Main Article Content

Abstract

Artikel ini menggambarkan habitus siswa kelas atas yang gagal mengukir prestasi di sekolah. Siswa kelas atas gagal berprestasi karena tidak memiliki habitus berprestasi seperti belajar dengan konsentrasi, mendengarkan guru, aktif bertanya dan menjawab, membaca dan membuat catatan, membuat jadwal belajar dan pelaksanaannya, mengatur waktu belajar, mengulang pelajaran, mengerjakan PR serta menghafal pelajaran. Penelitian ini dilakukan dengan metode life history yang dilakukan di salah satu SMA di Kota Cilacap. Penentuan informan dilakukan dengan menggunakan purposive sampling, yaitu siswa kaya yang gagal berprestasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan berbagai “modal” seperti modal ekonomi (berasal dari keluarga kelas atas), budaya (memiliki banyak pengalaman sosial), sosial (jaringan pertemanan) dan simbolik (memiliki banyak fasilitas belajar) tidak membuat siswa kaya dapat berprestasi. Salah satu contohnya adalah Fahmi. Ia gagal berprestasi karena memiliki habitus malas, gemar menyontek, senang bermain, serta memiliki kebiasaan membolos. Habitus tersebut terbentuk melalui proses sosialisasi habitus yang terjadi di lingkungan keluarga, pertemanan dan sekolah. Habitus malas belajar berkembang karena lingkungan keluarga yang tidak membiasakan Fahmi untuk belajar membaca dan menulis sejak kecil. Lingkungan sekolah juga mengembangkan habitus malas belajar melalui cara mengajar guru yang membiasakan siswanya untuk menghapal soal. Lingkungan pertemanan bahkan berperan besar menumbuhkan semua habitus yang melekat pada Fahmi. Jadi, kegagalan berprestasi yang dialami Fahmi disebabkan kegagalan sosialisasi habitus berprestasi di lingkungan keluarga, pertemanan dan sekolah meskipun ia memiliki banyak modal yang dapat digunakan untuk mendukung capaian belajarnya.

Kata Kunci: Habitus, Modal, Prestasi, Siswa Kaya 

Article Details

How to Cite
Margani, S., Martono, N., & Puspitasari, E. (2021). POTRET SI FAHMI: SISWA KAYA YANG GAGAL BERPRESTASI. Jurnal Sosiologi Nusantara, 7(1), 17–36. https://doi.org/10.33369/jsn.7.1.17-36

