Main Article Content

Abstract

Penelitian  ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis mangrove yang dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional di Desa Mamuya Kecamatan Galela Timur, mengetahui bagian dari manrove yang berpotensi untuk sediaan farmasitika dan mengetahui teknik pengolahan bahan mangrove yang dijadikan sebagai obat di Desa Mamuya Kecamatan Galela Timur. Hasil penelitian  ditemukan jenis mangrove yang dimanfaatkan penduduk Desa Mamuya sebagai obat sebanyak 8 jenis yaitu Bruguiera gymnorrhiza, Rhizophora apiculata, R. stylosa, Sonneratia alba, Xylocarpus gratanum, Xylocarpus molucensis, Nypa fruticans dan Heritiera littoralis. Bagian mangrove yang dijadikan sebagai obat yaitu : akar muda, kulit batang, daun dan buah. Cara mengolah bahan dari bagian mangrove, akar, kulit batang, daun, buah dilakukan secara sederhana yaitu ada yang dilumatkan dalm mulut dan ada yang direbus. Masa penyembuhan ditentukan seberapa parah (akut) penyakit yang diderita.

BENEFITS OF MANGROVE FOR PHARMACITIC INVENTORY IN MAMUYA VILLAGE, EAST GALELA DISTRICT, EAST HALMAHERA REGENCY (ETHNOPHARMACOLOGICAL REVIEW). This research was conducted to determine the type of mangrove used in traditional medicine in the village of Mamuya, Galela Timur District, knowing the potential part of the mangrove for pharmaceutical preparation and knowing the techniques for processing mangrove materials which were used as medicine in Mamuya Village, Galela Timur District. The results of the study found that the types of mangroves used by the residents of Mamuya Village were 8 types of drugs, namely Bruguiera gymnorrhiza, Rhizophora apiculata, R. stylosa, Sonneratia alba, Xylocarpus gratanum, Xylocarpus molucensis, Nypa fruticans and Heritiera littoralis. Parts of the mangrove that are used as medicine are: young roots, bark, leaves and fruit. How to process ingredients from parts of the mangrove, roots, bark, leaves, fruit is done simply that there are crushed in the mouth and some are boiled. The healing period is determined by how severe (acute) the disease is suffered.

Article Details

How to Cite
Kadir, M. A., Wibowo, E. S., Abubakar, S., & Akbar, N. (2019). MANFAAT MANGROVE BAGI PERUNTUKAN SEDIAAN FARMASITIKA DI DESA MAMUYA KECAMATAN GALELA TIMUR KABUPATEN HALMAHERA TIMUR (TINJAUAN ETNOFARMAKOLOGIS). JURNAL ENGGANO, 4(1), 12–25. https://doi.org/10.31186/jenggano.4.1.12-25

References

  1. Abubakar, S. 2008. Studi Awal Etnofarmakologis Mangrove Bagi Peruntukan Sediaan Farmasitika di Desa Tadupi Kecamatan Oba Kota Tidore Kepulauan. Hasil Penelitian Dosen Muda. LPPM. Universitas Khairun. Ternate.
  2. Abubakar, S. 2011. Pemanfaatan Mangrove Bagi Peruntukan Sediaan Farmasitika (Suatu Studi Etnofarmakologis) Di Desa Lola Kecamatan Oba Kota Tidore Kepulauan. Jurnal Vegetasi Biologi, 1 (2) : 73-83.
  3. Abubakar, S dan Rina. 2016. Analisis Kesesuaian Lahan Rehabilitasi Berdasarkan Tinjauan Tipologi Pantai di Desa Guraping Kecamatan Oba Utara Kota Tidore Kepulauan. Hasil Penelitian. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat. Universitas Khairun. Ternate.
  4. Abubakar S, Kadir MA, Akbar A, Tahir I. 2018. Asosiasi dan Relung Mikrohabitat Gastropoda Pada Ekosistem Mangrove Di Pulau Sibu Kecamatan Oba Utara Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara. Jurnal Enggano 3 (1): 22-38.
  5. Akbar N, Marus I, Haji I, Abdullah S, Umalekhoa S, Ibrahim FS, Ahmad A, Ibrahim A, Kahar A, Tahir I. 2017. Struktur Komunitas Hutan Mangrove di Teluk Dodinga, Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara. Jurnal Enggano, 2 (1) : 78-89.
  6. Akbar N, Ibrahim A, Haji I, Tahir I, Ismail F, Ahmad M, Kotta R. 2018. Struktur Komunitas Hutan Mangrove di Desa Tewe, Kecamatan Jailolo Selatan, Kabupaten Halmahera Barat. Provinsi Maluku Utara. Jurnal Enggano, 3 (1) : 81-97.
  7. Dahuri, R. J, Rais, S.P. Ginting dan M.J. Sitepu. 2001. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.
  8. Madjowa,V. 1998. Manfaat Mangrove Bagi Peruntukan Sediaan Farmasitika, Studi Etnofarmakologis. Hasil Penelitian. FPIK UNSRAT. Manado.
  9. Mardiansyah, S. Bahri. 2016. Potensi Tumbuhan Mangrove Sebagai Obat Alami Antimikroba Patogen. Jurnal Sainstech Farma, 9 (1) : 25-29.
  10. Noor, Y. R, M. Khazali dan I.N.N. Suryadipura. 2015. Panduan Mengenai Hutan Mangrove di Indonesia. Ditjen PKA. Jakarta.
  11. Purwanti, R. 2016. Studi Etnobotani Pemanfaatan Jenis-Jenis Mangrove Sebagai Tumbuhan Obat di Sulawesi. Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia Ke-50, Samarinda, 20 – 21 April 2016.
  12. Setiawan A. 2018. Pengobatan Tradisional di Desa Lemahabang Kulon, Kecamatan Lemahabang. Kabupaten. Cirebon. Jurnal Patanjala, 10 (1) ; 83-98.
  13. Suryono, A. 2013. Sukses Usaha Pembibitan Mangrove Sang Penyelamat Laut. Penerbit Pustaka Baru Press. Yogyakarta.