Main Article Content

Abstract

Hutan mangrove menyediakan berbagai pelayanan ekologi, namun saat ini sedang mengalami tekanan dari aktivitas manusia seperti industrialisasi di wilayah pesisir. Kajian regenerasi alami semai populasi Rhizophora apiculata telah dilakukan diantara kawasan industri perminyakan dan kawasan non industri Provinsi Riau. Hasil penelitian menunjukan bahwa kerapatan regenerasi semai alami R. apiculata tertingginya berada di kawasan non industri (Stasiun 4) dan kerapatan semai alami terendahnya berada di kawasan industri perminyakan (Stasiun 1, 2 dan 3). Selain itu, faktor kualitas perairan masih dalam batasan toleransi bagi kehidupan regenerasi semai alami R. apiculata dengan suhu perairan tertingginya berada di Stasiun 3, salinitas (Stasiun 4), pH (Stasiun 1), DO (Stasiun 4) dan potensial redoks (Stasiun 1). Selain itu, berdasarkan analisis keterkaitan kualitas perairan terhadap regenerasi semai alami R. apiculata mengunakan PCA, pada Stasiun 2, 3 dan 4 dicirikan oleh parameter suhu dan DO. Sementara Stasiun 1 dicirikan oleh parameter potensial redoks dan pH.

Article Details

How to Cite
Syahrial, S., Sustriani, Y., Susammesin, V. A., Taher, D. P., Atikah, N., Lubis, K. M., Ilahi, I., Mulyadi, A., Amin, B., Hamidy, R., & Siregar, S. H. (2017). REGENERASI ALAMI SEMAI Rhizophora Apiculata DI KAWASAN INDUSTRI PERMINYAKAN DAN KAWASAN NON INDUSTRI PROVINSI RIAU. JURNAL ENGGANO, 2(2), 208–217. https://doi.org/10.31186/jenggano.2.2.208-217

