Main Article Content

Abstract

Kebijakan pengelolaan, pemanfaatan sumberdaya pesisir dan pulau kecil sepatutnya dilakukan secara optimal berdasarkan kesesuaian ruang, sehingga mampu memberikan dampak peningkatan ekonomi masyarakat lokal dan menjamin keberlanjutan sumberdaya alam. Penelitian bertujuan, mengetahui kesesuaian ruang pesisir Pulau Jeflio untuk pengembangan ekowisata mangrove secara berkelanjutan. Dilakukan selama bulan Agustus sampai September 2020, bertempat di Pulau Jeflio Kabupaten Sorong. Pengamatan mangrove dilakukan pada 4 stasiun yaitu 2 stasiun di bagian barat terhubung dengan perairan terbuka, masih dipengaruhi aktifitas masyarakat dan 2 stasiun lainnya di bagian timur sepanjang Selat Jeflio. Penentuan nilai kerapatan mangrove menggunakan hasil dari perhitungan NDVI. Anlisis kesesuaian dan model aktivitas ekowisata yang berpeluang diterapkan pada Pulau Jeflio menggunakan peta citra satelit landsat 8, peta SRTM dan satelit altimetri NASATOPEX/Poseidon, Jason-1/Envisat, selama bulan Agustus-September 2020. Indeks kesesuaian ekowisata mangrove di Pulau Jeflio pada 4 stasiun pengamatan berada pada kategori sesuai (S2). Presentase nilai tertinggi terdapat di stasiun 3 dan 4 sebesar (75%), stasiun 2 (73.75%)  dan terendah di stasiun 1 sebesar (70%). Model aktivitas ekowisata mangrove di Pulau Jeflio disesuaikan dengan letak geografis dan distribusi sumberdaya alam yaitu tracking mangrove dan boating.

Article Details

How to Cite
Marasabessy, I., Maepauw, N. J., & Badarudin, M. I. (2021). Penentuan Indeks Kesesuaian dan Model Aktivitas Ekowisata Mangrove di Pulau Jeflio Distrik Mayamuk Kabuapten Sorong. JURNAL ENGGANO, 6(1), 80–98. https://doi.org/10.31186/jenggano.6.1.80-98

References

  1. Agussalim., A, Hartoni. (2014). Potensi Kesesuaian Mangrove Sebagai Daerah Ekowisata di Pesisir Muara Sungai Musi Kabupaten Banyuasin. Maspari Journal. 6 (2); 148-156
  2. Anthoni, A., Schaduw J.N.W., Sondak, C.F.A. (2017). Persentase Tutupan Dan Struktur Komunitas Mangrove Di Sepanjang Pesisir Taman Nasional Bunaken Bagian Utara. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis. 2 (1); 13-21
  3. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Jumlah Pulau di Indonesia Menurut Provinsi Tahun (2018). (ID): Jakarta
  4. Bergmann, M., Lutz, B., Tekman, M.B., Gutow, L. (2017). Citizen scientists reveal: marine litter pollutes Arctic beaches and affects wild life. Mar. Pollut. Bull. 125 (9); 535–540.
  5. Chen, F., Lai, M., Huang, H. (2020). Can marine park become an ecotourism destination? Evidence from stakeholders’ perceptions of the suitability. Journal Ocean and Coastal Management. 196 (4): 1-9
  6. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. (2018). Jumlah Pulau di Indonesia Menurut Provinsi Tahun 2018. (ID): Jakarta
  7. Hayati, Y., Adrianto, L., Krisantic, M, Pranowod, W.S, Kurniawan, F. (2020). Magnitudes and tourist perception of marine debris on small tourism island: Assessment of Tidung Island, Jakarta, Indonesia. Marine Pollution Bulletin. 158 (1): 1-9
  8. Hickey, S.M., Callow, N.J., Phinn, S., Lovelock, C.E., Duarte, C.M. (2018). Spatial complexities in aboveground carbon stocks of a semi-arid mangrove community: A remote sensing height-biomass-carbon approach. Estuar. Coast. Shelf Sci. 200, 194–201.
  9. Kalay, D.E., Lopulissa, F.V., Noya, Y.A. (2018). Analisis kemiringan lereng pantai dan distribusi sedimen pantai perairan Negeri Waai Kecamatan Salahutu Provinsi Maluku. Jurnal Triton. 14 (1): 10-18.
  10. Kalay, D.E., Manilet, K., Watimurri, J.J. 2014. Kemiringan Pantai dan Distribusi Sedimen Pantai di Pesisir Utara Pulau Ambon. Jurnal Triton. 10 (2); 91 -103
  11. Kawamuna, A., Suprayogi, A., Wijaya, A.P. (2017). Analisis kesehatan hutan mangrove berdasarkan Metode klasifikasi NDVI pada citra sentinel-2 (Studi Kasus: Teluk Pangpang Kabupaten Banyuwangi). Jurnal Geodesi. 6 (1); 227- 284
  12. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintah Per Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan Seluruh Indonesia. (2018) (ID): Jakarta
  13. Krya, S., Sasakia, N., Dattab, A., Abec, I., Kend, S., Tsusaka, TW. (2020). Assessment of the changing levels of livelihood assets in the Kampong Phluk community with implications for community-based ecotourism. Journal Tourism Management Perspectives. 34 (1): 1-11
  14. Kusmana, C. (2010). Respon mangrove terhadap pencemaran. Artikel Ilmiah. Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan IPB.
  15. Lee, S.Y., Jurgene H., Primavera., Guebas, F.D., McKee, K., Bosire, J.O, Cannicci, S., Diele, K, Fromard, F., Koedam, N., Marchand, C., Mendelssohn, I., Mukherjee, N. (2014). Ecological role and services of tropical mangrove ecosystems: a reassessment. Global Ecology and Biogeography: 23 (7): 726–743
  16. Marasabessy, I., Fahrudin, A., Imran, Z., & Agus, S. B. (2018). Strategi Pengelolaan Berkelanjutan Pesisir dan Laut Pulau Nusa Manu dan Pulau Nusa Leun di Kabupaten Maluku Tengah. Journal of Regional and Rural Development Planning. 2(1); 11-22.
  17. Marasabessy I. (2018). Pengelolaan Berkelanjutan Pulau Nusa Manu dan Nusa Leun di Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku. [Tesis]. Institut Pertanian Bogor (ID): Bogor.
  18. Mughofar, A., Masykurib, M., Setyonoc P. (2018). Zonasi Dan Komposisi Vegetasi Hutan Mangrove Pantai Cengkrong Desa Karanggandu Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 8 (1): 77-85
  19. Oteroa V, Lucasb R,, Kerchoved RVD, Satyanarayanaa B, Lokmane HM, Dahdouh F,Guebasa. 2020. Spatial analysis of early mangrove regeneration in the Matang Mangrove Forest Reserve, Peninsular Malaysia, using geomatics. Journal Forest Ecology and Management. 47 (2); 1-11
  20. Mulyadi, E., Fitriani, N. 2012. Konservasi Hutan Mangrove Sebagai Ekowisata. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. 2 (1): 11-17
  21. Parmadi, E.H, Dewiyanti, J.C, Karina, I. S. (2016). Indeks Nilai Penting Vegetasi Mangrove Di Kawasan Kuala Idi, Kabupaten Aceh Timur. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah. 1 (1); 82-95.
  22. Rini., Setyobudiandi, I., Kamal, MM. (2018). Kajian Kesesuaian, Daya Dukung dan Aktivitas Ekowisata di Kawasan Mangrove Lantebung Kota Makassar. Jurnal Pariwisata. 5 (1);1-10
  23. Siregar, C.R.E., Handoyo, G., Rifai, A. (2014). Studi pengaruh faktor arus dan gelombang Terhadap sebaran sedimen dasar di perairan Pelabuhan kaliwungu Kendal. Jurnal Oseanografi. 3 (3); 338 – 346
  24. Tapilatu Y., Pelasula D. (2012). Biota Penempel yang Berasosiasi dengan Mangrove di Teluk Ambon Bagian Dalam. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 4 (2): 267-279
  25. Umam, K., Tjondro Winarno, S., and Sudiyarto, S. (2015). Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya. AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research. 1(1): 38–4
  26. Wulandari, E.T., Ramadhan, A., Masrianih. (2017). Keanekaragaman Jenis Gastropoda Di Pantai Tumbu Desa Tumbu Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah Dan Pengembangannya Sebagai Media Pembelajaran. e-JIP BIOL. 5 (2): 30-40
  27. Wahyuni P.I., Ardhana, Sunarta I.N. (2007). Evaluasi pengembangan ekowisata di kawasan Tahura Ngurah Rai. Jurnal Ecotrophic, 4 (1): 45-56.
  28. Yulianda F, Fachrudin A., Hutabarat A.A., Hartati S., Kusharjani., Ho, S.K. (2010). Pengelolaan pesisir dan laut secara terpadu. (integrated coastal and marine managemant) School of Enviromental Conservation and ecotourism Managemant (SECEM). Jakarta. (ID): Ministry of Forestry Republic of Indomesia. KONICA. Korea International Cooperation Agency.