Main Article Content

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan gaya penceritaan Andrea Hirata di dalam novel Ayah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kutipan-kutipan kalimat yang menujukkan gaya penceritaan Andrea Hirata di dalam novel Ayah. Sumber data penelitian ini adalah novel Ayah karya Andrea Hirata. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pustaka. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah membaca dan memahami secara seksama novel Ayah karya Andrea Hirata, membuat sinopsis novel, mengumpulkan data-data yang merujuk pada gaya penceritaan dalam novel Ayah, mengelompokkan data-data yang merujuk pada gaya penceritaan dalam novel Ayah, mengidentifikasi data yang diperoleh, menganalisis gaya penceritaan Andrea Hirata dalam novel Ayah, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya penceritaan Andrea Hirata dalam novel Ayah adalah mengungkapkan sesuatu dengan cara berlebihan dan cenderung menyindir. Berlebihan dan sindiran yang diungkapkan menggunakan majas hiperbola, ironi, dan sinisme. Hiperbola yang diungkapkan Andrea Hirata seperti mengungkapkan bahwa PBB yang memilki tujuan utama menjaga perdamaian dan keamanan dunia pun sulit untuk mendamaikan hati istri Manikam. Sinisme yang diungkapkan Andrea Hirata misalnya ketika mengungkapkan bahwa tokoh Sabari menawarkan dirinya sendiri untuk menikahi Marlena yang telah hamil karena orang lain. Meskipun Marlena telah hamil karena orang lain, cinta Sabari terhadap Marlena tetap menggebu, cintanya tidak berubah. Selain itu, Andrea Hirata juga menggunakan sudut pandang persona ketiga “dia” mahatahu untuk menceritakan sosok Ayah di dalam novel. Sosok ayah dalam novel yang dimaksud oleh Andrea Hirata yaitu tokoh Sabari. Sabari merupakan figur seorang ayah yang diceritakan oleh Andrea Hirata dengan menarik. Meskipun Sabari bukan merupakan ayah Zorro secara biologis tetapi Sabari tetap menjadi ayah Zorro secara sosiologis. Sabari merawat Zorro dengan penuh kasih sayang. Ia menganggap Zorro seperti layaknya anak kandungnya sendiri.

Article Details

How to Cite
Ramadhayanti, L., Canrhas, A., & Agustina, E. (2021). GAYA PENCERITAAN ANDREA HIRATA DALAM NOVEL AYAH. Jurnal Ilmiah KORPUS, 5(1), 52–58. https://doi.org/10.33369/jik.v5i1.12860

References

  1. Hastuti, R. W. (2017). Analisis Gaya Penceritaan Novel "Bulan Terbelah di Langit Amerika" Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahrndra. Jambi: fkip.unja.ac.id.
  2. Hirata, A. (2015). Ayah. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.
  3. Nurgiyantoro, B. (2010). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  4. Ratna, N. K. (2016). Stilistika Kajian Puitika, Bahasa, Sastra, dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  5. Sumardjo, J. &. (1986). Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  6. Warren, R. W. (1993). Teori Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.