Main Article Content

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk bahasa disfemia dan fungsi disfemia yang ada pada kolom komentar netizen di Instagram.  Objek penelitian ini adalah disfemia yang terdapat dalam komentar netizen di Instagram @detik.com pada postingannya pada bulan Januari 2019. Datanya berupa kata, frasa, dan ungkapan yang menunjukkan adanya disfemia pada Instagram @detik.com. Sumber data berupa dokumen, yaitu komentar para netizen dalam Instagram @detik.com pada bulan Januari 2019. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dokumentasi. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah komentar netizen di Instagram @detikcom. Langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah dengan cara analisis deskriptif. Penelitian ini berusaha menganalisis penggunaan disfemia yang terdapat dalam komentar para netizen di instagram. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama bentuk kebahasaan disfemia pada kolom komentar netizen di Instagram @detik.com ada tiga, yang berupa kata, frasa, dan ungkapan. Kedua, fungsi disfemia pada komentar netizen di Instagram @detik.com adalah untuk menunjukkan kejengkelan, memberikan tekanan, menegaskan atau menguatkan makna, dan pengungkapan rasa marah atau kesal.

Article Details

References

  1. Chaer, Abdul. (1995). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
  2. Chaer, Abdul. (2002). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
  3. Chaer, Abdul. (2004). Sosiolinguistik Sebuah Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
  4. Chaer, Abdul. (2007). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
  5. Sudrayat, Yayat. (2016). Makna Dalam Wacana Prinsip-prinsip Semantik dan Pragmatik . upi.edu, 36.
  6. Suhardi. (2013). Pengantar Linguistik Umum. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
  7. Susanti, Junita Ardi. (2014). Analisis Penggunaan Disfemisme Dalam Masyarakat Sasak Dialek A-A Di Desa Aikmel Barat Dan Relevansinya Dengan Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Smp. Mataram: Universitas Mataram.