Main Article Content
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses dan makna pengantin becampu’ dalam adat pernikahan masyarakat Bintuhan. Analisis mengenai tradisi pengantin becampu’ dilakukan dengan mengikuti prinsip-prinsip dalam kajian etnografi, yaitu dengan menekankan pada penafsiran tentang fenomena kebudayaan dalam masyarakat tertentu. Hasil penelitian tersebut sebagai berikut: tradisi pengantin becampu’ adalah tradisi untuk mempersatukan pengantin laki-laki dan perempuan setelah ijab kabul. Tradisi ini dilaksanakan pada sore hari setelah ijab kabul dengan tiga rangkaian proses, yaitu (1) penyambutan, (2) membuka kain penghalang pintu, (3) membuka kain penutup wajah pengantin perempuan. Pelaksanaan tradisi pengantin becampu’ didahului dengan seni pertunjukan be’eduk yang menampilkan enam tari adat, yaitu tari saputangan, tari mabuk, tari adau-adau, tari piring, tari pincak, dan tari selendang. Makna becampu’ bagi masyarakat Bintuhan selain sebagai proses untuk menyatakan bahwa pengantin laki-laki dan perempuan sah bersanding, juga sebagai peneguh interaksi sosial antar masyarakat, sehingga becampu’ dapat dikatakan sebagai sebuah tradisi yang tidak bisa ditinggalkan dalam adat pernikahan dalam masyarakat Bintuhan
Article Details
License
Authors who publish with this journal agree with the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
- This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
Nurhasanah, I., Sarwono, S., & Purwadi, A. J. (2020). MAKNA BECAMPU’ DALAM ADAT PERNIKAHAN MASYARAKAT BINTUHAN KABUPATEN KAUR. Jurnal Ilmiah KORPUS, 4(2), 196–204. https://doi.org/10.33369/jik.v4i2.8316
References
- Amir, Adriyetti. 2013. Sastra Lisan Indonesia. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.
- Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain: PT.Utama Grafiti.
- Endraswara, Suwardi. 2009. Metodologi Penelitian Folklor. Yogyakarta: MedPress.
- Koentjaraningrat. 1994. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
- Sedyawati, Edi. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan.
References
Amir, Adriyetti. 2013. Sastra Lisan Indonesia. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.
Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain: PT.Utama Grafiti.
Endraswara, Suwardi. 2009. Metodologi Penelitian Folklor. Yogyakarta: MedPress.
Koentjaraningrat. 1994. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Sedyawati, Edi. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan.