Main Article Content

Abstract

Pengembangan wisata mangrove memerlukan kesesuaian sumberdaya dan lingkungan yang sesuai dengan yang disyaratkan. Kesesuaian karakteristik sumber daya dan lingkungan untuk pengembangan wisata dilihat dari aspek keindahan alam, keamanan dan keterlindungan kawasan, keanekaragaman biota, keunikan sumber daya dan aksesibilitas. Tujuan penelitian yaitu menghitung indeks kesesuaian kawasan untuk pengembangan ekowisata mangrove, menghitung daya dukung kawasan dan mengidentifikasi jenis kegiatan wisata yang dapat dilakukan dalam kawasan mangrove. Metode yang digunakan adalah metode survei yaitu pengukuran secara langsung untuk mengetahui kondisi biofisik mangrove. Hasil analisis Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) baik stasiun i, stasiun 2 dan stasiun 3 maupun secara keseluruhan menunjukkan kawasan hutan mangrove di Desa Tuada Kecamatan Jailolo berada pada kategori S1 (sangat sesuai). Jumlah Daya Dukung Kawasan (DDK) untuk kegiatan tracking adalah 34 orang/hari, kegiatan piknik  sebanyak 56 orang/hari dan kegiatan camping sebanyak 13 orang. Total daya dukung kawasan wisata mangrove Desa Tuada adalah 102 orang/hari. Aktivitas kegiatan ekowisata mangrove Desa Tuada setiap hari dibuka mulai jam 06.00 – 18.00 WIT. Namun kunjungan wisata lebih banyak pada hari sabtu dan minggu. Tenaga kerja merupakan masyarakat lokal Desa Tuada. Aktivitas wisata yang direkomendasikan terdiri dari Tracking, berperahu, memancing, bird watching dan berenang (10%). Sedangkan fasilitasi wisata yang direkomendasikan berupa Waserda, penginapan, tempat ibadah dan tempat sampah.

STUDY OF CONFORMITY, CARRIYING CAPACITY, AND ECOTOURISM ACTIVITIES IN THE MANGROVE AREA OF TUADA VILLAGE, JAILOLO DISTRICT, WEST HALMAHERA REGENCY. Development of mangrove tourism requires the suitability of resources and environment that are in accordance with what is required. Conformity of resource and environmental characteristics for tourism development is seen from aspects of natural beauty, regional security and protection, biota diversity, uniqueness of resources and accessibility. The research objective is to calculate the regional suitability index for the development of mangrove ecotourism, calculate the carrying capacity of the area and identify the types of tourism activities that can be carried out in the mangrove area. The method used is the survey method that is direct measurement to determine the mangrove biophysical conditions. The results of the Tourism Conformity Index (IKW) analysis of Station I, Station 2 and Station 3 as well as overall show that the mangrove forest in Tuada Village, Jailolo District is in the S1 category (very suitable). The amount of Regional Carrying Capacity (DDK) for tracking activities is 34 people / day, picnic activities as many as 56 people / day and camping activities as many as 13 people. The total carrying capacity of the mangrove tourism area in Tuada Village is 102 people / day. Mangrove ecotourism activities in Tuada Village are open daily from 06.00 - 18.00 WIT. But more tourist visits on Saturdays and Sundays. The workforce is the local community of Tuada Village. Recommended tourism activities consist of Tracking, boating, fishing, bird watching and swimming (10%). While the recommended tourism facilitation is a regional legislative body, lodging, place of worship and trash can.

Article Details

Author Biography

Riyadi Subur, Program Manajamen Sumberdaya Perairan, FPIK, Universitas Khairun, Ternate

Program Studi Manajeman Sumberdaya Perairan
How to Cite
Abubakar, S., Subur, R., Darmawaty, D., Akbar, N., & Tahir, I. (2019). KAJIAN KESESUAIAN, DAYA DUKUNG, DAN AKTIVITAS EKOWISATA DI KAWASAN MANGROVE DESA TUADA KECAMATAN JAILOLO KABUPATEN HALMAHERA BARAT. JURNAL ENGGANO, 4(2), 222–242. https://doi.org/10.31186/jenggano.4.2.222-242