References

  1. Amaruddin, Hidar, Hamdan Tri Atmaja, & Muhammad Khafid. 2020. “Peran Keluarga Dan Media Sosial Dalam Pembentukan Karakter Santun Siswa Di Sekolah Dasar.” Jurnal Pendidikan Karakter 10(1):33–48. doi: 10.21831/jpk.v10i1.30588.
  2. Celik, Cetin. 2017. “Institutional Habitus and Educational Achievement: A Comparative Case Study in Germany and Turkey.” Istanbul: Istanbul Police Center.
  3. Chotimah, Lilis Nur, Hety Mustika Ani, & Joko Widodo. 2017. “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa.” Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi Dan Ilmu Sosial 11(1):75–80. doi: 10.19184/jpe.v11i2.6457.
  4. Edgerton, Jason D., & Lance W. Roberts. 2014. “Cultural Capital or Habitus? Bourdieu and Beyond in the Explanation of Enduring Educational Inequality.” Theory and Research in Education 12(2):193–220. doi: 10.1177/1477878514530231.
  5. Idi, Abdullah, & Safarina. 2016. Sosiologi Pendidikan (Individu, Masyarakat Dan Pendidikan). Depok: PT RajaGrafindo Persada.
  6. Iksan, Mohamad. 2015. “Atribusi Kegagalan Berprestasi Siswa SMP Dan SMA.” Jurnal Psikologi Tabularasa 10(2):172–85 (http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jpt/article/download/1398/900).
  7. Jayanti, Rahma, & Iwan Wahyu Hidayat. 2014. “Hubungan Antara Tuntutan Orangtua Terhadap Prestasi Dengan Perfeksionisme Pada Anak Berbakat Di SMA Negeri 1 Gresik.” Psikologi Klinis Dan Kesehatan Mental 3(3):153–58 (https://www.google.com/url?q=http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jpkk285e57b80cfull.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwiQ4tqkxPfuAhXDqksFHeYiCdlQFjAJegQlBxAB&usg=AOvVaw20eXDPtCuWC6gkKtyAqaAG).
  8. Kurniawan, Yusuf, & Ajat Sudrajat. 2018. “Peran Teman Sebaya Dalam Pembentukan Karakter Siswa Madrasah Tsanawiyah.” SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial 15(2):149–63. doi: 10.21831/socia.v15i2.22674.
  9. Kusuma, Unggul Pradana. 2017. “Pengaruh Status Orang Tua Dan Lingkungan Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Depok Sleman.” Hisbah: Jurnal Bimbingan Konseling Dan Dakwah Islam 14(2):43–53. doi: 10.14421/hisbah.2017.142-04.
  10. Martono, Nanang. 2014. “Dominasi Kekuasaan Dalam Pendidikan : Tesis Bourdieu Dan Foucault Tentang Pendidikan Tesis Bourdieu Dan Foucault Tentang Pendidikan.” Jurnal Interaksi 8(1):28–39 (https://www.researchgate.net/publication/325119775_DOMINASI_KEKUASAAN_DALAM_PENDIDIKAN_Tesis_Bourdieu_dan_Foucault_tentang-Pendidikan).
  11. Martono, Nanang, Elis Puspitasari, Mintarti, & Sulyana Dadan. 2019. Kontestasi Habitus Di Sekolah Publik. Depok: PT RajaGrafindo Persada.
  12. Megayanti. 2016. “Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab Siswa Malas Belajar Pada Kelas V.” Jurnal Pendidikan Dan Guru Sekolah Dasar 30(5):2848–53
  13. (journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/pgsd/article/view/4927).
  14. Miyarso, Estu. 2017. “Kultur Keluarga Dan Kemampuan Berbahasa Anak.” Jurnal Dinamika Pendidikan 22(2):97–111 (https://journal.uny.ac.id/index.php/dinamika-pendidikan/article/download/19774/10805).
  15. Mua, Marianus Muharli. 2015. “Pelajar Papua Dalam Kuasa Simbolik (Studi Terhadap Reproduksi Kelas Sosial Di SMK Negeri 1 Obaa, Mappi, Papua).” Jurnal Sosiologi Agama 9(2):121–38. doi: 10.14421/jsa.2015.092-07.
  16. Nuraeni, LH, & Muhammad Syukur. 2018. “Habitus Belajar Siswa Berrestasi Di SMA Negeri 12 Makassar.” Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM 5(2):87–93 (https://ojs.unm.ac.id/sosialisasi/article/view/12239/7242).
  17. Pramika, Depi, Chandra Kurniawan, Widya Agustina, & Reni Murniati. 2017. “Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas PGRI Palembang.” Jurnal Neraca: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Ekonomi Akuntansi 1(2):1–15. doi: 10.31851/neraca.v1i2.2207.
  18. Rahayu, Wening P. 2011. “Analisis Intensitas Pendidikan Oleh Orang Tua Dalam Kegiatan Belajar Anak, Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Dan Prestasi Belajar Siswa.” Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran (JPP) 18(1):72–80 (https;//journal.um.ac.id/index.php/pendidikan-dan-pembelajaran/article/view/2759)
  19. Santrock, John W. 2011. Psikologi Pendidikan: “Educational Psychology.” Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
  20. Siregar, Mangihut. 2016. “Teori Gado-Gado Pierre-Felix Bourdieu.” Jurnal Studi Kultural 1(2):79–82 (https://media.neliti.com/media/publication/223848-teori-gado-gado-pierre-felix-bourdieu.pdf).
  21. Siregar, Nina Siti Salmaniah. 2013. “Persepsi Orang Tua Terhadap Pentingnya Pendidikan Bagi Anak.” JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan Sosial Politik Universitas Medan Area 1(1):11–27 (https://www.ojs.uma.ac.id/index.php./jppuma/article/view/585).
  22. Swaramarinda, Darma Rika, & Henry Eryanto. 2013. “Pengaruh Modal Budaya, Tingkat Pendidikan Orang Tua Dan Tingkat Pendapatan Orang Tua Terhadap Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negari Jakarta.” Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis (JPEB) 1(1):39–61. doi: 10.21009/JPEB.001.1.3.
  23. Umanailo, M. Chairul B. 2018. “Mengurai Kekerasan Simbolik Di Sekolah: Sebuah Pemikiran Pierre Bourdieu Tentang Habitus Dalam Pendidikan.” Pp. 1–24 in.
  24. Wempi, Jefri A. 2012. “Teori Produksi Kultural: Sebuah Kajian Pustaka.” Exposure-Journal Af Advanced Communication 2(1):364–81 (https://eprints.binus.ac.id/29410/).