References

  1. Bengen, D.G. 2000. Teknik Pengambilan Contoh dan Analisis Data Biofisik Sumberdaya Pesisir. PKSPL-IPB. Bogor (ID): IPB Pr.
  2. Bengen, D.G. 2004. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Bogor (ID): Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, IPB.
  3. [BPS] Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. 2013. Riau Dalam Angka 2013. Pekanbaru, Indonesia.
  4. Dinas Kehutanan Dati I Riau.1997. Laporan Tahunan Dinas Kehutanan Daerah Tingkat I Propinsi Riau. Pekanbaru.
  5. English, S., Wilkinson C., Baker V. 1994. Survey Manual For Tropical Marine Resources. ASEAN-Australia Marine Science Project: Living Coastal Resources, Australian Institute of Marine Science. Townsvile (AUS).
  6. Ferreira, A.C., Ganade G, de Attayde, J.L. 2015. Restoration versus natural regeneration in a neotropical mangrove: Effects on plant biomass and crab communities. Ocean Coast Manag. 110:38-45.
  7. Gopinath, A., Nair, S.M., Kumar, N.C., Jayalaksmi, K.V., Pamalal, D. 2010. A baseline study of trace metals in a coral reef sedimentary environment, Lakshadweep Archipelago. Environ Earth Sci. 59:1245–1266.
  8. Hadiputra, M.A., Damayanti, A. 2013. Kajian potensi makrozoobentos sebagai bioindikator pencemaran logam berat tembaga (Cu) di kawasan ekosistem mangrove Wonorejo Pantai Timur Surabaya. Dalam: Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII. 27 Juli 2013. Surabaya, Indonesia.
  9. Hamzah, F., Pancawati, Y. Fitoremidiasi logam berat dengan menggunakan mangrove. Ilmu Kel. 18(4):203-212.
  10. Hamzah, F., Setiawan, A. 2010. Akumulasi logam berat Pb, Cu, dan Zn di hutan mangrove Muara Angke, Jakarta Utara. ITKT. 2(2):41-52.
  11. Kaewtubtim, P., Meeinkuirt, W., Seepom, S., Pichtel, J. 2016. Heavy metal phytoremediation potential of plant species in a mangrove ecosystem in Pattani Bay, Thailand. AEER. 14(1): 367-382
  12. [KLH] Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. 2004. Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut. Dalam: Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut. KLH, Jakarta.
  13. Kusmana, C. 2005. Rencana rehabilitasi hutan mangrove dan hutan pantai pasca tsunami di NAD dan Nias. Dalam: Lokakarya Hutan Mangrove Pasca Tsunami. April 2005. Medan, Indonesia.
  14. Leps, J., Smilauer, P. 2003. Multivariate Analysis of Ecological Data Using CANOCO. United Kingdom: Cambridge University Press. Inggris.
  15. Mukhlisi, Gunawan, W. 2016. Regenerasi alami semai mangrove di areal terdegradasi Taman Nasional Kutai. Penel Kehut Wall. 5(2):113-122.
  16. Nobi, E.P., Dilipan, E., Thangaradjou, T., Silvakumar, K., Kannan, L. 2010. Geochemical and geo-statistical assessment of heavy metal concentration in the sediments of different coastal ecosystems of Andaman Islands, India. Est Coast Shelf Sci. 87:253–264.
  17. Noor, Y.R., Khazali, M., Suryadiputra, I.N.N. 2006. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Bogor (ID):PHKA/WI-IP.
  18. Pradhan, U.K., Shirodkar, P.V., Sahu, B.K. 2009. Physico-chemical characteristics of the coastal water off Devi estuary, Orissa and evaluation of its seasonal changes using chemometric techniques. Cur Sci: 96(9):1203-1209.
  19. Prianto, E., Jhonnerie, R., Firdaus, R., Hidayat, T., Miswadi. 2006. Keanekaragaman hayati dan struktur ekologi mangrove dewasa di kawasan pesisir Kota Dumai Provinsi Riau. Biodiversitas. 7(4):327-332.
  20. Rahman, M.M., Rahman, M.T., Rahaman, M.S., Rahman, F., Ahmad, J.U., Shakera, B., Halim, M.A. 2013. Water quality of the world’s largest mangrove forest. Can Chem Tran. 1(2):141-156.
  21. Sillanpaa, M., Vantenllingen, J., Friess, D.A. 2017. Vegetation regeneration in a sustainably harvested mangrove forest in West Papua, Indonesia. For Ecol Manag. 390:137–146.
  22. Silvius, M.J., Steeman, A.P.J.M., Berczy, E.T., Djuharsa, E., Taufik, A. 1987. The Indonesian Wetland Inventory. A Preliminary Compilation of Existing Information on Wetlands of Indonesia. PHPA, AWB/INTERWADER, EDWIN. Bogor, Indonesia.
  23. Sukardjo, S., Alongi, D.M., Ulumuddin, Y.I. 2014. Mangrove community structure and regeneration potential on a rapidly expanding, river delta in Java. Trees. 28(4):1105-1113.
  24. Thia-Eng, C., Gorre, I.R.L., Ross, S.A., Bernad, S.R., Gervacio, B., Ebarvia, M.C. 2000. The Malacca Straits. Mar Poll Bull. 41(1-6):160-178.
  25. Tripathi, R., Shukla, A.K., Shahid, M., Nayak, D., Puree, C., Mohanty, S., Raja, R., Lal, B., Gautam, P., Bhattacharyya, P., Panda, B.B., Kumar, A., Jambhulkar, N.N., Nayak, A.K. 2016. Soil quality in mangrove ecosystem deteriorates due to rice cultivation. Ecol Engin. 90:163–169.
  26. Upadhyay, R., Joshi, N., Sampat, A.C., Verma, A.K,, Patel, A., Singh, V., Kathota, J., Kalubarme, M.H. 2015. Mangrove restoration and regeneration monitoring in Gulf of Kachchh, Gujarat State, India, using remote sensing and geo-informatics. Internat Jour Geosc. 6:299-310.
  27. van Bodegom, A.H. 1929. De vloedbosschen in het gewest Riouw en onderhoorigheden. Tectona. 22:1302-1332.
  28. Xie, S., Hafner, J., Tanimoto, Y., Liu, W.T., Tokinaga, Xu, H. 2002. Bathymetric effect on the winter sea surface temperature and climate of the Yellow and East China Seas. Geop ResLett. 29(24):2228.