Main Article Content
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan proses, fungsi, dan makna pantun bersahut dalam seni pertunjukan adat pernikahan di Kecamatan Kaur Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah metode etnografi. Data penelitian ini didapat dari pengamatan langsung , dokumentasi, dan wawancara secara mendalam kepada informan. Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap tradisi pantun bersahut, dalam penyelenggaraannya pantun bersahut diiringi dengan tarian mainang dan irama musik yang mengiringi tarian dan irama pantun yang diucapkan, adapun judul irama musik yang sering digunakan dalam pantun bersahut ini ialah yang pertama irama pembuka (1) Sumpaya, (2) Mainang Sayang, (3) Pulau Pinang, (4) Serawak, (5) Jali-jali, (6) Rembang Petangh,(7) Cerai kasih, (8) Bunga Mawar, dan penutup (9) Dayung Pariaman. Pada prinsipnya ini disajikan saat malam hari, warga dan perangkat desa setempat menyebutnya sebagai malam mainangan atau inai curi, dimana malam tersebut dilakukan khusus untuk tradisi pertunjukan pantun bersahut. Tradisi ini dilakukan setelah melalui proses lamaran, serah terima hantaran, dan akad nikah, belaak dan pengantin besanding. Makna teks dan konteks yang terkandung di dalam tradisi pantun bersahut mainangan ini adalah agar kita selalu beradab dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat serta terlebih lagi dalam berkomunikasi yang baik dan sopan dalam penggunaan bahasanya.
Kata Kunci: Pantun, Tradisi Mainangan, Kaur
Article Details
Authors who publish with this journal agree with the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
- This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
- Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta: PT Utama Grafiti.
- Emzir, dan Rohman S. 2015. Teori Pengajaran Sastra. Jakarta: Rajawali Pers.
- Koentjaraningrat. 1998. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Aksara Baru.
- Spradley, P. James. 1997. Metode Etnografi. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya.
- Rafiek, M. 2012. Teori Sastra: Kajian Teori dan Praktik. Bandung: PT Refika Aditama.
References
Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta: PT Utama Grafiti.
Emzir, dan Rohman S. 2015. Teori Pengajaran Sastra. Jakarta: Rajawali Pers.
Koentjaraningrat. 1998. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Aksara Baru.
Spradley, P. James. 1997. Metode Etnografi. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya.
Rafiek, M. 2012. Teori Sastra: Kajian Teori dan Praktik. Bandung: PT Refika Aditama.