Main Article Content

Abstract

Latar Belakang: Tidur merupakan kebutuhan fisiologis dasar bagi setiap individu yang  dapat memengaruhi kualitas serta keseimbangan hidup. Tidur memiliki fungsi salah satunya yaitu berpengaruh ke sistem saraf sehingga bisa berdampak terhadap memori dan kemampuan belajar. Tuntutan sekolah, kegiatan sosial setelah sekolah dan gaya hidup dapat menyita waktu tidur. Di Sumatera Utara, dari 287 pelajar dilaporkan 220 pelajar yang mengalami kualitas tidur yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan kualitas tidur dengan kapasitas memori kerja pada siswa SMA.

Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di SMAIT Iqra’ Kota Bengkulu pada bulan Agustus 2018. Pemilihan sampel dilakukan berdasarkan simple random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk menilai kualitas tidur yaitu kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index, sedangkan pengukuran kapasitas memori kerja menggunakan reading span test. Korelasi antara kedua variabel tersebut akan dianalisis mengggunakan uji Spearman.

Hasil: Total sampel penelitian yang dianalisis adalah 53 siswa, 18 siswa (34%) memiliki kualitas tidur yang baik dan 35 siswa (66%) memiliki kualitas tidur buruk. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang bermakna antara kualitas tidur dengan kapasitas memori kerja dengan nilai p = 0,042, r = 0,281.

Kesimpulan: Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kualitas tidur dengan kapasitas memori kerja pada siswa SMAIT Iqra’ Kota Bengkulu.

KataKunci: kualitas tidur, kapasitas memori kerja, siswa sekolah menengah atas.

Article Details

How to Cite
Tabligha, N., Sudjatmoko, A., & Triana, D. (2019). Hubungan Kualitas Tidur dengan Kapasitas Memori Kerja Siswa Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu Iqra’ Kota Bengkulu Tahun 2018. Jurnal Kedokteran Raflesia, 4(2), 17–30. https://doi.org/10.33369/juke.v4i2.9940

