VALUASI URBAN FLOATING FARMING SEBAGAI MEDIA KEMANDIRIAN PANGAN MASYARAKAT DAN PEMENUHAN RUANG HIJAU BANTARAN SUNGAI PERKOTAAN

Dienny Redha Rahmani (1) , Hanny Maria Caesarina (2)
(1) Universitas Muhammadiyah Banjarmasin , Indonesia
(2) Universitas Muhammadiyah Banjarmasin , Indonesia

Abstract

Permasalahan yang muncul pada permukiman bantaran sungai tertama sungai Kuin yang tergolong permukiman tua adalah minimnya ruang hijau dan tentunya kondisi ekonomi masyarakat yang dominan menengah kebawah. Permasalahan ini diharapkan dapat ditangangi dengan Urban Floating Farming. Oleh karena itu perlu dilakukan studi valuasi baik sosial maupun lingkungan untuk memastikan bahwa konsep ini dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Hasil valuasi sosial dengan perangkat persepsi dan preferensi masyarakat menunjukan bahwa daya terima masyarakat tergolong tinggi terhadap konsep pertanian terapung perkotaan ini. Valuasi lingkungan dengan perangkat Indeks kenyamanan menunjukan urgensi pemenuhan ruang hijau tinggi di tengah minimnya lahan dan dominannya Kawasan terendam air. Sehingga, karakteristik Urban Floating Farming berpotensi menjadi alternatif kemandirian pangan untuk meningkatkan ekonomi masyarakaat sekaligus meningkatkan luasan ruang hijau di permukiman bantaran sungai.

Full text article

Generated from XML file

References

Chowdhury, Biswas, R. & Moore, G. A., 2017. loating agriculture: a potential cleaner production technique for climate change adaptation and sustainable community development in Bangladesh. Journal of cleaner production, Volume 150, pp. 371-389.
Hadi, R., Lila, K. A. & Gunadi, A. I. G., 2012. Evaluasi indeks kenyamanan taman kota (Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung) Denpasar, Bali. Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 1(1), pp. 34-45.
Hasbi, Lakitan, B. & Herlinda, S., 2017. Persepsi Petani terhadap Budidaya Cabai Sistem Pertanian Terapung. Jurnal Lahan Suboptimal, pp. 126-133.
Hussein, R., Yanuwiyadi, B. & Soemarno, 2010. Analisis kualitas dan kenyamanan lingkungan kawasan hutan kota, di Kota Malang. Agritek, 18(2), pp. 245-267.
Islam, M. A., Kamruzzaman, M., Akter, A. & Roy, P. C., 2015. Perception of haor farmers about the innovative features of floating farming. International Journal of Natural and Social Sciences, pp. 52-58.
Kementerian Pekerjaan Umum, 2008. Permen No 05 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka hijau di kawasan. s.l.:s.n.
Krisdianto, Soemarno, Udiansyah & Januwiyadi, B., 2012. What users said about urban green space: A challenge for building the resilient city of Banjarbaru, Indonesia. International Journal of Development and Sustainability, pp. 62-86.
Meyer, B., 2008. U.S. Patent No. 7,320,197. Washington, DC: Patent and Trademark Office.
Nguyen, V. K., Vo, O. V. & Huynh, D. N., 2015. COMPARING THE COSTS AND BENEFITS OF FLOATING RICE-BASED AND INTENSIVE RICE-BASED FARMING SYSTEMS IN THE MEKONG DELTA. Asian Journal of Agriculture and Rural Development, pp. 202-217.
Nugrahini, P., 2006. Ruang Terbuka Hijau Perkotaan, Jawa Timur: Fakultas Pertanian UPN "Veteran".
Nurisyah, S. & Anisa, L., 2011. Perencanaan Lanskap Riparian Sungai Martapura untuk Meningkatkan Kualitas Alami Kota Banjarmasin. Jurnal Lanskap Indonesia, 3(1), pp. 21-26.
Pemerintah Kota Banjarmasin, 2013. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 05 Tahun 2013. Banjarmasin: s.n.
Pemerintah Republik Indonesia, 1992. Undang-Undang Republik Indonesia No 05 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya. s.l.:s.n.
Pemerintah Republik Indonesia, 2007. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG. Indonesia: s.n.
Pemerintan Provinsi Kalimantan Selatan, 2000. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 9 Tahun 2000 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. s.l.:s.n.
Putra, E. H., 2012. Green Space Analysis Based On Oxygen Demands Using the EO-1 ALI (Earth Observer-1 Advanced Land Imager) in Manado City. Info BPK Manado. Info BPK Manado, Volume 2, pp. 41-54.
Rahmani, D. R. & Caesarina, H. M., 2019. Valuasi Vegetasi Pohon Ruang Terbuka Hijau Objek Wisata Religi Makam Sultan Suriansyah Di Tepian Sungai Kuin Kota Banjarmasin. EnviroScienteae, 15(2), pp. 178-183.
Rahmani, D. R. & Rafidiyah, D., 2018. Analysis of the Education Levels Role and Community Understanding of Vegetation Patterns for Private Green Spaces in Settlement Areas. ESE International Journal (Environmental Science and Engineering), 1(2), pp. 25-29.
Rahmani, D. R. & Wahyunah, 2018. SELEKSI TUMBUHAN PERDU SEBAGAI ALTERNATIF PENYUSUN VEGETASI RUANG HIJAU PERMUKIMAN. Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan), pp. 56-64.
Rahmani, D. R. & Wahyunah, 2019. Urban Floating Farming: The Alternative of Valuable Private Green Space for Urban Communities in the Wetland Area. ESE International Journal (Environmental Science and Engineering).
Setyowati, D. L., 2008. Iklim mikro dan kebutuhan ruang terbuka hijau di Kota Semarang. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 15(3), pp. 125-140.
Wahyunah, Rahmani, D. R. & Krisdianto, 2019. Analisis Kualitas Komposisi Vegetasi Ruang Hijau Pribadi Berdasarkan Kebutuhan Masyarakat. Banjarmasin, Universitas Lambung Mangkurat, pp. 217-220.

Authors

Dienny Redha Rahmani
rahmani.dienny@gmail.com (Primary Contact)
Hanny Maria Caesarina
Rahmani, D. R., & Caesarina, H. M. (2022). VALUASI URBAN FLOATING FARMING SEBAGAI MEDIA KEMANDIRIAN PANGAN MASYARAKAT DAN PEMENUHAN RUANG HIJAU BANTARAN SUNGAI PERKOTAAN. Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan, 10(2), 282–288. https://doi.org/10.31186/naturalis.10.2.13432

Article Details