Main Article Content

Abstract

Ekosistem terumbu karang merupakan salah satu sumberdaya potensial wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang memiliki nilai ekonomi dan ekologi. Pemanfaatan ekosistem terumbu karang untuk suatu kawasan wisata tanpa mempertimbangkan kapasitas daya dukung lingkungan dapat mendorong penurunan fungsi terumbu karang secara kompleks. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persentase tutupan terumbu karang yang ada di Pulau Dodola, mengetahui indeks kesesuaian wisata dan daya dukung kawasan di Pulau Dodola untuk kegiatan wisata bahari kategori wisata diving. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2017 sampai bulan Januari 2018. Metode yang digunakan yaitu: Line Intercept Transect (LIT) dan Underwater Visual Census (UVC). Sedangkan kesesuaian dan daya dukung kawasan (DDK) diketahui dengan menggunakan analisis kesesuaian dan daya dukung kawasan. Hasil penelitian menunjukan, persentase nilai tutupan karang hidup Pulau Dodola berada pada kategori sangat baik dengan persentase nilai rata-rata tutupan karang hidup dari ketiga stasiun pengamatan sebesar 85%. Indeks kesesuaian wisata (IKW) untuk jenis wisata diving  Pulau Dodola berada pada kategori kelas S1 dan S2. Kategori kelas S1 terdapat pada stasiun II dengan persentase nilai IKW sebesar 83.3% sementara kategori kelas S2  (sesuai) terdapat pada stasiun I dan III dengan persentase nilai IKW hanya mencapai 70.4% dan 81.5%. Daya dukung kawasan (DDK) Pulau Dodola untuk jenis wisata diving memiliki kapasitas daya tampung pengunjung sebesar 153 orang per hari.

Article Details

How to Cite
Koroy, K., Nurafni, N., & Mustafa, M. (2018). ANALISIS KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG EKOSISTEM TERUMBU KARANG SEBAGAI EKOWISATA BAHARI DI PULAU DODOLA KABUPATEN PULAU MOROTAI. JURNAL ENGGANO, 3(1), 52–64. https://doi.org/10.31186/jenggano.3.1.52-64

References

  1. Atjo AA, Burhanuddin I A, Rani C. 2010. Sebaran dan Keragaman Ikan Karang di Pulau Barang lompo: Kaitannya Dengan Kondisi dan Kompleksitas Habitat. Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan. UNHAS Makassar.
  2. [Badan Pusat Statistik Kabupaten Pulau Morotai, 2017]. Kabupaten Pulau Morotai Dalam Angka. BPS Kabupaten Pulau Morotai.
  3. [Dinas Pariwisata Pulau Morotai Provinsi Maluku Utara, 2015]. Pulau Morotai. [Internet]. [Diunduh 2017 November, 08]. Pukul 05:50 WIT. Tersedia Pada : http://disbudpar.malutprov.go.id/wp-content/uploads/2015/11/008-pulau-morotai.pdf
  4. English S, Wilkinson C, Baker V. 1997. Survey Manual for Tropical Marine Resources. ASEAN-Australia Marine Science Project : Living Coastal Resources. Australia Institute Of Marine Science. Townsville.
  5. KEPMEN Perhubungan Republik Indonesia Nomor KP 901, 2016. Tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional.
  6. Kordi KHGM. 2010. Ekosistem Terumbu Karang. Hal 3-85. Rineka Cipta 2010. Jakarta.
  7. Nybakken, JW. 1988. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologi. PT. Gramedia, Jakarta.
  8. Pangabean S Anthony. 2012. Keanekaragaman Jenis Ikan Karang Dan Kondisi Kesehatan Karang Di Pulau Gof Kecil Dan Yep Nabi Kepulauan Raja Ampat. Jurnal Lit. Perikanan Indonesia. 18:(2):109-115. Balai Penelitian Perikanan Laut. Muara Baru. Jakarta.
  9. Subur R. 2012. Daya Dukung Ekowisata Dengan Pendekatan Kapasitas Adaptif Ekologi (Studi Kasus Gusus Pulau Guraici Kabupaten Halmahera Selatan Propinsi Maluku Utara). [Ringkasan Disertasi]. Institut Pertanian Bogor.
  10. Suharsono BA. 2008. Jenis - jenis Karang di Indonesia. Indonesian Institut eof Science (LIPI). Pusat Penelitian Oseanografi. LIPI Press Jakarta.
  11. Syarifuddin AA. 2011. Studi Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Karang Acropora Formosa (Veron & Terrence, 1979) Menggunakan Teknologi Biorock Di Pulau Barrang Lompo Kota Makassar. [Skripsi]. Manajemen Sumberdaya Perairan. Universitas Hasanuddin Makassar.
  12. [TIES] The International Ecoturism Society. 2015. What is Ecotourism. [internet] [diunduh 31 Aug 2015]; tersedia pada: https:// www. ecotourism. org /what -is-ecotourism.
  13. Yulianda F. 2007. Ekowisata Bahari Sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi. Seminar Sains pada Departemen MSP, FPIK IPB. 21 Februari 2007; Bogor (ID): Departemen MSP IPB.