Main Article Content

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Pulau Baai Kota Bengkulu pada bulan Oktober – November 2017. Dari penelitian kondisi ekosistem mangrove di Pulau Baai kota Bengkulu, didapatkan 5 spesies dari 4 Family mangrove terdiri dari Family Rhizoporaceae (Rhizophora mucronata dan Bruguiera cylindrica), Family Avicenniaceae (Avicennia marina), Family Lythraceae (Sonneratia alba)dan Family Combretaceae (Lumnitzera littoreae). Indeks Nilai Penting (INP) mangrove menunjukkan peran penting mangrove untuk Pulau Baai kota Bengkulutergolong sedang untuk tingkat pohon berkisar antara 105,42 – 150,11. Nilai indeks keanekaragaman (H’) untuk tingkat pohon, anakan, semai untuk stasiun 1 termasuk dalam kategori rendah dalam seluruh kategori, sedangkan stasiun 2 termsuk dalam kategori rendah dalam seluruh kategori. Untuk stasiun 3 termasuk dalam kategori sedang untuk pohon, sedang untuk anakan dan rendah untuk semai. Nilai indeks dominansi (D) untuk tingkat pohon, anakan, dan semai untuk stasiun 1 berturut-turut dalam kategori tinggi untuk seluruh kategori, sedangkan untuk stasiun 2 yaitu tinggi untuk seluruh kategori dan untuk stasiun 3 yaitu sedang untuk pohon, sedang untuk anakan, dan tinggi untuk semai. Hal ini menunjukan bahwa terdapat jenis yang mendominasi jenis lainnya pada ekosistem mangrove di Pulau Baai kota Bengkulu atau komunitas berada pada kondisi kurang stabil. Hasil pengamatan parameter kualitas air seperti suhu, salinitas dan pH menunjukkan bahwa kondisi lingkungan yang ada di Pulau Baai kota Bengkulu tergolong baik untuk pertumbuhan ekosistem mangrove.

Article Details

How to Cite
Febriansyah, F., Hartono, D., Negara, B. F. S., Renta, P. P., & Sari, Y. P. (2018). STRUKTUR KOMUNITAS HUTAN MANGROVE DI PULAU BAAI KOTA BENGKULU. JURNAL ENGGANO, 3(1), 112–128. https://doi.org/10.31186/jenggano.3.1.112-128

References

  1. Bengen. D.G. dan I.M. Dutton 2004. Interaction: Mangroves, Fisheries and forestry Management in Indonesia. H. 632-653. Dalam Northcote. T. G.dan Hartman (Ed), Worldwide watershed interaction and management. Blackwell science.. Oxford. UK.
  2. Brown, M.S. 1953. Mangrove Leaf Litter Production and dynamic In The Mangrove Ecosystem: Research Method(Snedakers, S.C and I.G Snedaker Eds). UNESCO, United Kingdom pp.231-238.
  3. Cintron, G., Y.S. Novelli. 1984. Methos for Studying Mangrove Strukture. Snedaker, S.C. dan Snedaker, J.S., ed., The Mangrove Ecosystem: Research Methods. UNESCO, Paris, France. Hlm: 91-113.
  4. Fitriana, Y.R. 2006. Keanekaragaman dan Kemelimpahan Makrozoobentos di Hutan Mangrove Hasil Rehabilitasi Taman Hutan Raya Ngurah Rai Bali. Biodiversitas 7 (1) : 67-72.
  5. Giru, C.E.,Ochieng, L.L.,Tieszen, Z.,Zhu, A.,Singh,T., Loveland,N.,Duke.2011. Status and distribution of mangrove forests of the world using earth observation satellite data. Global Ecology and Biogeography, 20(1), 154-159.
  6. Irwanto, 2006. Keanekaragaman Fauna Pada Habitat mangrove. Yogyakarta www.irwanto.com. (20 Desember 2009)
  7. Krebs, C.J. (1989). Ecological Metodology. Columbia: University of British.
  8. Kustanti, A. (2011). Manajemen Hutan Manggrove. PT Penerbit IPB Press. Bogor.
  9. Mueller-Dombois, D dan H. Ellenberg. 1974. Aims and methodsof vegetation Ecology. John Wiley and Son. New York
  10. Mulyadi, E., O.Hendrianto,N.Fitriani,2010. Konservasi Hutan Mangrove Sebagai Ekowisata. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan.Surabaya.
  11. Nontji, A. 2002. Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan.
  12. Noor, R., M. Khazali,I.N.N. Suryadiputra. 1999. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Ditjen PHKA,WI – PI. Bogor.
  13. Nybakken, J.W.1988. Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta: Gramedia.
  14. Odum, E.P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Diterjemahkan oleh T. Samingan. Gajah Mada University press. Yogyakarta.
  15. Rahman, D. Yanuarita, N. Nurdin. 2014. Struktur Komunitas Mangrove di Kabupaten Muna. Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan. 24(2): 29-36.
  16. Shannon, Claude and Weaver. 1949. The Mathematical Theory of communication.
  17. Sitinjak, F. N. 2017. Struktur Komunitas Hutan Mangrove Desa Mengkapan Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak. Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Pekan Baru.
  18. Sofian, A.,N. Harahap, dan Marsoedi. 2012. Kondis dan Manfaat Langsung Ekosistem.