Main Article Content

Abstract

Penyakit karang merupakan salah satu permasalahan ekosistem terumbu karang yang diakibatkan oleh manusia. Penyakit karang dapat menyebabkan penurunan kualitas dan daya imun karang yang ditandai dengan terhambatnya laju pertumbuhan pada karang dan berdampak pada matinya karang di suatu perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis penyakit dan bentuk pertumbuhan karang yang sering terinfeksi penyakit serta menganalisis prevalensi penyakit karang di Perairan Pulau Enggano, Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode survei. Pengambilan data penyakit karang dengan metode transek sabuk (Belt Transect). Hasil penelitian didapatkn 9 jenis penyakit yang ditemukan di Pulau Enggano, yaitu Yellow Band Desease, Black Band Desease, White Band Desease, Red Band Desease, Dark Plague,  White Plague, Pink Plotch, dan Ulcerative White Spots,  serta White Spot. Sedangkan bentuk pertumbuhan (lifeform) karang yang terinfeksi adalah Coral Massive dan Acropora Branching. Tingkat prevelensi karang tertinggi terdapat pada lokasi Kahabi, sedangkan terendah pada Pulau Dua di bagian windward. Tingginya tingkat prevalensi di Kahabi dimungkinkan karena tingginya kedalaman di lokasi tersebut. Rendahnya tingkat prevalensi karang pada Pulau Dua di sisi windward dimungkinkan karena pada sisi ini merupakan daerah yang terkena arus tiap saat, sehingga membantu karang dalam membersihkan sedimen yang menempel pada permukaan yang dimungkinkan membawa bakteri penyebab penyakit karang.

CORAL DISEASE PREVALENCE IN ENGGANO ISLAND, BENGKULU. Coral disease is one of the coral reef ecosystem problems caused by humans. Coral disease causes a decrease in the quality and immunity of corals characterized by stunted growth rates on corals and impacts on the death of corals in waters. This study aims to identify the types of coral disease and coral lifeform that are often infected and analyze the prevalence of coral disease in Enggano Island Waters, Bengkulu. This research used survey method. Coral disease data were obtained using the belt transect method. The results obtained 9 types of coral diseases found on Enggano Island, namely Yellow Band Desease, Black Band Desease, White Band Desease, Red Band Desease, Dark Plague, White Plague, Pink Plotch, and Ulcerative White Spots, and White Spot. While infected lifeforms were Coral Massive and Acropora Branching. The highest level of coral prevalence was at the Kahabi site, while the lowest was on Pulau Dua in the windward area. The high prevalence rate in Kahabi might be due to the high depth at the location. The low level of coral prevalence on Pulau Dua on the windward side might be caused by being exposed to the current at any time, thus helping the coral in cleaning sediments attached to the surface which could carry the bacteria that cause coral disease.

Article Details

How to Cite
Renta, P. P., Purnama, D., Negara, B. F. S. P., Rahmantyo, D. A. Y., Adhi, N. D., Siagian, R. A. S., & Kusuma, A. B. (2020). PREVALENSI DAN JENIS PENYAKIT YANG MENGINFEKSI KARANG DI PERAIRAN PULAU ENGGANO BENGKULU. JURNAL ENGGANO, 5(1), 101–112. https://doi.org/10.31186/jenggano.5.1.101-112

