Main Article Content

Abstract

This study aims to describe the types of rhymes in the Rejang language found in the Lebong community of Bengkulu Province. The approach and type of research used is a qualitative survey. The research locations were Tik Teleu Village, Pelabai, and Kota Baru Santan, Pelabai District, Lebong Regency, Bengkulu Province. Subjects were used as informants. In this study, the traditional leader of Lebong Regency, from Tik Teleu Village and Pelabai Village. Data collection The techniques used in this study were interviews with informants and documentation. Data analysis techniques were data selection, data presentation, conclusion drawing, and data validity test, namely by lengthening observations, increasing persistence, triangulating (triangulating sources) and holding member checks. The results of the study were collected sixty rhymes in the rejang language pantun found in three villages and documentation.The Rejang language is nineteen rhymes from Tik Teleu Village, eighteen rhymes from Kota Baru Santan Village and sixteen rhymes from Pelabai Village and added from the documentation (Book of ireak Ca'o tun Jang) as many as seven rhymes, so there are sixty rhymes. In accordance with the types of rhymes obtained, namely: eleven advice rhymes, five love rhymes, two spirit poems, six traditional rhymes, six religious rhymes, one humorous rhyme, nine figurative rhymes, twelve love rhymes, five proverb rhymes and three puzzles. puzzle. As for the types of Rejang language rhymes that can be used as learning material for local content in elementary schools, there are nine rhymes consisting of eight advice rhymes, two spirit rhymes, five religious rhymes and three puzzle rhymes and one humorous rhyme.

Article Details

How to Cite
Anderman, E., Resnani, R., & Hambali, D. (2021). Studi Deskripsi Jenis-Jenis Pantun Rejang Dalam Masyarakat Kabupaten Lebong. JURIDIKDAS: Jurnal Riset Pendidikan Dasar, 3(2), 210–221. https://doi.org/10.33369/juridikdas.3.2.210-221

References

  1. Adrian, H dan Resmini, W. 2018. Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai-Nilai Budaya pada Rumah Tradisional Masyarakat Sade Lombok Tengah. CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 6 (2), 13–22.
  2. Andriani, R. 2017. Pembelajaran Mengidentifikasi Informasi Dari Pantun Yang Berorientasi Pada Pesan Dan Rima Dengan Menggunakan Metode Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas VII SMP Pasundan 4 Bandung Tahun Pelajaran 2016/2017. FKIP Unpas.
  3. Amar. C. 2016. Korelasi Kemampuan Memahami Ciri Pantun dan Kemampuan Menentukan Jenis Pantun dengan Kemampuan Menulis Pantun Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Pagaralam. Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Volume 6, No. 1, Tahun 2016.Guru SMPN I Pagaralam Sumatra Selatan.
  4. Apriansah, D., Muktadir, A., dan Lusa, H. 2018. Studi Identifikasi Jenis-Jenis Pantun dalam Masyarakat Kaur Provinsi Bengkulu. Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 11(1), 43–50.
  5. Depdiknas. 2008. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
  6. Ganie, T. N. 2015. Buku Induk Bahasa Indonesia. Araska.Yogyakarta.
  7. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
  8. Kuncoro, F. T. 2013. Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Dengan Pemanfaatan Objek Langsung Pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 6 Banjarnegara Tahun Ajaran 2012-2013. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
  9. Leo Fandi, dkk. 2012. “Struktur dan fungsi Pantun Minangkabau dalam masyarakat pasalamo, pulau Punjung, Dharmasraya”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol.1 No september 2012; Seri B 87
  10. Mafrukhi. 2007. Kompenten Berbahasa Indonesia Untuk SMA KeIas XI. ErIangga. Jakarta.
  11. Mihardja, R. 2012. Buku Pintar Bahasa Indonesia. Laskar Aksara. Jakarta.
  12. Moleong, L. J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Badung.
  13. Nursisto. 2000. Ikhtisar Kesustraan Indonesia.Adi cipyta karya nusa. Yogyakarta.
  14. Purwandari, R. 2015. Buku Pintar Bahasa Indonesia. Istana Media. Yogyakarta
  15. Pangesti, M., D. 2014. Buku Pintar Pantun dan Peribahasa. Pustaka Nusantara Indonesia. Jakarta.
  16. Santoso, J. 2013. Pantun Puisi Lama Melayu dan Peribahasa Indonesia. Ariska. Yogyakarta.
  17. Suastika, I. G. P., Artawan, G., & Sriasih, S. A. P. (2014). Strategi Guru dalam Pembelajaran Menulis Puisi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Banjar. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha, 2(1).
  18. Sudaryat, Ndang. 2006. Ringkasan Baha-sa Indonesia. Ganeca Exact. Bandung
  19. Sugiyono. 2018. Statistika untuk penelitian. Alfabeta. Bandung.
  20. Utami. 2013. Pintar Pantun, Puisi, Peribahasa dan Majas. Naafi. Media. Yogyakarta.
  21. Wahyuni, R. 2014. Kitap Lengkap Puisi, Prosa dan Pantun Lama. Saufa. Yogyakarta
  22. Wiguna, M. Z., Yuda, R. K dan Uli. I. 2017. Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Pantun Melayu Sambas. Vol. 6.No.1. IKIP PGRI. Jurnal pendidikan Bahasa Indonesia. Pontianak.