Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk pematuhan dan pelanggaran kesantunan berbahasa berdasarkan maksim Geoffrey Leech pada siswa dan guru di SMP Negeri 03 Kota Bengkulu. Pematuhan dan pelanggaran kesantunan berbahasa Indonesia tidak hanya terdapat dalam wacana tulis akan tetapi juga terdapat dalam wacana lisan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari antara penutur dan mitra tutur. Baik di lingkungan keluarga atau lingkungan sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, rekaman dan catat berupa data tuturan. Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah (1) mentranskripsikan data (2) mengidentifikasi data (3) mengklasifikasi data (4) menganalisis data (5) menyimpulkan data. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian pematuhan dan pelanggaran kesantunan berbahasa Indonesia siswa dan guru di SMP Negeri 03 Kota Bengkulu ditemukan bentuk-bentuk pematuhan dan pelanggaran kesantunan yang mencakup maksim kebijaksanaan, maksim penghargaan, maksim permufakatan dan maksim kesimpatian.

Article Details

How to Cite
Veronika, R., Rahayu, N., & Djunaidi, B. (2020). ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA INDONESIA SISWA DAN GURU SMP NEGERI 03 KOTA BENGKULU. Jurnal Ilmiah KORPUS, 4(1), 90–97. https://doi.org/10.33369/jik.v4i1.12429

References

  1. Ahmad, Z.A. (2012). Perencanaan Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani.
  2. Cummings, L. (2007). Pragmatik. Penerjemah: Eti Setiawati dkk Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  3. Dari, A.W. (2017). Analisis Kesantunan Berbahasa Pada Kegiatan Pembelajaran Siswa Kelas VIII E SMPN 2 Kota Bengkulu. Skripsi, 86.
  4. Rahardi, K. (2006). Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
  5. Yule, G. (2006). Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  6. Leech, G. (2015). Prinsip-prinsip Pragmatik. penerjemah: Oka, M.D Jakarta: Universitas Indonesia.