the cocoa farming must implement the Good Agricultural Practices (GAP) and Good Handling Practice (GHP). This study aims to determine the effect of the characteristics of cocoa farmers on farmers' perceptions of fermented cocoa beans. The method used in this study is the survey method. The research location is Sui Duri Village, Sui Raya District, Bengkayang Regency. Data analysis using logit regression. The results showed that the five characteristics of the farmers, namely age, education, land area, number of family dependents and farming experience had a positive influence on farmers' perceptions, this indicates that farmers' characteristics are very important on the farmers' decision to adopt cocoa bean fermentation technology.

Keywords: Characteristics of farmers, cocoa, perceptions, Good Agricultural Practices (GAP), Good Handling Practices (GHP)

Article Details

References

  1. [Bappenas] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2011. Evaluasi Pelaksanaan Gerakan Nasional Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao 2009-2010. Jakarta (ID): Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional.
  2. [ICCO] International Cocoa Organization. 2013. Quarterly Bulletin of Cocoa Statistics, Vol XXXIV, No. 3, Cocoa Year 2009/2010. London(GB): ICCO Annual Report.
  3. Abdul Farid., Ugik Romadi & Djoko Witono (2014). Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Adopsi Petani Dalam Penerapan Ssitem Tanam Jajar Legowo di Desa Sukosari Kecamatan Kasemba Kabupaten Malang Jawa Timur. Jurnal Penyuluhan, Maret 2018 Vol 14 No.1.
  4. Damihartini, R.S; & Amri Jahi. 2005. Hubungan karakteristik Petani dengan Kompetensi Agribisnis pada Usahatani Sayuran di kabupaten Kediri Jawa Timur. Jurnal Penyuluhan Vol 1 No.1.
  5. Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat. 2016. Data Luas Areal, Produksi dan Produktivitas Perkebunan Kakao Kabupaten Bengkayang. Pontianak.
  6. Firdaus M, Harmini dan Farid. 2011. Aplikasi Metode Kuantitatif untuk Manajemen dan Bisnis. Bogor (ID): IPB Press.
  7. Nazir, M., 2005. Metode Penelitian. Cetakan Keenam. Penerbit Ghalia Indonesia
  8. Nofri Ayinun., Hiola & Indrian (2015). Tingkat Adopsi Inovasi Sistem Tanam Jajar Legowo pada Tanaman Padi do Desa Ilomangga Kecamatan Fabongo Kabupaten Gorontolo. Jurnal Agropolitan Volume 5 Nomor 1 Bulan Juli 2018.
  9. Rahmadona, L., Fariyanti, A., & Burhanuddin. (2015). Analisis Pendapatan Usahatani bawang Merah di Kabupaten Majalengka. AGRISE, XV(2), 72–84.
  10. Rahmawati, D. R., Widjayanthi, L., & Raharto, S. (2010). Tingkat Adopsi Teknologi Program Prima Tani dan Penguatan Kelembagaan dengan PT Tri Sari Usahatani. J-SEP, 4(1), 1–14.
  11. Romdon, A. S., Supardi, S., & Sasongko, L. A. (2012). Kajian Tingkat Adopsi Teknologi pada Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah (Oryza sativa L) Di Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal. Jurnal Ilmu-IlmuPertanian, 8(1), 42–60.
  12. Sasongko, W. A., Witjaksono, R., & Harsoyo. (2014). Pengaruh Perilaku Komunikasi terhadap Sikap dan Adopsi Teknologi Budidaya Bawang Merah Di Lahan Pasir Pantai Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul. Agro Ekonomi, 24(1), 35–43.
  13. Situngkir, Sihol. Lubis Pulina dan Erida. 2007. Peranan Ibu Rumah Tangga Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga (Kasus: Pedagang Sayur di Kota Madya Jambi). “Jurnal Manajemen dan Pembangunan”, Ed. 7, Juli 2007.
  14. Soekartawi, 2003. Agroindustri Dalam Perspektif Sosial Ekonomi. Universitas Indonesia Press. Jakarta
  15. Theresia, V., Fariyanti, A., & Tinaprilla, N. (2016). Pengambilan Keputusan Petani Terhadap Penggunaan Benih Bawang Merah Lokal dan Impor di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. AGRARIS: Journalof Agribusiness and Rural Development Research, 2(1), 50–60. https://doi.org/10.18196/agr.2125
  16. Winardi, J. 2004. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers.