Main Article Content

Abstract

Ikan ekor kuning (Caesio cuning) salah satu jenis ikan karang dari famili Caesionidae, yang menjadi target penangkapan dengan bubu di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat. Ikan ekor kuning memiliki nilai ekonomis penting. Informasi tentang aspek reproduksi ikan ekor kuning (Caesio cuning) diperlukan untuk pengelolaan yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek reproduksi ikan ekor kuning pada bulan Januari sampai Maret yang meliputi Rasio Kelamin (sex ratio), Tingkat Kematangan Gonad (TKG), Indeks Kematangan Gonad (IKG), Fekunditas, dan menganalisis umur ikan. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Januari sampai Maret 2019 di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat dengan menggunakan metode random sampling. Hasil penelitian selama tiga bulan ini menunjukkan bahwa nilai rasio kelamin ikan ekor kuning jantan dan betina yaitu 1:1,032 yang berada pada tingkat kematangan I sampai dengan tingkat kematangan gonad IV. Nilai IKG ikan ekor kuning jantan berkisar antara 0,014% - 4,712% dan untuk betina antara 0,014% - 7,784%. Fekunditas ikan ekor kuning betina berkisar antara 5.523 – 49.987 butir dan memiliki umur 1 tahun dan 2 tahun, dimana panjang tubuh ikan sangat mempengaruhi umur ikan.

REPRODUCTIVE ASPECTS AND AGE OF YELLOW-TAILED FISH (Caesio Cuning) LANDED AT SUNGAILIAT ARCHIPELAGO FISHING PORT IN BANGKA REGENCY. Reproductive aspects of yellow-tailed fish which are landed in the Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat in Bangka Regency. Yellow-tailed fish (Caesio cuning) is one type of reef fish from the Caesionidae family, which is the target of catching fish at the Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat. Yellow tail fish has important economic value. Information about the reproductive aspects of yellow tail fish (Caesio cuning) is  needed for sustainable management. This study aims to determine the reproductive aspects of yellow tailed fish from January to March which include sex ratio, gonad maturity level, gonad somatic index, fecundity, and analyze the age of fish. Sampling was carried out from January to March 2019 at the Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat used the random sampling method. The results of this three-month study showed that the sex ratio of yellow-tailed fish male and female were 1: 1,032 which at the level of maturity I to the level of gonad maturity IV. The value of GSI male yellow-tailed fish ranges from 0.014% - 4.712% and females between 0.014% - 7.784%. The fecundity of female yellow-tailed fish ranges from 5,523 - 49,987 grains and yellow-tailed fish has age 1 year and 2 years, where the body length of fish greatly affects the age of fish.

Article Details

How to Cite
Sari, N., Supratman, O., & Utami, E. (2019). ASPEK REPRODUKSI DAN UMUR IKAN EKOR KUNING (Caesio cuning) YANG DI DARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA. JURNAL ENGGANO, 4(2), 193–207. https://doi.org/10.31186/jenggano.4.2.193-207

References

  1. Anjani, F.D., W. Adi, & E. Utami. 2018. Aspek Reproduksi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) Yang Didaratkan Di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat. Akuatik. 12(1): 26-34.
  2. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi. 2005. Laporan Tahunan 2005. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pangkal Pinang.
  3. Effendie, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara.: Yogyakarta.
  4. Effendie, M.I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara: Yogyakarta.
  5. Fauzi, A. 2001. An Economic Analysis of The Surplus Production: An Application for Indonesian Small Pelagic Fishery. Paper Presented At The National Seminar Persada. Bogor 20 Januari 2001.
  6. Gustomi, A., Sulistiono & Yonvitner. 2016. Bilogi Reproduksi Ikan Belida (Notopterus notopterus Pallas, 1769) Di Kolong-Bendungan Simpur, Pulau Bangka. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 21(1):56-62.
  7. Kantun, W., S.A. Ali, A. Malawa, & A. Tuwo. 2011. Ukuran Pertama Kali Matang Gonad Dan Nisbah Kelamin Tuna Madidihang (Thunnus albacares) Di Perairan Majene-Selat Makassar. Jurnal Balik Diwa. 2(2):1-6.
  8. Okid, P.A. 2000. Permasalahan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Indonesia. Jurnal Aspirin.1(1):36-40.
  9. Persada, L.G., E. Utami, & D. Rosalina. 2016. Aspek Reproduksi Ikan Kurisi (Nemipterus furcosus) Yang Didaratkan Di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat. Akuatik. 10. 02: 46-55.
  10. Prihatiningsih, I.N.E., & S. Bambang. Biologi Reproduksi, Pertumbuhan dan mortalitas Ikan Ekor Kuning (Caesio Cuning Bloch, 1791) di Perairan Natuna. Jurnal Bawal widya riset Perikanan tangkap. 10(1):1-15.
  11. Putri, R.M., & A. Nurlita. 2012. Aspek Reproduksi Ikan Kerapu Macan (Epinephelus sexfasciatus) di Perairan Glondonggede Tuban.Jurnal Sains dan Seni. 1(1):27-31.
  12. Santoso, L. 2009. Biologi Reproduksi Ikan Belida (Chitala lopis) di Sungai Tulang Bawang, Lampung. Jurnal Berkala Perikanan Terubuk. 37(1):38-46.
  13. Saputra, S.W., P. Soedarsono & G.A. Sulistawati. 2009. Beberapa Aspek Biologi Ikan Kuniran (Upeneus sp.) di Perairan Demak. Jurnal Saitek Perikanan. 5(1):1-6.
  14. Sembiring, S.B.M., R. Andamari, A. Muzaki, I.K. Wardana, J.H Hutapea, & W.W Astuti. 2014. Perkembangan Gonad Ikan Kerapu Sunu (Plectropomus leopardus) yang Dipelihara Dalam Keramba Jaring Apung. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 6(1):53-61.
  15. Suharti, S.R. 2002. Menentukan Umur Ikan Melalui Mikrostruktur Otolith. Jurnal Oseana. 2(1):1-8.
  16. Suhendra, C., E. Utami, & Umroh. 2017. Biologi Reproduksi Ikan Keperas (Cyclocheilichthys apogon) Di Perairan Sungai Menduk Kabupaten Bangka. Akuatik. 11(1):1-11.