ANALISIS KEBERLANJUTAN SAWAH TADAH HUJAN DI KECAMATAN KAUR UTARA KABUPATEN KAUR AKIBAT ALIH FUNGSI LAHAN MENJADI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

Dodi Haryono (1) , Faiz Barchia (2) , Heri Suhartoyo (3)
(1) Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam Universitas Bengkulu
(2) Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
(3) Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberlanjutan sawah tadah hujan akibat alih fungsi lahan di Kecamatan Kaur Utara Kabupaten Kaur. Penelitian ini merupakan tipe penelitian yang memakai metode deskripstif kuantitatif dan kualitatif melalui eksplorasi data dan fakta di lapangan. Analisis keberlanjutan dilakukan dengan analisis Multi Dimensional Scaling yang terdiri dari 4 dimensi yaitu dimensi ekologi, sosial, ekonomi, dan kelembagaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai indeks keberlanjutan multidimensi sawah tadah hujan di di Kecamatan Kaur Utara, Kabupaten Kaur akibat alih fungsi lahan menjadi perkebunan kelapa sawit adalah sebesar 59,50 yang tergolong cukup berkelanjutan. Ditinjau keberlanjutan dari masing-masing dimensi maka dapat dinyatakan bahwa dimensi ekologi, sosial, ekonomi, serta hukum dan kelembagaan masuk ke dalam status cukup berlanjut berkelanjutan dengan indeks keberlanjutan secara berturut-turut adalah sebesar 59,78, 61,44, 57,29, dan 59,5.

 

