Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan menginvestigasi persepsi guru bahasa Indonesia terhadap pembelajaran bauran (blended learning) pada masa pandemi Covid-19 di SMP IT IQRA’ Kota Bengkulu, mengidentifikasi hambatan yang guru hadapi saat menerapkan pembelajaran bauran, serta mengidentifikasi upaya yang diberikan para guru dalam mengatasi hambatan yang dialami. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus kualitatif untuk mengungkap data berdasarkan fokus yang diformulasikan. Guru bahasa Indonesia yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling (sampel bertujuan) sebagai subjek penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara. Data dianalisis menggunakan model interaktif oleh (Miles dan Huberman, 1994) yang terdiri atas reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan verifikasi. Hasil penelitian ini yaitu guru bahasa Indonesia di SMP IT IQRA’ Kota Bengkulu yang dijadikan subjek penelitian memberikan persepsi positif terhadap penerapan pembelajaran blended learning di masa pandemi. Persepsi positif terlihat dari informasi yang mereka jelaskan tentang pembelajaran bauran, mengikuti pelatihan tentang pembelajaran bauran, dan penerapan pembelajaran bauran di kelas, tetapi kecenderungan guru lebih suka tidak menggunakan teknologi internet, karena terdapat hambatan yang dihadapi. Hambatan yang dihadapi oleh guru yaitu koneksi internet dan distraksi yang di alami siswa. Solusi yang guru berikan untuk mengatasi hambatan dari koneksi internet adalah mencari tempat yang sinyalnya bagus dan mengganti provider yang lebih baik, serta solusi dari distraksi, guru mewajibkan siswa untuk mengaktifkan video mereka saat kelas daring berlangung

Article Details

How to Cite
MARTINA, A., Arono, A., & Arifin, M. (2021). PERSEPSI GURU BAHASA INDONESIA TERHADAP PEMBELAJARAN BAURAN (BLENDED LEARNING) PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SMP IT IQRA’ KOTA BENGKULU. Jurnal Ilmiah KORPUS, 5(3), 378–389. https://doi.org/10.33369/jik.v5i3.19274

References

  1. Arifin, A., S. (2020). Persepsi Guru Madrasah Ibtidaiyah terhadap Pembelajaran Daring Selama Program Belajar dari Rumah (BDR) di Masa Pandemi COVID-19. Journal Almaata, 11 (1) 150-158.
  2. Ary, D., Jacobs, L. dkk. (2010). Introduction to Research In Education. Wadsworth: Cengage Learning.
  3. Bhonk, C. J., & Graham, C. R. (2006). The handbook of blended learning: Global perspectives, local designs. San Francisco, CA: Pfeiffer Publishing.
  4. Hikmat, A., Sholihati, N. (2013)., Bahasa Indonesia. Jakarta: Pt. Grafindo.
  5. Husamah. (2014). Pembelajaran Bauran (Blended learning) Terampil Memadukan Keunggulan Pembelajaran Face-To-Face, E-Leraning Offline-Online dan Mobil Learning. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
  6. Joanes, J. Ahmad, S.A, dkk. (2014). Persepsi dan Logik. Malaysia: Universiti Teknologi Malaysia.
  7. Melbourne, M. (2012). Blended learning a synthesis of Research findings in
  8. victorian education 2006-2011. Ultranet and Digital Learning Branch: State of Victoria.
  9. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA, CV.