Main Article Content

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk memahami dan menjelaskan betembang pada tari adat dalam bimbang pernikahan suku Lembak. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif etnografi. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Kota Padang dan Kecamatan Binduriang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi terhadap pertunjukan betembang dan konteks sosial masyarakat Lembak, wawancara terhadap informan yang memiliki informasi tentang betembang dan dokumentasi yang berupa foto dan video yang berhubungan dengan betembang. Teknik analisis data dilakukan dengan menafsirkan data, fenomena atau peristiwa betembang. Hasil penelitian ini adalah betembang dilaksanakan pada hari ngatat dendan dan hari sedekah. Alat musik yang digunakan adalah kenong 6 buah/ kenong 12, atau gendang, gong, kolintang, redap dan biola. Tembang memiliki makna bahwa tuan rumah memberikan penghormatan terhadap tamu yang hadir. Selain itu tembang juga berisi sindiran, lelucon dan kesedihan terhadap kondisi sosial masyarakat Lembak.

Article Details

How to Cite
Pratiwi, N. R., Sarwono, S., & Purwadi, A. J. (2020). BETEMBANG PADA TARI ADAT DALAM BIMBANG PERNIKAHAN SUKU LEMBAK. Jurnal Ilmiah KORPUS, 4(2), 215–223. https://doi.org/10.33369/jik.v4i2.8323

References

  1. Danandjaja, J. 1994. Folklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafity.
  2. Gunarwan, Asim. 1994. “Kesantunan Negatif di Kalangan Dwibahasawan Indonesia-Jawa di Jakarta: Kajian Sosiopragmatik” dalam PELLBA Jakarta: Pusat Kajian Bahasa dan Budaya Unika Atmajaya.
  3. Koentjaraningrat. 1989. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta. Universitas Indonesia.
  4. Liliweri, Alo. 2014. Pengantar Studi Kebudayaan. Bandung. Penerbit Nusa Media.
  5. Oktarina, Haryani. 2013. Kesenian Sarafal Anam dan Nilai-nilai yang Terkandung didalamnya pada Masyarakat Lembak dalam Adat Istiadat. Skripsi. Bengkulu: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu.