Main Article Content

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan proses dan perubahan pada tradisi mangkal luagh pada masyarakat Pasemah di Bengkulu, serta untuk menemukan dan menjelaskan kearifan lokal dalam tradisi mangkal luagh pada masyarakat Pasemah di Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif yang mengarah pada etnografi dengan menekankan pada proses penafsiran terhadap fenomena budaya suatu masyarakat. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan pendokumentasian. Hasil dari penelitian ini adalah mangkal luagh merupakan tradisi yang dilaksanakan pada resepsi pernikahan masyarakat suku Pasemah di Bengkulu. Pada proses pelaksanaanya, tradisi mangkal luagh dilaksanakan dengan menjamu tamu undangan yang hadir di resepsi pernikahan, jamuan tersebut disediakan dan dilaksanakan di rumah sanak saudara dan tetangga sekitar dari orang yang sedang melaksanakan resepsi pernikahan yaitu dengan menyediakan makan dan minum bagi tamu undangan. Tradisi mangkal luagh adalah pranata sosial yang tergolong ke dalam kinship atau domestic institutions yang mengandung nilai-nilai kearifan lokal di ataranya yaitu jiwa sosial yang tinggi, tolong-menolong antar kerabat, kebersamaan, serta gotong royong. Tradisi mangkal luagh saat ini telah mengalami beberapa perubahan, di antaranya yaitu perubahan pada jumlah pelaksana mangkal luagh, isyarat permintaan untuk melaksanakan mangkal luagh, dan perubahan bentuk pelaksanaan mangkal luagh yang terjadi di beberapa desa. Mangkal luagh pada masyarakat suku Pasemah memiliki tujuan untuk membantu meringankan beban keluarga atau orang yang sedang melaksanakan resepsi pernikahan dalam menjamu tamu undangan yang hadir pada resepsi pernikahan, selain itu mangkal luagh memiliki fungsi sebagai sarana dalam berinteraksi untuk menjalin silaturahmi antar kekeluargaan.

Article Details

How to Cite
Sholeh, N. O. M., Agustina, E., & Sarwono, S. (2022). KEARIFAN LOKAL DALAM PRANATA SOSIAL MANGKAL LUAGH PADA MASYARAKAT PASEMAH DI BENGKULU. Jurnal Ilmiah KORPUS, 6(1), 16–27. https://doi.org/10.33369/jik.v6i1.19737

References

  1. Djono, Utomo, dkk. 2012. Nilai Kearifan Lokal Rumah Tradisional Jawa. Humaniora, 269-278.
  2. Endraswara, Suwardi. 2009. Metodologi Penelitian Folklor. Yogyakarta: Media Pressindo.
  3. Hardiman, F. Budi. 2015. Seni Memahami. Yogyakarta: PT KANISIUS.
  4. Luciani, Reta dan Elly Malihah. 2020. Analisis Nilai-Nilai Kearifan Lokal Rumah Limas Di Sumatera Selatan. IJSED (Indonesia Journal of Sociology, Education, and Development, 11-18.
  5. Mulyana. 2018. Kearifan Lokal Indonesia : Mengungkap Nilai-nilai Luhur Bangsa Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana.
  6. Nurmansyah, Gunsu, dkk. 2019. Pengantar Antropologi : Sebuah Ikhtisar Mengenal Antropologi. Bandar Lampung: AURA.
  7. Sibarani, Robert. 2020. Kearifan Lokal :Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan. Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan (ALT).
  8. Talib, Abdullah A. 2018. Filsafat Hermeneutika dan Semiotika . Sulawesi Tengah: LPP-Mitra Edukasi .
  9. Utomo, Bayu, dkk. 2019. Makna Nampun Kule dalam Adat Pernikahan Suku Pasemah. KORPUS, 276-283.