Main Article Content

Abstract

Tujuan pengabdian pada masyarakat ini untuk melatih, membimbing dan menyadarkan guru IPA terkait pentingnya konservasi di sekolah yang salah satu contoh implementasinya adalah membuat sabun cair berbahan dasar tanaman herbal lokal. Kegiatan dilakukan dalam dua langkah, yaitu: 1) melakukan eksplorasi terkait pemahaman konservasi dan potensi tanaman herbal lokal di sekolah, dan 2) proses pembuatan sabun cair. Materi disampaikan dengan ceramah, diskusi, demonstrasi dan praktek pembuatan sabun cair. Kegiatan dilaksanakan di ruang MGMP IPA Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu. Peserta kegiatan berjumlah 40 guru IPA yang bertugas di Kabupaten Kaur. Instrumen yang digunakan antara lain angket terbuka terkait tanaman herbal lokal dan panduan pembuatan sabun cair. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini antara lain : 1) pemahaman guru terkait dengan potensi tanaman herbal lokal yang berada di lingkungan sekolah, 2) kesadaran akan pentingnya konservasi dan 3) pengetahuan proses pembuatan sabun cair. Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan ini adalah pentingnya sikap konservasi dan pemanfataan potensi tanaman herbal lokal yang dapat dikembangkan dan diterapkan di sekolah masing-masing

Keywords: Sabun cair, tanaman herbal, konservasi, guru IPA.

Article Details

How to Cite
Firdaus, M. L., Wardana, R. W., & Nursaadah, E. (2020). Pembuatan Sabun Cair Berbahan Dasar Tanaman Herbal Lokal Untuk Menumbuhkan Sikap Konservasi Guru IPA. Jurnal Abdi Pendidikan, 1(2), 112–118. https://doi.org/10.33369/abdipendidikan.1.2.112-118

References

  1. D.-Y. Chen, J.-H. Shien, and L. Tiley. (2010). Curcumin inhibits influenza virus infection and haemagglutination activity. Food Chemistry, vol. 119, no. 4, pp. 1346–1351
  2. Flora. (2008). Pengertian tanaman obat. Diunduh di http://www.atobasahona.com/2016/09/definisi-tanaman-obat-penggunaan-dan.html tanggal 08 mei 2020
  3. Masrukhi dan Rahayuningsih, M. (2010). Universitas Konservasi: Wahana Pembangun Karakter Bangsa (Sebuah Renungan Dies Natalies Unnes ke-45). Semarang: Unnes
  4. Morar, F., and A. Peterlicean. (2012). The role and importance of educating youth regarding biodiversity conservation in protected natural areas. Procedia Economics and Finance 3, 1117-1121.
  5. Ramadoss, A., and G. Poyyamoli. (2011). Biodiversity conservation through environmental education for sustainable development – A case study from Puducherry, India. International Electronic Journal of Environmental Education 1(2), 97-111
  6. Zuhud E, A, M. (2010). Pengembangan Kampung Konservasi Tumbuhan Obat Keluarga (TOGA) sebagai model Ketahanan Obat Masyarakat Melalui Rekayasa Tri-Stimulus AMAR pro-Konservasi dan Menjalin Kemitraan [PenelitianStrategisUnggulan]. Departemen Konservasi Sumberdaya hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor