Main Article Content

Abstract

 ABSTRAK

 

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil kelayakan dan menghasilkan karakteristik modul pembelajaram fisika berbasis pemecahan masalah. Metode penelitian  R&D dengan model 3D yang terdiri dari tiga tahap yaitu pendefinisian (observasi, studi literatur, analisis kebutuhan, dan analisis bahan ajar), perancangan (validasi desain dan revisi desain ) dan pengembangan (validasi modul dan revisi modul) oleh Thiagrajan (1974). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi, lembar angket guru dan siswa, lembar penilaian ahli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul fisika berbasis pemecahan masalah yang dikembangkan  termasuk dalam  kategori cukup valid dengan aspek isi 71%, aspek penyajian sebesar 75%, aspek bahasa sebesar 75% dan aspek pemecahan masalah sebesar 71% serta kegrafikan sebesar 75% memiliki kriteria cukup valid.

 

Kata Kunci: modul pembelajaran, pemecahan masalah, tegangan permukaan dan viskositas

 

ABSTRACT

 

This research aimed to describe the feasibility results and produce characteristics of high school physics learning modules based on problem solving. The method is R&D with a 3D model consisting of 3 stages is definition (observation, study of literature, analysis of needs, and analysis of teaching material),  design (design validation and design revision) and develop (module validation and module revision)  by Thiagrajan (1974). The instruments used in this study were the observation sheet, students and teacher questionnaire sheet, questionnaire test validation team of experts. The results showed that the physics modules developed with problem solving were included in the enough valid category on the content aspect of 71%, the presentation aspect by 75%, the language aspect by 75% and the problem solving aspect by 71% and the graphics by 75% have quite valid criteria.

 

Keywords: Learning Module, Problem Solving, Surface Tension And Viscosity

Article Details

References

  1. Wiyono, K., & Zakiyah, S. (2019). Pendidikan Fisika Pada Era Revolusi Industri 4 . 0 Di Indonesia. Seminar Nasional Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika, 1(1), 1–14. Retrieved From Http://Snpfmotogpe.Ulm.Ac.Id/Wp-Content/Uploads/2019/03/Artikel-Ketang-Wiyono.Pdf.
  2. Rohman, A., & Ningsih, Y. E. (2018). Pendidikan Multikultural : Penguatan Identitas Nasional Di Era Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin, 1(50), 44–50. Retrieved From Http://Ejournal.Unwaha.Ac.Id/Index.Php/Snami/Article/View/261.
  3. Erwin, Rustaman, N. Y., Firman, H., & Ramalis, T. R. (2019). Analisis Persepsi Calon Guru Terhadap Pengembangan Keterampilan Probem Solving Melalui Pembelajaran Fisika. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Dan Riset Ilmiah, 3(1), 20–28. Https://Doi.Org/10.30599/Jipfri.V3i1.459.
  4. Ibrahim, Kosim, & Gunawan. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (Cups) Berbantuan Lkpd Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Teknologi, 3(1), 14–23. Https://Doi.Org/10.29303/Jpft.V3i1.318.
  5. Nurdyansyah, & Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013.
  6. Azizah, R., Yuliati, L., & Latifah, E. (2015). Kesulitan Pemecahan Masalah Fisika Pada Siswa Sma. Jurnal Penelitian Fisika Dan Aplikasinya, 5(2), 44–50.
  7. Suyanto, E., Fuad, M., Samhati, S., & Zain, M. Y. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Sastra Berbasis Model Al Bayani Untuk Sma Kelas Xi. J - Simbol (Bahasa, Sastra, Dan Pembelajarannya), 7(2), 1–11.
  8. Dharma, S. (2008). Penulisan Modul. Jakarta : Tenaga Kependidikan Ditjen Pmptk.
  9. Hidayat, W., & Sariningsih, R. (2018). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Dan Adversity Quotient Siswa Smp Melalui Pembelajaran Open Ended. Jurnal Nasional Pendidikan Matematika, 2(1), 109–118. Https://Doi.Org/10.1016/S0962-8479(96)90008-8.
  10. Mulhayatiah, D., Purwanti, Setya, W., Suhendi, H. Y., Kariadinata, R., & Hartini, S. (2019). The Impact Of Digital Learning Module In Improving Students’ Problem-Solving Skills. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 8(1), 11–22. Https://Doi.Org/10.24042/Jipfalbiruni.V8i1.3150.
  11. Aflaha, D. S. I. (2017). Pengembangan Modul Berbasis Problem Solving Pada Mata Kuliah Elektronika. Tecnoscienza, 2(1), 01-17.
  12. Mahmudi, H., & Fauzi, A. S. (2018). Pengembangan Modul Praktikum Fisika Dasar Berbasis Problem Solving. Seminar Nasional Multidisiplin, 1(1), 167–171.
  13. Wenno, I. H. (2010). Pengembangan Model Modul Ipa Berbasis Problem Solving Method Berdasarkan Karakteristik Siswa Dalam Pembelajaran Di Smp/Mts. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 2(2), 176–188. Https://Doi.Org/10.21831/Cp.V2i2.338.
  14. Aji, S. D., Hudha, M. N. H., & Rismawati, A. Y. (2017). Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika. Science Education Journal, 1(1), 36–51. Https://Doi.Org/10.21070/Sej.V1i1.830.
  15. Sutarno, Setiawan, A., Suhandi, A., Kaniawati, I., & Putri, D. H. (2017). Keterampilan Pemecahan Masalah Mahasiswa Dalam Pembelajaran Bandul Fisis Menggunakan Model Problem Solving Virtual Laboratory. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Teknologi, 3(2), 164–172. Https://Doi.Org/10.29303/Jpft.V3i2.396.