References

  1. Abubakar S, Kadir M. A, Akbar N, Tahir I. 2018. Asosiasi Dan Relung Mikrohabitat Gastropoda Pada Ekosistem Mangrove Di Pulau Sibu Kecamatan Oba Utara Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara. Jurnal Enggano, 3 (1) : 22-38.
  2. Abubakar S, Kadir MA, Wibowo ES, Akbar N. 2019. Manfaat Mangrove Bagi Peruntukan Sediaan Farmasitika Di Desa Mamuya Kecamatan Galela Timur Kabupaten Halmahera Timur (Tinjauan Etnofarmakologis). Jurnal Enggano, 4 (1) : 12-25.
  3. Abubakar, S dan A. Achmad. 2013. Tumbuhan Air (Panduan Pengajaran). LepKhair. Universitas Khairun. Ternate.
  4. Abubakar, S dan Rina. 2016. Analisis Kesesuaian Lahan Rehabilitasi Berdasarkan Tinjauan Tipologi Pantai di Desa Guraping Kecamatan Oba Utara Kota Tidore Kepulauan. Hasil Penelitian. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat. Universitas Khairun. Ternate.
  5. Aditya Cahya Putra, A.C, S. Anggoro dan Kismartini.2015. Strategi Pengembangan Ekowisata Melalui Kajian Ekosistem Mangrove Di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Jurnal Saintek Perikanan 10 (2) ; 91-97.
  6. Akbar N, Baksir A, Tahir I, Arafat D. 2016. Struktur komunitas mangrove di Pulau Mare, Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara. Depik, 5 (3) : 133-142.
  7. Akbar N, Baksir, A.,Tahir, I. 2015. Struktur Komunitas Ekosistem Mangrove di Kawasan Pesisir Sidangoli Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. Depik Jurnal, 4 (3) : 132-143.
  8. Akbar N, Haya N, Baksir A, Harahap Z.A, Tahir I, Ramili Y, Kotta R.2017b. Struktur komunitas dan pemetaan ekosistem mangrove di pesisir Pulau Maitara, Provinsi Maluku Utara, Indonesia. Depik Jurnal, 6 (2) : 167-181.
  9. Akbar N, Ibrahim A, Haji I, Tahir I, Ismail F, Ahmad M, Kotta R. 2018. Struktur Komunitas Mangrove Di Desa Tewe, Kecamatan Jailolo Selatan, Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara. Jurnal Enggano 4 (1) : 12-25.
  10. Akbar N, Marus I, Haji I, Abdullah, S, Umalekhoa S, Ibrahim1 F.S., Ahmad M, Ibrahim A, Kahar A, dan Tahir I. 2017a. Struktur Komunitas Hutan Mangrove Di Teluk Dodinga, Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara. Jurnal Enggano 2 (1) : 78-89.
  11. Alfira R. 2014. Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove Pada Kawasan Suaka Margasatwa Mampie di Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar. Ilmu Kelautan Universitas Hasanuddin. Makasar.
  12. Baksir A, Akbar N, Tahir I, Haji I, Ahmad M, Kotta R. 2018. Struktur Komunitas Hutan Mangrove Di Pulau Sibu Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara. Jurnal Enggano, 3 (2) : 178-196.
  13. Basyuni .M, Y Bimantara., B Selamet, A S Thoha, 2016, Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove Universitas Sumatera Utara, Medan. Vol 11 2016: 31-38. Hln 31-38.
  14. Buwono , Y. R. 2017. Identifikasi Dan Kerapatan Ekosistem Mangrove Di Kawasan Teluk Pangpang Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Ilmu Perikanan Volume 8,No. 1, April 2017: 32-37.
  15. Japa, L dan D. Santoso. 2019. Analisis Komunitas Mangrove Di Kecamatan Sekotong Lombok Barat NTB. Jurnal Bologi Tropis, 19 (1) :25 – 33. DOI: 10.29303/jbt.v19i1.1001.
  16. Maulida S., D Apdillah. dan A. Zulfikar. 2014. Kesesuaian Pengembangan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Desa Malang Rapat University of Maritim, Malang. Vol Maret 2014 :1:10.
  17. Murhum, M.A, S. Abubakar dan S.E. Widiyanti. 2018. Sumberdaya Pesisir dan Laut Desa Gotowasi (Studi Ekologi, Ekonomo dan Sosial). Penerbit Samudera Biru. Yogyakarta.
  18. Murtini, S. 2017. Kesesuaian dan Daya Dukung Kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo Kota Surabaya. Prosiding Seminar Nasional (Pendidikan Geografi, Fish Unesa) Surabaya, 23 Mei 2017 Pengelolaan Potensi Maritim Indonesia.
  19. Nugraha, P. Indaro, H. Helmi, A.M. 2013. Studi Kesesuaian dan Daya Dukung Kawasan untuk Rekreasi Pantai di Pantai Panang Kota Bengkulu. Journal of Marine Research. Volume 2 Nomor 2 Tahun 2013 Halaman 130-139.
  20. Rini, I. Setyobudiandi, M. M. Kamal. 2018. Kajian Kesesuaian, Daya Dukung dan Aktivitas Ekowisata di Kawasan Mangrove Lantebung Kota Makassar. Jurnal Pariwisata, Vol. 5 No.1 April 2018. 1:10.
  21. Saru, A. 2013. Mengungkap Potensi Emas Hijau di Wilayah Pesisir. Penerbit Masagena Press. Makassar.
  22. Siringoringo, Y. N, Yunasfi dan Desrita. 2017. Struktur Komunitas Mangrove Di Hutan Mangrove Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belawan Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Auacoastmarine Vol.5 No. 2 2017. 1-7.
  23. Wahyudyawati, E , A. Rahardjanto dan S. Wahyuni. 2017. Analisis Hubungan Kerapatan Mangrove Terhadap Fungsi Nursery Ground Pada Kepiting Bakau (Scylla Sp) Di Hutan Mangrove Pantai Cengkrong Kabupaten Trenggalek. Prosiding Seminar Nasional III “Biologi, Pembelajaran, Dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner” Diselenggarakan Oleh Prodi Pendidikan Biologi-Fkip Bekerjasama Dengan Pusat Studi Lingkungan Dan Kependudukan (PSIK) Universitas Muhammadiyah Malang, Tanggal 29 April 2017.
  24. Yulianda, F. 2007. Ekowisata Bahari sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi. Disampaikan pada Seminar Sains 21 Februari 2007. Departemen MSP. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Bogor.