PERBANDINGAN PENGGUNAAN SASAK BERBAHAN KAYU DAN BESI TERHADAP KECEPATAN PENGERINGAN HERBARIUM DI LABORATORIUM BIOLOGI, UNIVERSITAS BENGKULU

Authors

  • Dedi Susanto Universitas Bengkulu
  • Lies Winarsih Universitas Bengkulu
  • Rochmah Supriati Universitas Bengkulu

DOI:

https://doi.org/10.33369/labsaintek.v1i1.15433

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kecepatan pengeringan dalam proses pembuatan herbarium dengan menggunakan tiga jenis sasak : sasak berbahan kayu, sasak berbahan besi plat dan sasak berbahan besi bulat batangan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental yang dilakukan dengan mengeringkan spesimen tanaman sirih pada suhu 50oC dengan waktu pengeringan 3x24 jam. Alat pengering yang digunakan adalah oven. Untuk mengetahui kestabilan pengoperasian oven digunakan stop kontak timer. Untuk mengetahui kadar air tanaman sirih digunakan neraca analitik. Hasilnya adalah jenis sasak terhadap kecepatan pengeringan terbaik menurut urutan adalah : 1) sasak besi bulat batangan, 2) sasak kayu, 3) sasak besi plat. Sedangkan jenis sasak terhadap kualitas spesimen terbaik menurut urutan adalah : 1)  sasak kayu, 2) sasak besi bulat batangan, 3) sasak plat besi.

References

---. Cara Uji Makanan dan Minuman. 1992. SNI 01-2891-1992. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.

Alim, Mohammad Istajarul, Dina Mardiana, Anita Dwi A, and Diky Anggoro. 2017. Uji Konduktivitas Termal Material Non Logam. Departemen Fisika Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Surabaya.

Antonius Dian Pratama. 2017. Penentuan Nilai Koefisien Konduktifitas Termal Pada Beberapa Jenis Kayu Menggunakan Sensor Suhu Dan Logger Pro. Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

Heri Sujadmiko, Drs., M.Si., Susarsi Sabbithah, Dra., & Sri Sulastri, Dra. 2012. Praktikum Taksonomi Tumbuhan Rendah (Edisi 2). Modul 1 : Koleksi Tumbuhan Alga Dan Lumut. Universitas Terbuka. Tangerang Selatan.

Irnin Agustina Dwi Astuti. 2015. Penentuan Konduktivitas Termal Logam Tembaga, Kuningan, Dan Besi Dengan Metode Gandengan. Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta Timur. Prosiding Seminar Nasional Fisika Dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-6 2015. Volume 6 Nomor 1 2015.

Mumung Kartasasmita & Wahyu Dian Laksanawati. 2015. Uji Konduktivitas Termal Pada Bahan Masonite Dengan Stim Generator Td 8556. Jurnal Pendidikan Fisika. Vol. 3 No.2. Tahun 2015. Universitas Muhammadiyah Metro.

Netty Kurniawati. April 1999. Penentuan Konduktivitas Termal (K) Beberapa Jenis Logam : Aluminium Murni, Baja Tahan Karat (18 % Cr, 6 % Ni) Dan Baja Karbon (0,5 % C). Jurusan Fisika Fmipa Universitas Sriwijaya. Jurnal Penelitian Sains; Hal 38-48. No. 5 April 1999. Palembang.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Syamswisna. 2011. Penggunaan Spesimen Herbarium Tumbuhan Tingkat Tinggi (Spermatophyta) Sebagai Media Praktikum Morfologi Tumbuhan. Jurnal Guru Membangun, Vol. 26 No. 2 Tahun 2011. Universitas Tanjung Pura. Pontianak.

Titi Kolimo. 2014. Panduan Teknis Pengumpulan Herbarum Rotan. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Konservasi Dan Rehabilitasi Bogor. Bogor.

https://teknologihutan.fkt.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/675/2019/01/KONDUKTIVITAS_PANAS_EMPAT_JENIS_KAYU_DALAM_KONDISI_KADAR_AIR_YANG_BERBEDA-1.pdf

Published

2021-06-18

Issue

Section

Articles