Main Article Content

Abstract

Aeromonas hydrophila merupakan jenis bakteri penyebab penyakit yang paling banyak ditemukan pada usaha budidaya  perikanan. Alternatif pengobatan yang paling sering digunakan yaitu obat-obatan kimia yang tidak ramah lingkungan dan memberikan resistensi bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ekstrak metanol rumput laut Gracilaria edulis dengan konsentrasi yang berbeda sebagai antibakteri terhadap bakteri Aeromonas hydrophila. Penelitian ini dimulai dengan preparasi rumput laut guna memperoleh ekstrak rumput laut kemudian melakukan preparasi bakteri yang bertujuan untuk mendapatkan bakteri Aeromonas hydrophila murni. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi agar. Konsentrasi ekstrak metanol yang digunakan yaitu 3%, 6%, 9%, dan 12%. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak rumput laut Gracilaria edulis menggunakan pelarut metanol memiliki potensi sebagai antibakteri terhadap bakteri patogen Aeromonas hydrophila. Ekstrak metanol dengan konsentrasi 12% memiliki zona hambat yang paling besar (rata-rata 19,7 mm) dibandingkan dengan konsentrasi metanol lainnya. Semua ekstrak Gracilaria edulis memiliki sifat bakteriostatik.

ANTIBACTERIAL ACTIVITIES OF SEAWEED METHANOL EXTRACTS Gracilaria edulis AGAINST Aeromonas hydrophila BACTERIA. Aeromonas hydrophila is the most common type of disease-causing bacteria found in aquaculture. The most commonly used alternative treatment is chemical drugs that are not environmentally friendly and provide bacterial resistance. This study aims to analyze the methanol extract of Gracilaria edulis seaweed with different concentrations as antibacterial against the bacterium Aeromonas hydrophila. This study began with the preparation of seaweed in order to obtain seaweed extract and then made bacterial preparations aimed at obtaining pure Aeromonas hydrophila bacteria. Antibacterial activity test using agar diffusion method. The concentrations of methanol extract used were 3%, 6%, 9%, and 12%. Each treatment was repeated three times. The results showed that Gracilaria edulis seaweed extract using methanol solvent had the potential as an antibacterial against the pathogenic bacterium Aeromonas hydrophila. Methanol extract with a concentration of 12% had the largest inhibition zone (average 19.7 mm) compared to other methanol concentrations. All Gracilaria edulis extracts had bacteriostatic properties.

Article Details

How to Cite
Sinurat, A. A. P., Renta, P. P., Herliany, N. E., Negara, B. F., & Purnama, D. (2019). UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK METANOL RUMPUT LAUT Gracilaria edulis TERHADAP BAKTERI Aeromonas hydrophila. JURNAL ENGGANO, 4(1), 105–114. https://doi.org/10.31186/jenggano.4.1.105-114

References

  1. Agoes, G. 2007. Seri Farmasi Industri. Teknologi Bahan Alam. Institut Teknologi Bandung, Bandung.
  2. Dash, BK., S Sultana., N Sultana. 2011. Antibacterial Activities of methanol and acetone extracts of fenugreek (trigonella foenum) and coriander (Coriandur Sativum). Life science and medicine research, 2011: LSMR-27.
  3. Ferawaty, A. S., Agus Sabdono, Delianis Pringgenies. 2012. Potensi Antibakteri Ekstrak Rumput Laut Terhadap Bakteri Penyakit Kulit Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus epidermis, dan Micrococcus luteus. Journal OfMarine Research. 1 (2) : 152-160.
  4. Maduriana. I. Made., Sudira. I. Wayan. 2009. Skrining dan Uji Aktivitas Antibakteri Beberapa Rumput Laut dari Pantai Batu Bolong Canggu dan Serangan. Jurnal Veteriner Udayana. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. 1 (2) : 69-76.
  5. Madigan MT, Martinko JM, Stahl, DA. Clark, DP. 2011. Brock: Biology of microorganisms (13th ed.). Pearson. 1043 hal.
  6. Putranti, Ristyana Ika. 2013. Skrining Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Rumput Laut Sargassum duplicatum dan Turbinaria ornata dari Jepara. Tesis.Universitas Diponegoro. Semarang.
  7. Reskika, A. 2011. Evaluasi Potensi Rumput Laut Coklat (Phaeophyceae dan Rumput Laut Hijau (Chlorophyceae) Asal Perairan Takalar sebagai Antibakteri Vibrio spp. Skripsi. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin, Makassar.
  8. Santi, Ika, W., Ocky, K, R., Ita W. 2014. Potensi Rumput Laut Sargassum duplicatum sebagai Sumber Senyawa Antifouling, Journal of Marine Science 3 (3): 274-284.
  9. Simarmata, Nisa, Epalina. 2013. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-Heksan dan Etil Asetat serta Etanol dari Talus Kappaphycus alvarezii (Doty) terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Fakultas Farmasi USU. Medan.
  10. Susanti, A. D., Dwi A, Gita G. 2012. Polaritas Pelarut sebagai Pertimbangan dalam Pemilihan Pelarut untuk Ekstraksi Minyak Bekatul dari Bekatul Varietas Ketan (Oriza sativa glatinosa). Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. ISSN: 1412-9612.
  11. Talaro, K.P., Marjorie K.C., Barry Chees. 2009. Foundations in Microbiology. 7 th edition. Publishe by Mc. Graw-Hill. Inc.,1221. Avenue of Americas, New York. ISBN: 978-0-07-128445-5.
  12. Toy, T.S., Lampus, B.S., dan Hutagalung, B.S. 2015. Uji daya hambat ekstrak rumput laut Gracilaria sp terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal eGiGi, 3(1):153-159.
  13. Tri, W. S. 2001. Potensi Beberapa Jenis Rumput Laut dari Pantai Sayang Heulang -Pameungpeuk Garut Jawa Barat sebagai Antibakteri Escherihia coli. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
  14. Rahmaningsih, S. 2007. Pengaruh Ekstrak Sidawayah Dengan Konsentrasi Yang Berbeda Untuk Mengatasi Infeksi Bakteri Aeromonas Hydrophilla Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Aquasains - Jurnal Ilmu Perikanan Dan Sumberdaya Perairan hlm 1.
  15. Wiyanto. D. B. 2010. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Rumput Laut Kappaphycus alvarezii dan Eucheuma denticullatum Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila dan Vibrio harveyii. Jurnal Kelautan. 3 (1).