Main Article Content

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui toponimi yang mendasari penamaan desa di Kecamatan Muara Sahung dan Kecamatan Luas Kabupaten Kaur. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah informasi verbal dari informan, ketua adat, dan orang-orang yang mengetahui tentang asal usul penamaan desa yang ada di Kecamatan Muara Sahung dan Kecamatan Luas. Metode pengumpulan data diperoleh dari 1) observasi, 2) wawancara, 3) rekam, dan 4) catat. Analisis data menggunakan langkah-langkah 1) transkripsi data, 2) identifikasi data, 3) klasifikasi data, 4) analisis data, 5) kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa toponimi desa di Kecamatan Muara Sahung dan Kecamatan Luas dilihat dari penamaannya cenderung menunjukkan nama-nama desa yang dinamai berdasarkan nama tempat, perilaku manusia, dan aktivitas manusia. Kesimpulan pada penelitian ini adalah penamaaan desa cenderung mengacu pada aspek perwujudan diantaranya yaitu : latar rupa bumi, latar perairan, dan latar lingkungan alam, aspek kemasyarakatan diataranya yaitu: tradisi, kondisi sosial, dan tokoh masyarakat, aspek kebudayaan diantaranya yaitu: nilai pikiran positif . Saran pada penelitian ini yaitu bagi peneliti selanjutnya dapat mengkaji dan meneliti lebih dalam untuk melakukan penelitian-penelitian yang mengkaji budaya berdasar pada teori antropolinguistik.

Article Details

How to Cite
Erliani, E., Rahayu, N., & Wardhana, D. E. C. (2021). TOPONIMI DESA DI KECAMATAN MUARA SAHUNG DAN KECAMATAN LUAS KABUPATEN KAUR. Jurnal Ilmiah KORPUS, 5(3), 286–300. https://doi.org/10.33369/jik.v5i3.17171

References

  1. Anggini, A. (2016). Pemanfaatan Pantai Ayah Sebagai Sumber Belajar Geografi Kelas X Materi Pokok Hidrosfer Sma Negeri Sumpiuh Tahun Ajaran 2014/2015. Jurnal Geografi.
  2. Apriadi, H. (2019 : 3). Kecamatan muara sahung dalam angka 2019. Kabupaten kaur: BPS Kabupaten kaur.
  3. Aprilina, Lia. (2016). Kosakata toponimi Kota Pangkal Pinang (topnymy of pangkal pinang disyrict). Jurnal Mabasan, 1-17.
  4. Astuti, Syri. (2020). Topinimi desa di Kecamatan Ketahun dan Ulok Kupai Kabupaten Bengkulu Utara. Bengkulu: Universitas Bengkulu.
  5. Bayu. (2017). Kajian nilai pada toponimi di Wilayah Kota Cirebon sebagai potensi sumber belajar geografi. Jurnal geografi.
  6. Kabupaten kaur, B. (2020 : 3). Kabupaten kaur dalam angka 2020. Bintuhan: BPS Kabupaten kaur.
  7. Kebudayaan, k. p. (2013). Kurikulum 2013 kompetensi dasar geografi.
  8. Maharani Tisa, d. A. (2019). Toponimi kewilayahan di Kabupaten Tulangagung (kajian etnosemantik dan budaya). Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1-8.
  9. Mirdiana. (2019 : 3). Kecamatan luas dalam angka 2019. Kabupaten Kaur: BPS Kabupaten Kaur.
  10. Muhidin, Rahmat. (2020). Penamaan desa di kabupaten musi banyuasin dalam persepsi toponimi terestial. Jurnal kelasa, 1-18.
  11. Sari, Yulianti. P. (2018). Aliran air sebagai pembentuk toponimi kelurahan/desa di kota banjarmasin dan kabupaten banjar: kajian ekolinguistik. Jurnal Undas, 1-14.
  12. Segara, N. B. (2017). Kajian nilai pada toponimi di Wilayah Kota Cirebon sebagai potensi sumber belajar. Jurnal geografi.
  13. Sibarani, Robert. (2004). Antropolinguistik : antropolinguistik atau linguistik antropologi. Medan: Penerbit poda.
  14. Sulistyawati, Aning. (2020). Toponimi nama-nama desa di Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan Jawa Timur ( Kajian antropolinguistik). Jurnal pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, 1-12.
  15. Yulius. (2004 :2). Identifikasi Pulau di Daerah Perbatasan Kaidah Toponimi ( studi kasus : kabupaten Nunukan, provinsi, kalimantan Timur). Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumberdaya Nonhayati.