Main Article Content

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis asosiasi dan relung mikrohabitat gastropoda pada ekosistem hutan mangrove di Pulau Sibu Kecamatan Oba Utara Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara. Pengambilan sampel dilakukan pada saat air surut dengan menggunakan metode line transect. Hasil penelitian diperoleh komposisi jenis-jenis gastropoda di Pulau Donrotu sebanyak 12 jenis yaitu Littrorina scabra, Littorina undulata, Turbo agryrostoma, Turbo chrysostoma, Turbo breneus, Nerita costata, Nerita planospira, Strombus luhuanus,, Cerithiidea cingulata, Telescopium telescopium, Telebralia sulcata dan Terebralia palustris. Pasangan jenis gastropoda yang diperoleh memiliki tipe asosiasi positif sebanyak 14 pasangan, asosiasi negatif sebanyak 11 pasangan  dan tidak ada asosiasi sebanyak 42 pasangan. Jenis gastropoda yang mempunyai relung habitat terlebar adalah Terebralia sulcata dan tersempit adalah Turbo chrysostomus.

Article Details

How to Cite
Abubakar, S., Kadir, M. A., Akbar, N., & Tahir, I. (2018). ASOSIASI DAN RELUNG MIKROHABITAT GASTROPODA PADA EKOSISTEM MANGROVE DI PULAU SIBU KECAMATAN OBA UTARA KOTA TIDORE KEPULAUAN PROVINSI MALUKU UTARA. JURNAL ENGGANO, 3(1), 22–38. https://doi.org/10.31186/jenggano.3.1.22-38

References

  1. Abubakar, S dan A. Achmad. 2013. Tumbuhan Air (Panduan Pengajaran). LepKhair. Universitas Khairun. Ternate.
  2. Abubakar, S dan Sabar, M. 2007. Komposisi dan Distribusi Vertikal Gastropoda pada Hutan Mangrove di Kecamatan Oba Selatan Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara. Penelitian Dosen Muda. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun. Ternate.
  3. Arief, A 2003. Hutan Mangrove, Fungsi dan Manfaatnya. Kanisius. Yogyakarta
  4. Bengen, D.G. 2003. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
  5. Budiman, A. 1997. Penelaan Beberapa Gatra Ekologi Moluska Bakau Indonesia. Disertasi. Fakultas Pascasarjana. Universitas Indonesia. Jakarta.
  6. Idris, I. 2004. Pedoman Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Direktorat Bina Pesisir. Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
  7. Kartawinata, K.S, Adisoemarmo, S. Soemodiharjo dan I.G.M. Tantar. 1979. Status Pengetahuan Hutan Bakau di Indonesia dalam A. Soemodihardjo dkk. (eds) Prosiding Seminar Ekosistem Hutan Mangrove. Jakarta.
  8. Ludwig, J.A dan J.F. Reynolds. 1988. Statistical Ecology. A Primer on Methods and Computing. A. Willey Interscience Publication New York.
  9. Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia. Jakarta.
  10. Odum, E.P. 1996. Dasar-dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Diterjemahkan oleh Ir. T. Samingan, M.Sc. Gadjah Mada Universitas Press. Yogyakarta.
  11. Rondo, M. 2001. Relung Ekologi. Program Studi Ilmu Perairan Program Pascasarjana Unsrat. Manado.
  12. Rondo, M. 2015. Metodologi Analisis Ekologi Populasi dan Komunitas Biota Perairan. Program Pascasarjana. Unsrat. Manado.
  13. Saru, A. 2013. Mengungkap Potensi Emas Hijau di Wilayah Pesisir. Penerbit Masagena Press.