Main Article Content

Abstract

Sepanjang wilayah pesisir Kota Bengkulu, terdapat beberapa lokasi yang ditumbuhi ekosistem mangrove, dengan berbagai potensi sumberdaya hayati yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu lokasi ekosistem mangrove di Kota Bengkulu adalah di Desa Kandang, Kecamatan Kampung Melayu, yang selama ini menjadi lokasi masyarakat untuk menangkap ikan, udang dan kepiting. Kondisi ekosistem mangrove di Desa Kandang mempunyai keterkaitan yang erat dengan kondisi populasi berbagai biota yang hidup di dalamnya, termasuk kepiting bakau. Tujuan penelitian adalah menganalisis status populasi kepiting bakau di Desa Kandang, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu. Penelitian dilakukan dengan metode survei. Data jenis kelamin kepiting bakau, selanjutnya dianalisis untuk mendapatkan nilai sex rasio populasi kepiting bakau di Desa Kandang. Data lebar karapas dan berat kepiting bakau dianalisis dengan rumus W = aLb. Untuk menguji  hipotesis Ho : ? = 0 versus H1 : ? ? 0,  maka dilakukan analisis varian (ANOVA). Nilai sex ratio kepiting bakau jantan dan betina di Desa Kandang adalah 1,15 : 1. Pola pertumbuhan kepiting bakau jantan adalah isometrik (b=3), dan kepiting betina allometrik (b=2,8), dengan nilai thitung < ttabel, artinya nilai b=3.  Nilai Fhitung > Ftabel, sehingga di tolak Hdan terima H1, yang berarti terdapat hubungan yang siginifikan antara lebar karapas dengan bobot kepiting bakau jantan. Populasi kepiting bakau di Desa Kandang sudah mengalami tekanan penangkapan, dan pemanfaatannya  sudah harus memperhatikan azas kelestarian untuk keberlanjutan.

 

Article Details

How to Cite
Zamdial, Z., Herliany, N. E., & Mugsit, A. (2021). ANALISIS STATUS POPULASI KEPITING BAKAU (Scylla sp) YANG TERTANGKAP NELAYAN DI DESA KANDANG KECAMATAN KAMPUNG MELAYU KOTA BENGKULU. JURNAL ENGGANO, 6(1), 47–61. https://doi.org/10.31186/jenggano.6.1.%p

References

  1. Anwar, E., Kardinata, M. ZNA. 2015. Identifikasi Jenis-jenis Ikan Sungai Batang Gadis Kecamatan Muarasipongi Kabupaten Mandailing Natal Sumatra Utara. Jurnal Biologi Lingkungan Industri Kesehatan. 1 (2) : 38-46.
  2. Alifvia, A. Zamdial, dan Yar Johan, 2019. Deskripsi Kondisi Kerentanan Ekosistem Mangrove Di Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu. Skripsi, Prodi Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu.
  3. Asmara, H. dan Etty Riani, 2011. Analisis Beberapa Aspek Reproduksi Kepiting Bakau (Scylla serrata) Di Perairan Segara Anakan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Jurnal Matematika, Saint dan Teknologi, Volume 12, Nomor 1, Maret 2011, 30-36.
  4. BPS Kota Bengkulu, 2019. Kecamatan Kampung Melayu Dalam Angka, 2019. Badan Pusat Statistik, Kota Bengkulu. 51 hal.
  5. Butcher, P. A., Leland, J. C., Broadhurst, M. K., Paterson, B. D., and Mayer, D. G. 2012. Giant mud crab (Scylla serrata): relative efficiencies of common baited traps and impacts to discards. – ICES Journal of Marine Science, 69: 1511–1522.
  6. Chadijah, A., Yusli Wadritno dan Sulistiono. 2013. Keterkaitan Mangrove, Kepiting BakaU (Scylla olivacea) Dan Beberapa Parameter Kualitas Air Di Perairan Pesisir Sinjai Timur. Jurnal Ilmu Perikanan Octopus,Volume 1 Nomor 2, Juni 2013; 116-122.
  7. Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu, 2014. Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Tahun 2015 – 2019 (RPI2-JM). Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu.
  8. Effendie, M.I., 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta.
  9. Effendie, M.I., 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta.
  10. Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu, 2000. Penilaian dan Peningkatan Sumberdaya Pesisir Bengkulu. Laporan Akhir; kerja sama Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu dengan Direktorat Jenderal Urusan Pesisir Pantai dan Pulau-Pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan, RI. 72 hal.
  11. FAO, 1974. FAO Species Identification Sheets For Fishery Purposes. Eastern Indian Ocean Fishing Area 57 and Western Central Pacific Fishing Area 71. Food And Agriculture Organization Of The United Nations, Rome.
  12. FAO, 1985. Field Guide Commercial Marine And Brackish Water Species Of Pakistan. Fao Species Identification Sheets For Fishery Purposes Project UNDP/FAO PAK/77/033. Food And Agriculture Organization Of The United Nations, Rome. 231 p.
  13. Febriansyah, Dede Hartono, Bertoka Fajar SP Negara, Person Pesona Renta, dan Yenni Putri Sari, 2018. Struktur Komunitas Hutan Mangrove Di Pulau Baai Kota Bengkulu. Jurnal Enggano Vol. 3, No. 1, April 2018: 112-128.
  14. Herliany, N.E. dan Zamdial, 2015. Hubungan Lebar Karapas Dan Berat Kepiting Bakau (Scylla spp) Hasil Tangkapan Di Desa Kahyapu Pulau Enggano Provinsi Bengkulu. Jurnal Kelautan Volume 8, No. 2, Oktober 2015 , 89-94.
  15. Keenan, C.P., P.J.F. Davie and D.L. Mann, 1998. A Revision Of The Genus Scylla De Haan, 1833 (Crustacea: Decapoda: Brachyura: Portunidae). Raffles Bull. Zool., 46(l): 217-245.
  16. KKP, 2016. Pedoman Pemeriksaan/Identifikasi Jenis Ikan Dilarang Terbatas (Kepiting Bakau/Scylla spp.). Pusat Karantina Dan Keamanan Hayati Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan Dan Perikanan. 34 hal.
  17. Larosa, R., Boedi Hendrarto, dan Mustofa Nitisupardjo, 2013. Identifikasi Sumberdaya Kepiting Bakau (Scylla sp.) Yang Didaratkan Di Tpi Kabupaten Tapanuli Tengah. Journal Of Management Of Aquatic Resources Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, 180-189.
  18. Mohapatra, A., Rajeeb K. Mohanty and S. K. Mohanty. 2011. Performance evaluation of mud crab fishing gears in Chilika lake. Indian J. Fish., 58(4) : 133-138, 2011.
  19. Pane, A.R.P., dan Ali Suman, 2019. Dinamikapopulasidantingkatpemanfaatan Kepiting Bakau(Sylla serrata Forskal, 1775) Di Perairankepulauanaru,Maluku. BAWAL. 11 (3) Desember 2019: 127-136
  20. Pratiwi, R., 2011. Biologi Kepiting Bakau (Scylla Spp.) Di Perairan Indonesia. Oseana, Volume XXXVI, Nomor I, Tahun 2011: 1-11.
  21. Rauf, A., Amiruddin Kasim dan Achmad Ramadhan. 2016. Struktur Komunitas Kepiting Di Hutan Mangrove Kecamatan Toribulu Kabupaten Parigi Moutong Dan Pemanfaatannya Sebagai Media Pembelajaran Biologi. Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 5 Nomor 1, Januari 2016 hlm 78-85.
  22. Rosmiati, La Sara dan Yusnaini, 2019. Keragaan Spesies dan Seks Rasio Kepiting bakau (Scylla sp) Berdasarkan Kerapatan Mangrove di Muara Sungai Wawoone, Konawe. Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan / Journal of Fishery Science and Innovation Vol. 3, No. 2. 60-67, Juli 2019.
  23. Senoaji, G. dan M. Fajrin, 2016. Peranan Ekosistem Mangrove Di Pesisir Kota Bengkulu Dalam Mitigasi Pemanasan Global Melalui Penyimpanan Karbon. J. Manusia Dan Lingkungan, Vol. 23, No. 3, September 2016: 327-333.
  24. Sentosa, A.A. dan Amran R. Syam, 2011. Sebaran Temporal Faktor Kondisi Kepiting Bakau (Scylla serrata) Di Perairan Pantai Mayangan,Kabupaten Subang, Jawa Barat. Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) XIII (1): 35-43.
  25. Siahainenia, L., 2009. Struktur Morfologis Kepiting Bakau (Scylla paramamosain). Jurnal Triton Volume 5, Nomor 1, April 2009, hal. 11 – 21.
  26. Sunarto, Sulistiono, dan Isdradjad Setyobudiandi, 2015. Hubungan Jenis Kepiting Bakau (Scylla Spp.) Dengan Mangrove Dan Substrat Di Tambak Silvofishery Eretan, Indramayu. Marine Fisheries, Vol. 6, No. 1, Mei 2015, : 59-68.
  27. Susanto, A., 2011. Analisis Beberapa Aspek Reproduksi Kepiting Bakau (Scylla serrata) Di Perairan Segara Anakan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Jurnal Matematika, Saint dan Teknologi, Volume 12, Nomor 1, Maret 2011, 30-36.
  28. Syahrera, B., Dewi Purnama, dan Zamdial, 2016. Asosiasi Kelimpahan Kepiting Bakau Dengan Keberadaan Jenis Vegetasi Mangrove Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu. Jurnal Enggano Vol. 1, No. 2, September 2016 : 47-55.
  29. Trubus News, 2017. 300 Bibit Mangrove Ditanam di Pulai Baai Bengkulu. https://m.trubus.id/baca/1923/300-bibit-mangrove-ditanam-di-pulai-baai-bengkulu (diakses tanggal 19 Juli 2020).
  30. Walton ME, Le Vay L, Truong LM, Ut VN., 2006. Signif¬icance of mangrove-mudflat boundaries as nurs¬ery grounds for the mud crab, Scylla paramamosain. Marine Biology 149: 1199-1207.
  31. WWF, 2015. Kepiting Bakau ( Scylla sp.) Panduan Penangkapan danPenanganan Edis i 1. Seri Panduan Perikanan Skala Kecil. WWF- Indonesia, Jakarta. 20 hal.
  32. Yahyah And Fonny J.L. Risamasu, 2017. The Growth Of Mangrove Crab (Scylla serrata) Caught On The Bubu Capture Equipment In The Water of Mangrove Forest Of Oebelo Village Kupang District. Asian Jr. of Microbiol. Biotech. Env. Sc. Vol. 19, No. (1) : 2017 : 30-34.
  33. Zamdial, Dede Hartono, Deddy Bakhtiar dan Eko Nofridiansyah, 2018. Studi Identifikasi Kerusakan Wilayah Pesisir Di Kota Bengkulu. Jurnal Enggano Vol. 3, No. 1, April 2018: 65-80.