Main Article Content

Abstract

Terumbu karang memiliki keunikan diantara asosiasi atau komunitas lautan yang seluruhnya dibentuk oleh kegiatan biologis. Umumnya terdapat karang keras (hard coral) dan karang lunak (soft coral). Karang lunak (Octocorallia, Alcyonacea) merupakan hewan anggota Colenterata yang hidup di perairan dangkal tropis dan subtropis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karang lunak, dan menganalisis persen tutupan terumbu karang pada daerah rataan dan daerah tubir di perairan Desa Pandanga, Kabupaten Pulau Morotai. Penelitian ini dilakukan pada bulan November - Desember 2019. Pengambilan data karang menggunakan metode LIT, dengan menetapkan 4 (empat) stasiun pengamatan masing-masing stasiun yang dibagi menjadi 2 (dua) daerah yaitu pada daerah tubir dan rataan. Setiap lifeform karang yang dilewati transek di dokumentasi dalam bentuk gambar yang selanjutnya akan diidentifikasi dan menghitung persentase tutupan karang lunak. Hasil penelitian menunjukan karang lunak yang ditemukan sebanyak 7 (tujuh) genus yaitu Sinularia, Isis, Cladiella, Lobophytum, Sarcophyton, Klyxum, dan Rumphella. Hasil analisis persen tutupan tertinggi untuk semua stasiun terdapat pada genus Sinularia (20,6%) di daerah tubir, sedangkan pada daerah rataan dengan persentase tertinggi terdapat pada genus Lobophytum (8,0%).

SOFT CORAL COVERAGE IN PANDANGA VILLAGE WATERS, MOROTAI ISLAND REGENCY. Coral reefs are unique among oceanic associations or communities that are entirely formed by biological activities. Generally there are hard corals and soft corals. Soft corals Octocorallia, Alcyonacea) are members of the Colenterata that live in tropical and subtropical shallow waters. The aim of this study was to identify soft corals and analyze the percent cover of coral reefs in the flat areas and slope areas in the waters of Pandanga Village, Morotai Island Regency. This research was conducted in November - December 2019. The collection of coral data using the LIT method, by determine 4 (four) observation stations of each station which are divided into 2 (two) regions that in reef flat areas and reef slope areas. Each coral lifeform crossed by a transect is in the form of an image which will then be identified and calculate the percentage of soft coral cover. The results showed that there were 7 (seven) genera of soft corals Sinularia, Isis, Cladiella, Lobophytum, Sarcophyton, Klyxum, and Rumphella. The results of the highest percent cover analysis for all stations are in the genus Sinularia (20.6%) in the flat area, in reef flat areas the highest percentage in the genus Lobophytum (8.0%).

Article Details

How to Cite
Koroy, K., Nurafni, N., & Husain, N. (2020). TUTUPAN KARANG LUNAK DI PERAIRAN DESA PANDANGA KABUPATEN PULAU MOROTAI. JURNAL ENGGANO, 5(1), 53–63. https://doi.org/10.31186/jenggano.5.1.53-63

References

  1. English, S.; C. Wilkinson and V. Baker, 1997. Survey Manual For Tropical Marine Resources. Second Edition.Australia Institute of Marine Science. Townsville: 390 p.
  2. Fabricius, K. and P. Alderslade. 2001. Soft Corals and Sea Fans A Comprehensive Guide to the Tropical Shallow Water Genera of the Central-West Pacific, the Indian Ocean and the Red Sea. Australian Institute of Marine Science. Townsville.
  3. Gomez, E. D. and Yap H. 1984. Monitoring Reef Condition. Dalam Kenchington, R.A. and B. Hudson E.T. (ed). Coral Reef Management Hand Book. Unesco Regional Office for Science and Technology for South East Asia. Jakarta, 187-195 pp.
  4. Haris A, Tuwo A, Annas A. 2010. Kelimpahan dan Distribusi Isis hippuris Di Perairan Spermonde Kota Makassar. Torani. Volume 20 (1): 8-16.
  5. Kordi, H.G.M. 2010. Ekosistem Terumbu Karang; Potensi, Fungsi dan Pengelolaan. Penerbit. PT.Rineka Cipta. Jakarta.
  6. Lubis S.B, Suraij, Mudatstsir, Sari R.P, Miasto Y, Prabowo, Monintja M, Tery N, Annisa S, Sofiullah A, Nelly E, Subhan B. 2016. Pedoman Rehabilitasi Bambu Laut (Isis hippuris) Dengan Metode Transplantasi. Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut – KKP. Jakarta.
  7. Manuputty A.E.W, 1996. Pengenalan Beberapa Karang Lunak (Octocorallia, Alcyonecea) di Lapangan. Oseana, Vol. XXI, No. 4:1-11. Puslitbang Oseanologi-LIPI, Jakarta.
  8. Manuputty A.E.W, 2016. Karang Lunak (Octocorallia: Alcyonacea) di Perairan Biak Timur. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia – LIPI. Volume 1 (2): 47-59.
  9. Menteri Negara Lingkungan Hidup. 2001. Lampiran Surat Keputusan Mentri Negara Lingkungan Hidup No. 04 tahun 2001. tentang Kriteria Baku Mutu Kerusakan Terumbu Karang. Jakarta.
  10. Nababan, P.M.S, Ruswahyuni, Suryanti. 2015. Penutupan Karang Lunak (Soft Coral) Pada Daerah Rataan dan Daerah Tubir di Pulau Cemara Kecil Kepulauan Karimun Jawa. Journal of Maquares. 4 (3): 164-169.
  11. Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. Penerbit. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
  12. Suharsono. 2008. Jenis-Jenis Karang di Indonesia. Penerbit. LIPI Press, Anggota Ikapi. Jakarta.