Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan temulawak dalam pakan terhadap produktivitas ayam kampung super. Penelitian dilaksanakan selama 56 hari menggunakan 100 ekor ayam kampung super. Perlakuan yang diberikan berupa: pakan basal (P1); P1 + temulawak 0,33% (P2); P1 + temulawak 0,67% (P3); P1 + lempuyang 1% (P4). Data yang diperoleh dianalisis variasi Rancangan Acak Lengkap pola searah. Perbedaan antar perlakuan diuji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung temulawak tidak mempengaruhi nilai konsumsi pakan, FCR dan efisiensi pakan, namun mempengaruhi nilai pertambahan bobot badan harian, bobot panen ayam kampung super dan nilai income over feed cost (IOFC). Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan bahwa tepung temulawak dapat diberikan pada pakan ayam kampung super sebanyak 0,33%.

Kata kunci: Ayam kampung super, temulawak, produktivitas, IOFC

Article Details

Author Biography

A. D. Anggraini, Universitas Muhammadiyah Malang

Animal Science Department
How to Cite
Anggraini, A. D., Widodo, W., Rahayu, I. D., & Sutanto, A. (2019). Efektivitas Penambahan Tepung Temulawak dalam Ransum sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas Ayam Kampung Super. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 14(2), 222–227. https://doi.org/10.31186/jspi.id.14.2.222-227

References

  1. Afif, K.H. 2006. Peningkatan Kadar Kurakumin Ekstrak Etanol Temulawak dengan Metode Ekstraksi Cair-Cair. Skripsi.https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/12345678 9/48355/G06kha.pdf?sequence=1&isAllowed=y
  2. Aris, S., E. Mirwandhono, dan Emmyliam. 2006. Pemanfaatan Tepung Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) dan Molases dalam Ransum terhadap Performa dan Income Over Feed Cost (IOFC) Itik Peking Umur 1-56 hari. Jurnal Agribisnis Peternakan. 2(2) : 67-71.
  3. Cahyono, B., M.D.K. Huda, L. Limantara. 2011. Pengaruh Pengeringan Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) terhadap Kandungan dan Komposisi Kurkuminoid. Reaktor. 13(3) : 165-171.
  4. Candra, A. A., 2013. Aktivitas Hepatoprotektor Temulawak pada Ayam yang Diinduksi Pemberian Parasetamol. Jurnal Penelitia Pertanian Terapan. 13 (2) : 137-143.
  5. Mubarak, P.R., L.D. Mahfudz, dan D. Sunarti.2018. Pengaruh Pemberian Probiotik pada Level Protein Pakan Berbeda Terhadap Perlemakan Ayam Kampung. Jurnal Sain Peternakan Indonesia. 13(4) : 357- 36
  6. Munira, S., L.O Nafiu., A.M. Tasse. 2016. Performans Ayam Kampung Super pada Pakan yang Disubtitusi Dedak Padi Fermentasi dengan Fermentor Berbeda. JITRO. 3 (2): 21-29.
  7. Nurdiyanto, R., R. Sutrisna, dan K. Nova. 2015. Pengaruh Ransum dengan Persentase Serat Kasar yang Berbeda terhadap Performa Ayam Jantan Tipe Medium Umur 3-8 Minggu. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. 3 (2) : 12-19.
  8. Rahardjo, M. 2010. Penerapan SOP Budidaya untuk Mendukung Temulawak sebagai Bahan Baku Obat Potensial. Perspektif. 9 (2) : 78-93.
  9. Rasyaf, M. 2011. Panduan Beternak Ayam Pedaging. Cetakan IV. Penebar Swadaya Jakarta.
  10. Sembiring, B.B., Ma’mun, dan E.I. Ginting. 2006. Pengaruh Kehalusan Bahan dan Lama Ekstraksi terhadap Mutu Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb). Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. 17(2) : 53-58.
  11. Sukmawati, N. M.S., I.P. Sampurna, M. Wirapartha, N.W. Siti, dan I.N. Ardika. 2015. Penampilan dan Komposisi Fisik Karkas Ayam Kampung yang Diberi Jus Daun Pepaya Terfermentasi dalam Ransum Komersial. Majalah Ilmiah Peternakan. 18 (2) : 39-43
  12. Widodo, W., I.D. Rahayu., A.Sutanto., A.D. Anggraini. 2017. Penambahan Lempuyang dalam Pakan Ayam Kampung Super yang Menggunakan Campuran Jamu. Prosiding Seminar Nasional dan Gelar Produk 2. Hal: 469-473.
  13. Wijayakusuma, H. 2003. Penyembuhan dengan Temulawak. Jakarta: Milenia Populer.
  14. Wiryawan, K.G., S. Suharti, dan M. Bintang. 2005. Kajian Antibakteri Temulawak, Jahe, dan Bawang Putih terhadap Salmonella typhimurium serta Pengaruh Bawang Putih terhadap Performans dan Respon Imun Ayam Pedaging. Media Peternakan. 28(2): 52-62.