Full text article

Generated from XML file

References

Agus. F. 2004. Konversi dan Hilangnya Multi Fungsi Lahan Sawah. http://www.litbang.deptan.go.id.
Dwi Prasetya. 2015 Dampak Alih funggsi lahan dari Sawah ke Tambak Terhadap Mata Pencaharian Masyarakat Desa (studi Kasus di Desa Cebolek Kidul Kecamatan Margoyoso Kab. Pati). skripsi: Universitas Negari Semarang. semarang
Dwipradnyana, I.M.M. 2014. Faktor-faktor yang mempengaruhi Konversi lahan Pertanian Serta Dampak Terhadap Kesejahteraan Petani (study kasus di subak jadi. kecamatan kediri. tabanan). Skripsi: program pascasarjana universitas udayana denpasar.
Hidayat, S.I. 2008. Analisis Konversi Lahan Sawah Di Propinsi Jawa Timur” jurnal: fakultas pertanain UPN . Veteran. Jawa Timur
Holilullah, Afandi dan H. Novpriansyah. 2015. Karakterisitk sifat fisik tanah pada lahan produksi rendah dan tinggi di pt great giant pineapple. Jurnal Agrotek Tropik, 3(2):278- 282
Irawan. B. 2005. Konversi Lahan Sawah menimbulkan Dampak Negatif bagi Ketahanan Pangandan Lingkungan. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol. 27 No. 6 tahun 2005. Bogor. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.
Isnaini, M. 2006. Pertanian Organik. Kreasi Wacana. Yogyakarta.
Kallarackal, J., P. Jeyakumar, S.J. George. 2004. Water use of irrigated oil palm at three different arid locations in peninsular India. J. Oil Palm Res. 16(1):45-53.
Kavanagh, P. 2001. Rapid Appraisal of Fisheries (Rapfish) Project. Rapfish Software Description (for Microsoft Excel). University of British Columbia. Fisheries Centre. Vancouver; Canada.
Kavanagh, P. and T.J. Pitcher. 2004. Implementing Microsoft Excel Software For Rapfish: A Technique for The Rapid Appraisal of Fisheries Status. University of British Columbia, Fisheries Centre Research Reports. 12 (2): 75-81 Kompas. 2008. Lahan Pertanian Terus Menyusut. http:// els.Pabpenas. go. Id.
Kusbimanto, I.W., S.R.P. Sitorus, Machfud, P.I.F. Poerwo, dan M. Yani. 2013. Analisis keberlanjutan pengembangan prasarana transportasi perkotaan di Metropolitan Mamminasata Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Jalan Jembatan. 30(1): 1-15
Lestari. T. 2005. Dampak Konversi Lahan Pertanian Bagi Taraf Hidup Petani. Makalah. Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Bogor. IPB Press.
Mustopa, Z. 2011. Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian di Kabupaten Demak. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro. Semarang.
Nurmalina, R. 2008. Analisis Indeks dan Status Keberlanjutan Sistem Ketersediaan Beras di Beberapa Wilayah Indonesia. Jurnal Argo Ekonomi. 26(1): 47-79
Pasaribu. H, dan Mulyadi., dan S. Tarumun. 2012. Neraca air di Perkebunan Kelapa Sawit PPKS Sub Unit Kaliantas Kabun Riau. Riau. Jurnal Ilmu Lingkungan. 6(2) : 99-113
Saptana, H.P.S. Rachman, dan T. Bastuti. 2004. Struktur Penguasaan Lahan dan Kelembagaan Pasar Lahan di Perdesaan. hlm. 120–153. Dalam H.P. Saliem, E. Basuno, B. Sayaka, dan W.K. Sejati (Eds.). Prosiding Seminar Nasional Efisiensi dan Daya Saing Sistem Usaha Tani Beberapa Komoditas di Lahan Sawah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.
Sihaloho. M.. 2004. Konversi Lahan Pertanian dan Perubahan Struktur Agraria (Kasus di Kelurahan Mulyaharja. Kecamatan Bogor Selatan. Kota Bogor. Jawa Barat). Tesis. Sekolah Pasca Sarjana IPT. Bogor
Suyitman, S.H. Sutjahjo, Herison,C., dan Bihan, S. 2009. Status Keberlanjutan Wilayah Berbasis Peternakan Di Kabupaten Situbondo Untuk Pengembangan Kawasan. Agropolitan. Jurnal Agro Ekonomi. 27 (2): 165-191
Thamrin, S. H. Sutjahjo, C. Herison, dan S. Biham.2007. Analisis Keberlanjutan Wilayah Perbatasan Kalimantan Barat-MalaysiaUntuk Pengembangan Kawasan Agropolitan : Studi kasus Kecamatan Bengkayang (Dekat Perbatasan Kabupaten Bengkayang). Jurnal Agro Ekonomi. 25 (2): 103-124.
Taufik M, dan H. Siswoyo. 2013. Pengaruh tanaman kelapa sawit terhadap keseimbangan air hutan (Studi Kasus Sub DAS Landak, DAS Kapuas). Malang (ID). Jurnal Teknik Pengairan. 4(1): 47-52. Tunggal. H.S. 2010. Undang-Undang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Undang-Undang RI.No 41 tahun 2009). Jakarta. Harvarindo
Yasin, S., I. Darfis, dan A. Candra. 2006. Pengaruh tanaman penutup tanah dan berbagai umur tanaman sawit terhadap kesuburan tanah ultisol di kabupaten dharmasraya. J. Solum, 3(1): 34-39
Zamhari, A., S.P. Utama., dan R. Mersyah. 2019. Ekonomi konversi lahan sawah menjadi kebun kelapa sawit di Kecamatan Kedurang Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu. Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 8(1) : 1-8

Authors

Dodi Haryono
ryrke25@gmail.com (Primary Contact)
Faiz Barchia
Heri Suhartoyo
Haryono, D., Barchia, F., & Suhartoyo, H. (2021). ANALISIS KEBERLANJUTAN SAWAH TADAH HUJAN DI KECAMATAN KAUR UTARA KABUPATEN KAUR AKIBAT ALIH FUNGSI LAHAN MENJADI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT. Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan, 10(2), 327–337. https://doi.org/10.31186/naturalis.10.2.20392

Article Details