Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas fisik dan nutrisi jerami padi fermentasi pada berbagai penambahan starter. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan tersebut terdiri : P0 = Fermentasi Jerami padi tanpa starter, P1 = Fermentasi Jerami padi + Starbio Probiotik, P2 = Fermentasi Jerami padi + Probiotik FM, P3 = Fermentasi Jerami padi + MOL Bonggol pisang, P4 = Fermentasi Jerami padi + Mikrostar LA2. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah kualitas fisik yang meliputi Warna, Aroma, dan Tekstur serta kualitas nutrisi yang terdiri Bahan Kering, Bahan Organik, Protein Kasar, Serat Kasar, dan Lemak Kasar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan penambahan starter yang berbeda dalam proses fermentasi jerami padi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap Bahan Organik dan Serat Kasar Jerami Padi fermentasi dan tidak berpengaruh nyata terhadap kualitas fisik, Bahan Kering, Protein Kasar dan Lemak Kasar. Penambahan berbagai starter dalam proses fermentasi jerami padi dapat merubah kualitas fisik jerami padi dari karakteristik fisik khas jerami padi. Penambahan starter dengan menggunakan MOL Bonggol pisang (P3) signifikan menurunkan kadar Bahan Organik (70,59%) dan Serat Kasar (18,87%) serta cenderung meningkatkan kadar Protein Kasar (8,46%). Simpulan dari penelitian ini adalah penambahan berbagai starter dalam proses fermentasi jerami padi menunjukkan kualitas fisik yang sama dan mampu memperbaiki kualitas nutrisi jerami padi.

Kata kunci : kualitas fisik, nutrisi, jerami padi, starter, fermentasi

Article Details

How to Cite
Suningsih, N., Ibrahim, W., Liandris, O., & Yulianti, R. (2019). Kualitas Fisik dan Nutrisi Jerami Padi Fermentasi pada Berbagai Penambahan Starter. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 14(2), 191–200. https://doi.org/10.31186/jspi.id.14.2.191-200

References

  1. Amin, M., S. D. Hasan, O. Yanuarianto, dan M. Iqbal. 2015. Pengaruh lama fermentasi terhadap kualitas jerami padi amoniasi yang ditambah probiotik Bacillus Sp. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia. 1 (1) : 8-13
  2. Antonius. 2009. Pemanfaatan Jerami Padi Fermentasi sebagai Subtitusi Rumput Gajah dalam Ransum Sapi. JITV.14(4): 270-277
  3. Afrianti, L. H. 2008. Keunggulan Makanan Fermentasi. http://www. roycollections.co.cc/index.thp.com. [7 Januari Oktober 2019].
  4. Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. Cetakan Kedua. PT. Gramedia, Jakarta.
  5. Aprintasari, A., C. I. Sutrisno dan B. I.M. Tampoeboelon. 2012. Uji Total Fungi dan Organoleptik pada Jerami
  6. Padi dan Jerami Jagung yang Difermentasi dengan Isi Rumen Kerbau. Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 2 : 311 – 321
  7. Ardhana, M. 1982. The Microbial Ecology of Tape Ketan Fermentation. Thesis. The University of New South Wales University : Sydney
  8. Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
  9. Firsoni. 2018. Laporan Teknis 2017. Dokumen Teknis Pembuatan Pakan Ternak Ruminansia dan Ikan. Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional.
  10. Haryanto, B. 2012. Perkembangan penelitian nutrisi ruminansia. Wartazoa. 22 No 4 :169-177.
  11. Hidayat, dan D. R. Purnama. 2005. Pemanfaatan Jerami Padi Fermentasi sebagai Pakan Pengemukan Sapi PO di Kecamatan Banyu Resmi Kabuaten Garut. Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian : 26-30
  12. Indrayati, N., dan Rakhmawati. 2013. Peningkatan Kualitas Nutrisi Limbah Kulit Buah Kakao dan Daun Lamtoro Melalui Fermentasi Sebagai basis protein Pakan Ikan Nila. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. 13 (2): 108-115.
  13. Kasmiran, A. 2011. Pengaruh Lama Fermentasi Jerami Padi dengan Mikroorganisme Lokal Terhadap Kandungan Bahan Kering, Bahan Organik, dan Abu. LENTERA. 11 (1) : 48-52.
  14. Kesumaningwati, R. 2015. Penggunaan MOL Bonggol Pisang (Musa paradisiaca) sebagai Dekomposer untuk Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit. Ziraa’ah. 40 (1) : 40-45
  15. Komar, A. 1984. Teknologi Pengolahan Jerami Padi Sebagai Pakan Ternak. Dian Grahita. Bandung
  16. Manin F, Ella Hendalia, Yatno, Pudji Rahayu. 2014. Dampak Pemberian Probiotik Probio_FM Terhadap Status Kesehatan Ternak Itik Kerinci. Jurnal Ilmu Ternak. 7 (2) : 7-11.
  17. Sarwono, B dan H. B. Arianto. 2003. Penggemukan Sapi Potong Secara Cepat. Penerbit Swadaya, Jakarta.
  18. Sartika, T,Y., C. Raharjo, dan K. Dwiyanto. 1994. Penggunaan probiotik starbio dalam ransum dengan tingkat protein yang berbeda terhadap performans kelinci lepas sapih. Balitnak Ciawi, Bogor. Sains Majalah Ilmiah Univ. Diponegoro, Semarang
  19. Soekarto, S. 1985. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
  20. Supriyatna, A. 2017. peningkatan nutrisi jerami padi melalui fermentasi dengan mengunakan konsorsium jamur Phanerochaetae chrysosporium dan Aspergilus niger. Jurnal. ISSN 1979 – 1981. 10 (2) :166-181.
  21. Sutardi, T. 1980. Landasan Nutrisi. Jilid I. Departemen Ilmu Makanan Terak. Fakultas Peternakan Institute Pertanian Bogor. Bogor
  22. Syamsu, J. A. dan A. Abdullah. 2008. Kajian Ketersediaan Limbah Tanaman Pangan Sebagai Pakan Untuk Pengembangan Ternak Ruminansia di Kabupaten Bulukumba. Buletin Ilmu Peternakan dan Perikanan. 12 (1) : 163-169.
  23. Syamsu, J. A. 2006. Kajian Penggunaan Starter Mikroba dalam Fermentasi Jerami Padi sebagai Sumber Pakan pada Peternakan Rakyat di Sulawesi Tenggara. Disampaikan dalam Seminar Nasional Bioteknologi. Puslit Bioteknologi LIPI: Bogor.
  24. Syamsu, J. A. 2001. Fermentasi Jerami Padi dengan Probiotik Sebagai Pakan Ternak Ruminansia. Jurnal Agrista. 5 (3): 280-283.
  25. Sari, M. L., A. I. M. Ali, S. Sandi, dan A. Yolanda. 2015. Kualitas Serat Kasar, dan BETN terhadap Lama Penyimpanan Wafer Rumput Kumpai Minyak dengan Perekat Karaginan. Jurnal Peternakan Sriwijaya. 4 (2) : 35-40.
  26. Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprojo, S. Prawirokusumo, dan S. Lebdosoekojo. 1989. Imu Makanan Ternak Dasar. Edisi ke 6 Gadjah Mada University press. Yogyakarta.