References

  1. Potter, P.A. dan Perry, A.G., 2010. Fundamental Keperawatan. Edisi ke-7 Vol 2. Jakarta: Salemba Medika. pp. 1882-1998.
  2. NSF, 2015. National sleep foundation recommends new sleep times. [online] Tersedia pada https://www.sleep foundation.org. [Diakses 13 Oktober 2017].
  3. Gilbert, S.P., dan Weaver, C.C., 2010. Sleep quality and academic performance in university students: a wake-up call for college psychologists. J Coll Student Psychother. 24, pp. 295-306.
  4. Conway, A.R.A., Kane, M.J., dan Engle, R.W., 2003. Working memory capacity and its relation to general intelligence. TRENDS in Cognitive Science. 7, pp. 547-552.
  5. Alloway, T.P., 2009. Working memory, but not IQ, predicts subsequent learning in children with learning difficulties. Eur J Psychol. 25, pp. 92-98.
  6. Brockmole, J.R., dan Logie, R.H., 2013. Age-related change in visual working memory. A study of 55,753 participants aged 8–75. Front Psychol. 3, pp. 12.
  7. Gradisar, T., Terril, G., Johnston, A., dan Douglas, P., 2008. Adolescent sleep and working memory performance. Sleep Biol Rhythms. 6, pp. 146–154.
  8. Liu, X., Zhao, Z.M., Jia, C.P., dan Buysee, D.J.M., 2008. Sleep pattern and problem among chinese adolescents. Pediatrics. pp. 1167-1172
  9. Deshinta, 2009. Hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada remajausia 15-17 tahun di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa. Skripsi. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara.
  10. Pratiaksa, A., 2015. Hubungan kualitas tidur dengan kapasitas memori kerja pada siswa sekolah menengah atas. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
  11. Oberauer, K., Sub, H.M., Schulze, R., Wilhelm, O., Wittmann, W.W., 2000. Working memory capacity - facets of a cognitive ability construct. Personality Individ Differ. 29, pp. 1017–1045.
  12. Friedman, NP., dan Miyake, A., 2005. Comparison of four scoring methods for the reading span test. Behav Res Methods. 37, pp. 581–590.
  13. Nursalam, Apriani, N.K., Has, E.M.M., dan Efendi, F., 2014. Sleep hygiene behavior among Balinese adolescent. J Nurs Ed Practice. 4, pp. 155-160.
  14. NAHIC, 2014. Sleep Deprivation in Adolescents and Young Adults. [online] Tersedia pada http://nahic.ucsf.edu. [Diakses 14 Agustus 2018].
  15. aposky, A. D., Bass, J., Kohsaka, A., dan Turek, F. W., 2008. Sleep and circadian rhythms: key components in the regulation of energy metabolism. FEBS Lett. 582, pp. 142–151.
  16. Luthfi, B.M., Azmi, S., dan Erkadius, E., 2017. Hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada pelajar kelas 2 SMA Negeri 10 Padang. J Kes Andalas. 6, pp. 318-323.
  17. Wahyurin, I.S., 2015. Hubungan kualitas tidur dengan konsentrasi belajar pada remaja di Yogyakarta. Skripsi.Yogyakarta: Program Studi Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM.
  18. Kabinani, T.S., 2017. Hubungan kualitas tidur dengan kapasitas memori kerja mahasiswa fakultas kedokteran universitas kristen krida wacana tahun akademik 2016/2017. Skripsi. Jakarta: Universitas Kristen Krida Wacana.
  19. Nilifda, H., Nadjmir., dan Hardisman., 2016. Hubungan kualitas tidur dengan prestasi akademik mahasiswa program studi pendidikan dokter angkatan 2010 FK Universitas Andalas. J Kes Andalas. 5, pp. 243-249.
  20. Kahn, A., Franco, P., Groswasser, J., dan Scaillet, S., 2004. Sleep characteristics and sleep deprivation in infants, children and adolescence. WHO Technical Meeting on Sleep and Health. pp. 22–24.
  21. Fatima, Y., Suhail, A.R.,Doi, M.B.B.S., Jake, M.,Najman, danMamun, A.A., 2016. Exploring gender difference in sleepquality of youngadults: findings from a largepopulationstudy. Clin Med Res. 14, pp. 138–144.
  22. Santiago, L.C.S., Batista, R.M.F., Lyra1, M.J., Farah, B.Q., Pedrosa, R.P., Falcã, A.P.S.T., Araújo, R.C., dan Santos, M.A.M., 2017. The role played by gender and age on poor sleep quality among institutionalized adolescents. Sleep Breath. 21, pp. 197-202.
  23. Orff, H.J., Meliska, C., Martinez, L., dan Parry, B., 2014. The influence of sex and
  24. gonadal hormones on sleep disorders. Chrono Physiol Ther. 4, pp. 15–25.
  25. Baker, S.S., dan Driver, H.S., 2007. Circadian rhythms, sleep and the menstrual cycle. Sleep Med. 8, pp. 613–622.
  26. Diekelmann, S.,dan Born, J., 2010. The memory function of sleep. Nat Rev Neurosci. 11, pp, 114–126.
  27. Curcio, G., Ferrara, M., dan Gennaroa, L.D., 2006. Sleep loss, learning capacity and academic performance. Sleep Med Rev. 10, pp. 323–337.
  28. Dehn, M..J., 2008. Working memory and academic learning, assessment and intervention. Canada: John Wiley & Sons, Inc. pp. 2-4; 57-58; 64-65; 92-95.
  29. Autin, F., dan Croizet, J.C. 2012. Improving working memory efficiency by reframing metacognitive interpreta-tion of task difficulty. J Exp Psychol. 141, pp.610-618.
  30. Baddeley, A., 2003. Working memory and language: An overview. J Commun Disord. 36, pp. 189-208.
  31. Kaufman, S.B., 2007. Sex differences in mental rotation and spatial visualization ability: can they be accounted for by differences in working memory capacity?. Intelligence. 35, pp. 211–223.
  32. Lejbak, L., Crossley, M., Vrbancic, M., 2011. A male advantage for spatial and object but not verbal working memory using the n-back task. Brain Cogn. 76, pp. 191–196.
  33. Lynn, R., dan Irwing, P., 2008. Sex differences in mental arithmetic, digit span, and g as defined as working memory capacity. Intelligence. 36, pp. 226–235
  34. Masters, M.S., dan Sanders, B., 1993. Is the gender difference in mental rotation disappearing?. Behav Genet. 23, pp. 337–341.
  35. Nordvik, H., dan Amponsah, B., 1998. Gender differences in spatial abilities and spatial activity among university students in an egalitarian educational system. Sex Roles. 38, pp. 1009-1023.
  36. Bae, Y., Choy, S., Geddes, C., Sable, J., dan Snyder, T., 2000. Trends in Education Equity of Girls and Women.
  37. Washington DC: U.S. Government Printing Office. pp. 76-77.
  38. Hedges, L.V., dan Nowell, A., 1995. Sex differences in mental scores, variability, and numbers of high-scoring individuals. Science. 269, pp. 41–45.
  39. Colten, H.R. dan Altevogt, B.M., 2006. Sleep disorders and sleep deprivation: an unmet public health problem. Washington: National Academies. pp. 33-