Main Article Content

Abstract

Pantai Labu merupakan daerah yang terletak di Kabupaten Deli Serdang dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk penangkapan ikan menggunakan kapal, pemukiman serta aktivitas wisata. Adanya aktivitas tersebut diduga menyebabkan penurunan kualitas lingkungan mangrove yang berada di Pantai Labu. Nitrat dan Fosfat merupakan nutrien utama yang menentukan kestabilan pertumbuhan vegetasi mangrove. Akibat penurunan kualitas lingkungan, maka akan mempengaruhi distribusi nitrat dan fosfat yang dapat mempengaruhi pertumbuhan mangrove tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nitrat dan fosfat di substrat mangrove serta keterkaitannya dengan kerapatan mangrove. Penelitian ini dilakukan pada bulan September-Oktober 2019 dengan menggunakan metode purposive sampling pada 5 titik stasiun. Hasil penelitian didapatkan nilai total kerapatan mangrove untuk tingkat pohon yaitu 2,89 Ind/m2,untuk tingkat pancang 1,75 Ind/m2 dan untuk tingkat semai 0,1 Ind/m2. Kandungan nitrat dalam sedimen berkisar antara 0,7-1,11 mg/kg dan kandungan fosfat dalam sedimen berkisar antara 2,5-2,8 mg/kg. Kandungan nitrat di subtrat yang didapatkan dalam penelitian ini termasuk ke dalam kategori rendah. Kandungan fosfat di subtrat yang didapatkan dalam penelitian ini termasuk ke dalam kategori rendah. Keterkaitan nitrat dengan kerapatan mangrove yang didapatkan sebesar 98% yang berarti nitrat memiliki pengaruh yang sangat besar dengan kerapatan mangrove, sedangkan keterkaitan fosfat dengan kerapatan mangrove yang didapatkan adalah sebesar 20% yang berarti fosfat memiliki pengaruh yang kecil (sedikit) dengan kerapatan mangrove.

Pantai Labu is an area located in Deli Serdang Regency which is used by the people for fishing using ships, settlements and tourist activities. The existence of these activities is thought to cause a decrease in the quality of the mangrove environment on Pantai Labu. Nitrate and Phosphate are the main nutrients that determine the stability of mangrove vegetation growth. As a result of environmental degradation, it will affect the distribution of nitrates and phosphates which can affect the growth of mangroves. This study aims to figure out the nitrate and phosphate content in the mangrove substrate and its relation to the density of the mangrove. This research was conducted in September-October 2019 using a purposive sampling method at 5 station points. The results obtained total value of mangrove density for tree level is 2.89 Ind/m2, for the sapling level 1.75 Ind/m2 and for seedling level 0.1 Ind/m2. Nitrate content in sediments ranged from 0.7-1.11 mg/kg and phosphate content in sediments ranged from 2.5-2.8 mg/kg. The nitrate and phosphate content in the substrate obtained in this study was the low category. Result of statistical analysis of the relationship between nitrate and mangrove density was 98%, which means that nitrate had a very big effect on mangrove density, while the relationship between phosphate and mangrove density was 20%, which meant that phosphate had a small effect (a little) with mangrove density.

Article Details

How to Cite
Yahra, S., Harahap, Z. A., Yusni, E., & Leidonald, R. (2020). ANALISIS KANDUNGAN NITRAT DAN FOSFAT SERTA KETERKAITANNYA DENGAN KERAPATAN MANGROVE DI PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG. JURNAL ENGGANO, 5(3), 350–366. https://doi.org/10.31186/jenggano.5.3.350-366