References

  1. Ardiansyah E.K., Hartoni, dan L. Litasari. 2013. Kondisi Tutupan Terumbu Karang Keras dan Karang Lunak di Pulau Pramuka Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu DKI Jakarta. Journal Maspari. 5(2): 111-118.
  2. Cahyadinata, Indra. 2009. Kesesuaian Pengembangan Kawasan Pesisir Pulau Enggano Untuk Pariwisata Dan Perikanan Tangkap. Jurnal AGRISEP. 9(2): 168-182.
  3. Dedi dan T. Arifin. 2017. Kondisi Kesehatan Karang di Pulau – Pulau Kecil Teluk Jakarta. Jurnal Kelautan. 11(3): 175-187.
  4. Dedi., Arifin. T. 2016. Kondisi Kesehatan Karang Di Pulau – Pulau Kecil Teluk Jakarta. Jurnal kelautan nasional. 11(3):175-187.
  5. Dinsdale, E.A. 2000. Abundance ofblack band disease on coral fromone location on the great barrierreef: a comparison withabundance in the carribeanregion. In Proceeding 9th International Coral Reef Symposium, Bali Indonesia. Journal Enviromental science. (2):1239-1243.
  6. Handayani, M., Semedi, B., Asadi, M. A., Herdiutami, M., Novakandi, R., dan Zakiyah. 2017. Prevalensi Penyakit Karang White Band Disease (Wbd) Di Perairan Malang Selatan, Jawa Timur. Program Studi Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang.
  7. Harrison, J. P., Sapp, M., Schratzberger M dan Osborn,A.M. 2011. Interactions between Microorganisms and Marine Microplastics: a call for research. Journal Mar Tech Socie. 45:12-20.
  8. Hazrul, H., Palupi.R.D., dan Ketjulan, R. 2016. Identifikasi Penyakit Karang (Scleractinia) Di Perairan Pulau Saponda Laut, Sulawesi Tenggara. Jurnal sapa laut. 1(2):32-41.
  9. Johan, O. 2010. Penyebab, dampak dan managemen penyakit karang di ekosistem terumbu karang (Cause, impact and management of coral disease on coral reefs ecosystem). Media akuakultur. 5(2):144-152.
  10. Johan, O., M. Delpop., S. A. Putra., F. Hadi., R. H. Putri., R. F., dan N. P. Zamani. 2014. Prevalensi Penyakit karang Di Windward Dan Leeward Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta. Jurnal Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. 1089-1094.
  11. Kelley, R. 2009. The Indo Pacifik Coral Finder. BYOGuides Townville, Australia.
  12. Kusuma, AB., E.R. Ardli., R.E. Prabowo. 2018. The Diversity Of Stony Coral And The Tendency To Bleach Based On Lifeform In The Tengah Patch-Reef Of Karimunjawa Islands. Scripta Biologica. 5 (1): 13-18.
  13. Massinai, A., Tondok, A.R. , Tahir, A., Jompa, J. 2012. Prevalensi Penyakit dan Gangguan Kesehatan pada Karang di Pulau Barranglompo. Disampaiakan pada Konas VIII, 22-24 Oktober. Mataram.
  14. Mohamed, A. R., A. A. M. Ali, H. A. Abdel Salam. 2012. Status of Coral Reef Health in The Northern Read Sea, Egypt. Proceeding of The 12th International Coral Reef Symposium, Caims, Australia.
  15. Muqsit, A., D. Purnama., Z. Ta’alidin. 2016. Struktur Komunitas Terumbu Karang Di Pulau Dua Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara. Jurnal Enggano. 1(1): 75-87.
  16. Nirwanda, S., W. Adi., dan I. A. Syari. 2017. Inventarisasi Penyakit karang Di Perairan Turun Aban Kabupaten Bangka. Jurnal Sumberdaya Perairan. 11 (1) : 18-25.
  17. Nyabaken JW. 1992. Biologi Laut, Suatu Pendekatan Ekologis. Terjemahan: H.M. Eindman, Koesoebiono, D.G Bengen, M Hutomo, S Sukardjo. Gramedia. Jakarta. 459 p.
  18. Odum, E.P. 1993. Dasar-dasar ekologi (terjemahan). Gadjah Mada University Press.Yogyakarta. 574hlm.
  19. Rahmi. 2014. Prevalensi Penyakit Karang di Kawasan Konservasi Laut Daerah Di Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu Perikanan. 3(2): 287-296.
  20. Rahmitha, I. A., Ruswahyuni., dan Suryanti. 2015. Laju Sedimentasi Pada Karang Massive Dan Karang Bercabang Di Perairan Pulau Panjang Jepara. Journal Of Maquares. 4(2) 9-16.
  21. Raymundo, L. J., Couch, C. S., & Harvell, C. D. (Eds). 2008. Coral Disease Handbook; Guidelines For Assessment, Monitoring & Management. The Coral Reef Targeted Research & Capacity Building for Management (CRTR).
  22. Sabdono, A. dan Radjasa,.O.K 2006. Karakterisasi Molekuler Bakteri yang Berasosiasi dengan penyakit BBD (Black Band Disease). Pada karang Acropora sp. Di perairan Karimun Jawa.Ilmu Kelautan 11 (3) : 158 -162.
  23. Siringoringo, R. M. 2007. Pemutihan Karang Dan Beberapa Penyakit Karang. Jurnal Oseana. 32(4):29-37.
  24. Subhan, B., Rahmawati, F., Arafat, D., dan Bayu. N. A. 2011. Kondisi Kesehatan Karang Fungiidae Di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. 2(1):41-50.
  25. Suharsono. 1994. Metode Penelitian Terumbu Karang. Pelatihan Metode Penelitian dan Kondisi Terumbu Karang. Materi Pelatihan Metodologi Penelitian Penentuan Kondisi Terumbu Karang.
  26. Suryana. 2010. Metodologi Penelitian Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Universitas Pendidikan Indonesia.
  27. Sweet, M. J., Bythell, J. C., dan Jones, R. 2011. Coral Diseases In Aquaria In Nature. Journal of the marine. 92(4):1-11.
  28. Yamashiro, H. 2004. Coral Disease. Coral Reef of Japan. Edited by The Japanese Coral Reef Society and Ministry of the Environment. Ministry of the Environment of Japan.
  29. Zamdial., A.B. Kusuma., D. Bakhtiar. 2016. Percent Cover Condition Of Coral Reef At West Coastal Of Enggano Island. International Seminar sustainable utilization of coastal resources in tropical zone, Bengkulu, Indonesia. Hal 167-173.