Main Article Content

Abstract

Kondisi dan dinamika perairan laut sangat dipengaruhi antara lain parameter oseanografi fisik dan kimia. Parameter oseanografi fisik dan kimia ini penting karena berpengaruh terhadap kondisi dan kualitas perairan Pulau Kerumputan Kabupaten Kotabaru.  Seperti diketahui perairan Kabupaten Kotabaru dan pulau-pulau kecilnya sangat dinamis karena terletak antara Laut Jawa dan Selat Makassar. Perairan ini semakin strategis karena dimanfaatkan dalam berbagai bidang seperti pelayaran, perikanan tangkap, transportasi, pertambangan dan lain sebagainya. Adanya dinamika perairan dan pemanfaatan ruang laut ini akan mempengaruhi kondisi perairan secara fisik dan kimia. Dengan kondisi perairan seperti ini diperlukan kajian oseanografi sehingga diperoleh informasi dasar karakteristik oseanografi fisik-kimia pada perairan Pulau Kerumputan dan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik parameter fisika dan kimia perairan Pulau Kerumputan. Parameter fisik-kimia perairan  yang diukur adalah arus, kedalaman, kecerahan, kekeruhan, suhu, pH, oksigen terlarut, salinitas, tekstur sedimen, nitrat dan fosfat. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian ini didapatkan suhu pada kisaran 27-300C, salinitas 28-29 ‰, perairan cukup keruh dan terlindung dari gelombang, kecepatan arus yang relatif kuat, nutrient Nitrat 0,4-1,5 mg/l dan Posfat 0,09-0,15 mg/l, nilai rerata ukuran butir substrat (mean) 1,214 dengan tekstur pasir. Hasil analisa ini secara umum menunjukkan kondisi baik dan cocok untuk kehidupan biota laut sesuai standar baku mutu yang sudah ditetapkan oleh Kementrian Negara Lingkungan Hidup (Kepmen LH) No. 51 Tahun 2004. 

Article Details

How to Cite
Salim, D., Yuliyanto, Y., & Baharuddin, B. (2017). KARAKTERISTIK PARAMETER OSEANOGRAFI FISIKA-KIMIA PERAIRAN PULAU KERUMPUTAN KABUPATEN KOTABARU KALIMANTAN SELATAN. JURNAL ENGGANO, 2(2), 218–228. https://doi.org/10.31186/jenggano.2.2.218-228

References

  1. Dinas Perikanan dan Kelautan Prov. Kalsel., 2015. Laporan Akhir Perencanaan Pengembangan Pulau-Pulau Kecil Berbasis Gugus Pulau Kabupaten Kotabaru. Banjarbaru.
  2. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Jurusan Managemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perairan dan Ilmu Kelautan. IPB: Bogor.
  3. English S, Wilkinson C, Baker V. 1994. Survey Mannual For Tropical Marine Resources. Townville, Australia. ASEAN-Australia Marine Science Project: Living Coastal Resources by Australian Institute Of Marine Science.
  4. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004.Tentang Baku Mutu Air Laut.
  5. Irawan A dan Lily I.S., 2013. Karakteristik Distribusi Horizontal Parameter Fisika-Kimia Perairan Permukaan di Pesisir Bagian Timur Balikpapan. Jurnal Ilmu Perikanan Tropis, 18 (2).
  6. Jones-Lee, A., and Lee, G. F. 2005. Eutrofication (Excessive Fertilization) Water Enyclopedia: Surface and Agricultural water. Wiley, Hoboken, NJ. 107-114 pp.
  7. Muchtar, M. 2012. Distribusi Fosfat, Nitrat dan Silikat Di Perairan Kepulauan Natuna. Pusat Penelitian Oseanografi – LIPI: Jakarta.
  8. Odum, E. P. 1994. Dasar-dasar Ekologi Umum. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  9. Patty, S. I. 2013. Distribusi Suhu, Salinitas dan Oksigen Terlarut di Perairan Kema, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Planax, 1(3).
  10. Yolanda, D.S., Firman F. M., Aries D. S., 2016. Distribusi Nitrat Oksigen Terlarut, dan Suhu diPerairan Socah-Kamal Kamal Kabupaten Bangkalan. Jurnal Kelautan, 9(2), 93-98.