References

  1. Agustini, N., Z. Ta’alidin dan D. Purnama. 2016. Struktur Komunitas Mangrove di Desa Kahyapu Pulau Enggano. Jurnal Enggano. 1 (1): 19-31. ISSN: 2527-5186.
  2. Amri, K., Muchlizar dan A. Ma’mun. 2018. Variasi Bulanan Salinitas, pH dan Oksigen Terlarut di Perairan Estuari Bengkalis. Majalah Ilmiah Globe. 20 (2): 57-66.
  3. Asry, A., Yunasfi dan Zulham, A.H. 2014. Komunitas Makrozoobentos sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Aquacoastmarine. 2 (3): 151-165.
  4. Bonita, M.K. 2016. Analisis Perbedaan Faktor Habitat Mangrove Alam dengan Mangrove Rehabilitasi di Teluk Sepi Desa Buwun Mas Kecamatan Skotong Kabupaten Lombok Barat. Jurnal Sanglareang Mataram. 2 (1): 6-12. ISSN: 2355-9292.
  5. Chrisyariati, I., Hendrarto, B dan Suryanti, S. 2014. Kandungan Nitrogen Total dan Fosfat Sedimen Mangrove pada Umur yang Berbeda di lingkungan Pertambakan Mangunharjo, Semarang. Management of Aquatic Resources Journal. 3(3): 65?72.
  6. Darmadi, M.W. Lewaru dan A.M.A Khan. 2012. Struktur Komunitas Vegetasi Mangrove Berdasarkan Karakteristik Substrat di Muara Harmin Desa Cangkring Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 3(3): 347-358.
  7. Dewi, N.Y.D.K., I.G.N.P Dirgayusa dan Y. Suteja. 2017. Kandungan Nitrat dan Fosfat Sedimen Serta Keterkaitannya dengan Kerapatan Mangrove di Kawasan Mertasari di Aliran Sungai TPA Suwung Denpasar, Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences 3 (2): 180-190.
  8. Ghufran, M dan Kordi, K. 2012. Ekosistem Mangrove Potensi, Fungsi dan Pengelolaan. Rineka Cipta: Jakarta.
  9. Hartoko, A., P. Soedarsono dan A. Indrawati. 2013. Analisa Klorofil-a, Nitrat dan Fosfat pada Vegetasi Mangrove Berdasarkan Data Lapangan dan Satelit Geoeye di Pulau Parang, Kepulauan Karimunjawa. Journal of Management of Aquatic Resources. 2 (2): 28-37.
  10. Hutabarat, D., Yunasfi dan A. Muhtadi. 2015. Kondisi Ekologi Mangrove di Pantai Putra Deli Desa Denai Kuala Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Aquacoastmarine. 3 (5): 1-8.
  11. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup [Kepmen LH] Nomor 201 Tahun 2004. Tentang Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove.
  12. Lisna, A., Malik dan B. Tonok. 2017. Potensi Vegetasi Hutan Mangrove di Wilayah Pesisir Pantai Desa Khatulistiwa Kecamatan Tinombo Selatan Kabupaten Parigi Moutong. Warta Rimba. 5 (1): 63-70. ISSN: 2579-6267.
  13. Manalu, T.N., Yunasfi dan R. Leidonald. 2016. Hubungan Kerapatan Mangrove Terhadap Kelimpahan Kepiting Bakau (Scylla spp.) di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Aquacoastmarine. 4 (2): 1-4.
  14. Nurahmi, E. 2010. Kandungan Unsur Hara Tanah dan Tanaman Selada pada Tanah Bekas Tsunami Akibat Pemberian Pupuk Organik dan Anorganik. J. Floratek. 5 : 74-85.
  15. Noor, Y. R., Muhammad, K dan I.N.N Suryadiputra. 2012. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia, Cetakan Ketiga. Wetlands International Indonesia Programme. Bogor.
  16. Permatasari, I.R., B.S. Barus dan G. Diansyah. 2019. Analisis Nitrat dan Fosfat Sedimen di Muara Sungai Banyuasin, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Sains. 21 (3): 140-150. ISSN: 2597-7059.
  17. Salmin. 2005. Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) sebagai Salah Satu Indikator untuk Menentukan Kualitas Perairan. Oseana. 30 (3): 21-26. ISSN: 0216-1877.
  18. Sofian, A., N. Harahab dan Marsoedi. 2012. Kondisi dan Manfaat Langsung Ekosistem Hutan Mangrove Desa Penunggul Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan. El-Hayah. 2 (2): 56-63.
  19. Wantasen, A.S. 2013. Kondisi Kualitas Perairan dan Substrat Dasar sebagai Faktor Pendukung Aktivitas Pertumbuhan Mangrove di Pantai Pesisir Desa Basaan I, Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Ilmiah Platax . 1 (4): 204-209. ISSN: 2302-3589.
  20. Yanti, N., S. Bintal dan A. Efriyeldi. 2014 . Kontribusi Unsur Hara Berdasarkan Jenis Mangrove di Kelurahan Pangkalan Sesai Kota Dumai. Hal : 1-13.