Main Article Content
Abstract
Penyakit kecacingan merupakan penyakit akibat infeksi cacing yang cenderung tidak mematikan namun menimbulkan berbagai masalah seperti menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktivitas. Sebagian besar kecacingan pada siswa disebabkan oleh cacing Soil Transmitted Helminth (STH) salah satunya cacing tambang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi infeksi cacing tambang serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kejadian infeksi cacing tambang pada anak usia sekolah dasar di daerah Grobogan, Jawa Tengah. Penelitian observasi dengan desain cross sectional menggunakan sampel feses dari siswa di dua SD di Grobogan, Jawa Tengah sebanyak 73 sampel feses. Pemeriksaan mikroskopis dilakukan untuk mengetahui sampel feses yang positif mengandung telur cacing tambang. Hasil menunjukkan sebanyak 10 siswa (13,7%) positif terinfeksi cacing tambang. Data mengenai faktor resiko cacing tambang didapatkan melalui kuesioner sederhana megenai PHBS. Kebersihan sekolah, pekerjaan berisiko dari orang tua siswa serta kebersihan kuku siswa SD merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi angka infeksi cacing tambang pada siswa SD di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.Pihak sekolah perlu meningkatkan program sanitasi di lingkungan sekolah, menggalakkan perilaku hidup sehat serta penyuluhan kesehatan kepada siswa dan keluarganya.
Keywords
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
References
- World Health Organization. Soil transmitted helminthes Intestinal Worms. [Internet] Available from: http/www.who.int/intestinal worms/en. [diakses 9 Maret 2019].
- Centers for Disease Control and Prevention. Which diseases are considered neglected tropical disease. [Internet] Available from https://www.cdc.gov/globalhealth/ntd/diseases/index.html. [diakses 9 Maret 2019]
- Kemenkes RI. Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia no 15 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan. Jakarta:Kemenkes RI. 2017
- Kemenkes RI. Pedoman pengendalian kecacingan. Jakarta : Diretorat Jendral PP dan PL, Kemenkes, 2012.
- Sumanto, Didik. Faktor risiko infeksi cacing tambang pada anak sekolah. [Tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro;2010.
- Umar Z. Perilaku Cuci Tangan Sebelum Makan dan Kecacingan pada Murid SD di Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat. 2005;25611.
- Ginting A. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kecacingan pada anak sekolah dasar di desa tertinggal Kecamatan Pangukuran Kabupaten Samosir. [Skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara; 2008.
- Mardiana, Djarismawati. Prevalensi cacing usus pada murid sekolah dasar wajib belajar pelayanan gerakan terpadu pengentasan kemiskinan daerah kumuh di wilayah DKI Jakarta, Jurnal Ekologi Kesehatan. 2008(7):769–74.
- Samarang, Nurjana MA, Sumolang PPF. Prevalensi Soil Transmitted Helminth di 10 sekolah dasar Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala Sulawesi. J Heal Epidemiol Commun Dis. 2016;2(2):33–8.
- Wijaya, N.H. Beberapa faktor risiko kejadian infeksi cacing tambang pada petani pembibitan Albasia. [Tesis] Semarang: Universitas Diponegoro;2015.
- Bisara D, Mardiana. Kasus Kecacingan Pada Murid Sekolah Dasar Di Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan Tahun 2010. J Ekol Kesehat. 2014;13(3 Sep):255–64.
- Sandy S, Sumarni S, Soeyoko. Analisis Model Faktor Risiko yang Mempengaruhi Infeksi Kecacingan yang Ditularkan Melalui Tanah pada Siswa Sekolah Dasar di Distrik Arso, Kabupaten Keerom, Papua. Media Litbangkes. 2015;25(1):1–14.
- Fitri J., Saam Z, and Hamidy M.Y. Analisis faktor faktor risiko infeksi kecacingan murid sekolah dasar di Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2012. Jurnal Ilmu Lingkungan, 2012; 6(2).
- Departemen Kesehatan RI. Laporan Hasil Survei Morbiditas Cacingan Tahun 2005. Jakarta: Subdit Diare dan Penyakit Pencernaan Ditjen PPM & PLP, Depkes RI, 2006.
- Faridan K, Marlinae L, Audhah N Al. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kecacingan pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Cempaka 1 Kota Banjarbaru. J Buski. 2013;4(3):121–7.
References
World Health Organization. Soil transmitted helminthes Intestinal Worms. [Internet] Available from: http/www.who.int/intestinal worms/en. [diakses 9 Maret 2019].
Centers for Disease Control and Prevention. Which diseases are considered neglected tropical disease. [Internet] Available from https://www.cdc.gov/globalhealth/ntd/diseases/index.html. [diakses 9 Maret 2019]
Kemenkes RI. Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia no 15 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan. Jakarta:Kemenkes RI. 2017
Kemenkes RI. Pedoman pengendalian kecacingan. Jakarta : Diretorat Jendral PP dan PL, Kemenkes, 2012.
Sumanto, Didik. Faktor risiko infeksi cacing tambang pada anak sekolah. [Tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro;2010.
Umar Z. Perilaku Cuci Tangan Sebelum Makan dan Kecacingan pada Murid SD di Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat. 2005;25611.
Ginting A. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kecacingan pada anak sekolah dasar di desa tertinggal Kecamatan Pangukuran Kabupaten Samosir. [Skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara; 2008.
Mardiana, Djarismawati. Prevalensi cacing usus pada murid sekolah dasar wajib belajar pelayanan gerakan terpadu pengentasan kemiskinan daerah kumuh di wilayah DKI Jakarta, Jurnal Ekologi Kesehatan. 2008(7):769–74.
Samarang, Nurjana MA, Sumolang PPF. Prevalensi Soil Transmitted Helminth di 10 sekolah dasar Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala Sulawesi. J Heal Epidemiol Commun Dis. 2016;2(2):33–8.
Wijaya, N.H. Beberapa faktor risiko kejadian infeksi cacing tambang pada petani pembibitan Albasia. [Tesis] Semarang: Universitas Diponegoro;2015.
Bisara D, Mardiana. Kasus Kecacingan Pada Murid Sekolah Dasar Di Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan Tahun 2010. J Ekol Kesehat. 2014;13(3 Sep):255–64.
Sandy S, Sumarni S, Soeyoko. Analisis Model Faktor Risiko yang Mempengaruhi Infeksi Kecacingan yang Ditularkan Melalui Tanah pada Siswa Sekolah Dasar di Distrik Arso, Kabupaten Keerom, Papua. Media Litbangkes. 2015;25(1):1–14.
Fitri J., Saam Z, and Hamidy M.Y. Analisis faktor faktor risiko infeksi kecacingan murid sekolah dasar di Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2012. Jurnal Ilmu Lingkungan, 2012; 6(2).
Departemen Kesehatan RI. Laporan Hasil Survei Morbiditas Cacingan Tahun 2005. Jakarta: Subdit Diare dan Penyakit Pencernaan Ditjen PPM & PLP, Depkes RI, 2006.
Faridan K, Marlinae L, Audhah N Al. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kecacingan pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Cempaka 1 Kota Banjarbaru. J Buski. 2013;4(3):121–7.