Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur ekspresif dan fungsi tindak tutur pada penutur bahasa Melayu Bengkulu di Kelurahan Pondok Besi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sumber data pada penelitian ini adalah rekaman interaksi penutur bahasa Melayu Bengkulu di Kelurahan Pondok Besi. Data pada penelitian ini adalah kata, frasa, dan kalimat yang menunjukkan adanya tindak tutur ekspresif dan fungsi tindak tutur pada penutur bahasa Melayu Bengkulu di Kelurahan Pondok Besi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik rekam, dan teknik simak-catat. Langkah-langkah analisis data adalah (1) transkripsi data, (2) pengkodean data, (3) mengidentifikasi data, (4) mengklasifikasi data, (5) menginterpretasi data, dan (6) menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah ditemukannya bentuk tindak tutur ekspresif pada penutur bahasa Melayu Bengkulu di Kelurahan Pondok Besi, yaitu (1) memuji, (2) mengkritik, (3) menyalahkan, (4) mengucapkan terima kasih, (5) mengeluh, (6) meminta maaf, (7) memotivasi, (8) menyindir, (9) mengungkapkan perasaan marah, (10) mengejek, (11) mengungkapkan keraguan, dan (12) mengagumi. Kemudian, ditemukannya fungsi tindak tutur pada penutur bahasa Melayu Bengkulu di Kelurahan Pondok Besi, yaitu (1) fungsi tindak tutur kompetitif, yaitu fungsi memerintah dan meminta, (2) fungsi tindak tutur menyenangkan, yaitu fungsi mengajak, mengundang, dan mengucapkan terima kasih, (3) fungsi tindak tutur bekerja sama, yaitu fungsi menyatakan, melapor, dan mengumumkan, serta (4) fungsi tindak tutur bertentangan, yaitu fungsi menuduh, menyumpahi, memarahi, dan mencurigai.

Article Details

How to Cite
Valerina, A., Supadi, S., & Diani, I. (2021). TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA PENUTUR BAHASA MELAYU BENGKULU DI KELURAHAN PONDOK BESI. Jurnal Ilmiah KORPUS, 5(3), 328–342. https://doi.org/10.33369/jik.v5i3.19589

References

  1. Basuki, R. (2003). Sintaksis Bahasa Melayu Bengkulu. Wacana: Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya. Africa’s Potential for the Ecological Intensification of Agriculture, 53(9), 1689–1699.
  2. Botifar, M. (2016). Ungkapan Makian dalam Bahasa Melayu Bengkulu Analisis Makna dan Konteks Sosial. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
  3. Djajasudarma, F. (2010). Metode Lingusitik Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: Refika Aditama.
  4. Erlian, W., Amir, A., & Noveria, E. (2013). Tindak Tutur Deklarasi Bahasa Minangkabau Pedagang Kakilima di Pasaraya Padang. Pendidikan Bahasa Indonesia, 1(2), 127–138.
  5. Ibrahim, A. S. (1993). Kajian Tindak Tutur. Surabaya: Usaha Nasional.
  6. Leech, G. (1993). Prinsip-prinsip Pragmatik. (Diterjemahkan oleh M.D.D Oka). Jakarta: UI Press.
  7. Nirmala, V. (2015). Tindak Tutur Ilokusi pada Iklan Komersial Sumatera Ekspress. Kandai, 11(2), 139–150. http://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/kandai/article/view/222
  8. Septiani, Z., Juita, N., & Emidar. (2016). Tindak Tutur Ekspresif dalam Talk Show Indonesia Lawak Klub. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, September, 568–573.
  9. Supadi. (2015). Penyusunan Tata Bahasa Melayu Bengkulu. 1999, 106–117.
  10. Yule, G. (2014). Pragmatik. Terjemahan Indah Fajar Wahyuni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.