Main Article Content

Abstract

Padang lamun menyediakan banyak manfaat. Diperlukan penilaian tutupan lamun dan distribusi spasial spesies lamun, untuk memastikan manfaat dari padang lamun tetap ada. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuadran disepanjang line transect, dan analisis data dilakukan untuk dapat menyajikan informasi tentang titik koordinat transek garis, persen tutupan lamun, persen tutupan spesies lamun, jenis substrat (pasir, lumpur dan pecahan karang), jumlah spesies Enhallus acoroides (tegakan/m2) dan distribusi spasial spesies lamun. Hasil penelitian menunjukkan kondisi padang lamun di wilayah studi sebagai kategori tutupan padat. Spesies lamun Thalassia hemprichii (Th) dan Enhalus acoroides (Ea) adalah spesies dominan dan menyebar ke seluruh wilayah penelitian.

COMMUNITY STRUCTURE OF SEAGRASS IN MALANG RAPAT, BINTAN. Seagrass beds provide many benefits. Assessment of seagrass cover and spatial distribution of seagrass species is needed, to ensure the benefits of seagrass beds remain. The study was conducted using the quadratic method on the line transect, and the analysis was carried out to be able to present information about line transect coordinate points, percent cover of seagrass, percent cover of seagrass species, substrate type (sand, mud and rubble), number of species of Enhallus acoroides (shoot/m2) and spatial distribution of seagrass species. The results showed the condition of seagrass beds in the study area as a category of solid cover. Seagrass species Thalassia hemprichii (Th) and Enhalus acoroides (Ea) are dominant species and spread throughout the study area.

Article Details

How to Cite
Adi, W., Nugraha, A. H., Dasmasela, Y. H., Ramli, A., Sondak, C. F. A., & Sjafrie, N. D. M. (2019). STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN DI MALANG RAPAT, BINTAN. JURNAL ENGGANO, 4(2), 148–159. https://doi.org/10.31186/jenggano.4.2.148-159

References

  1. Adi, W., 2007. Komposisi dan Kelimpahan Larva dan Juvenil Ikan yang Berasosiasi dengan Tingkat Kerapatan Lamun yang Berbeda di Pulau Panjang, Jepara. Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan, 1(1), pp.7-11.
  2. Adi, W., 2015. Kajian perubahan luasan padang lamun dengan penginderaan jauh di Pulau Lepar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Maspari Journal, 7(1), pp.71-78.
  3. Faiqoh, E., Wiyanto, D.B. and Astrawan, I.G.B., 2017. Peranan Padang Lamun Selatan Bali Sebagai Pendukung Kelimpahan Ikan di Perairan Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 3(1), pp.10-18.
  4. Febrina, M., Adi, W. and Febrianto, A., 2018. Kelimpahan Bivalvia Di Ekosistem Lamun Pantai Puding Kabupaten Bangka Selatan. Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan, 12(2), pp.64-75.
  5. Kusnadi, A., T.Triandiza and U.E.Hernawan. 2008. Inventarisasi jenis dan potensi moluska padang lamun di kepulauan Kei Kecil, Maluku Tenggara. Biodiversitas 9(1):30–34
  6. Larkum, A.W.D., R.J. Orth, and C.M. Duarte. 2006. Seagrasses: Biology, Ecology and Conservation. Springer Netherlands
  7. Nugraha, A.H., Begen, D.G. and Kawaroe, M., 2017. Physiological response of Thalassia hemprichii on anthropogenic pressure in Pari Island, Seribu Islands, DKI Jakarta. Ilmu Kelautan, 22(1), pp.40-48.
  8. Prakoso, K., Supriharyono, Ruswahyuni. 2015. Kelimpahan Epifauna di Substrat Dasar dan Daun Lamun Dengan Kerapatan yang Berbeda di Pulau Pahawang Provinsi Lampung. Diponegoro Journal of Maquares. Vol 4 (3) : 11-122.
  9. Prisilia, S., Adi, W. and Febrianto, A., 2018. Struktur Komunitas Ikan Pada Ekosistem Lamun Di Pantai Puding Kabupaten Bangka Selatan. Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan, 12(2), pp.35-44.
  10. Rahmawati, S., 2011. Ancaman terhadap komunitas padang lamun. Oseana, 36(2), pp.49-58.
  11. Rahmawati, S. Irawan, Andri. Indarto. Supriyadi, Happy. Azkab, Muhammad Husni. 2017. Panduan Pemantauan Penilaian Kondisi Padang Lamun. Jakarta : COREMAP CTI LIPI
  12. Sjafrie, N.D.M., 2018. Potensi Energi Lamun Untuk Mendukung Pelestarian Dugong (Dugong Dugon) Di Desa Berakit Dan Desa Pengudang Pulau Bintan. Widyariset, 4(2), pp.113-122.
  13. Supratman, O. and Adi, W., 2018. Distribusi dan Kondisi Komunitas Lamun di Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 10(3), pp.561-573.
  14. Supratman, O. and Syamsudin, T.S., 2016. Behavior and feeding habit of dog conch (Strombus turturella) in South Bangka Regency, Bangka Belitung islands province. El–Hayah, 6(1), pp.15-21.
  15. Supriadi, La Nafie YA, Burhanuddin AI. 2004. Inventarisasi jenis, kelimpahan dan biomas ikan di padang lamun Pulau Barranglompo Makassar. Torani, 14(5):288-295.
  16. Unsworth, R.K., Ambo-Rappe, R., Jones, B.L., La Nafie, Y.A., Irawan, A., Hernawan, U.E., Moore, A.M. and Cullen-Unsworth, L.C., 2018. Indonesia's globally significant seagrass meadows are under widespread threat. Science of the Total Environment, 634, pp.279-286.
  17. Wawo, M., Adrianto, L., Bengen, D.G. and Wardiatno, Y., 2014. Valuation of Seagrass Ecosystem Services in Kotania Bay Marine Nature Tourism Park, Western Seram, Indonesia. Asian Journal of Scientific Research, 7(4), pp.591-600.