ANALISIS STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTHOS SEBAGAI INDIKATOR PENGELOLAAN PERAIRAN DI MUARA SUNGAI JENGGALU KOTA BENGKULU

Etty Herawati (1) , Bieng Brata (2) , Zamdial Zamdial (3) , Marulak Simarmata (4) , Dede Hartono (5)
(1) Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bengkulu
(2) Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
(3) Jurusan Ilmu Kelautan Fakultan Pertanian Unversitas Bengkulu
(4) Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
(5) Jurusan Ilmu Kelautan Fakultan Pertanian Unversitas Bengkulu

Abstract

Aliran Sungai Jenggalu di Kota Bengkulu melalui Kecamatan Kampung Melayu, meliputi Kelurahan Kandang Mas, Kelurahan Muara Dua, Kelurahan Padang Serai, Kelurahan Sumber Jaya, Kelurahan Teluk Sepang dan Kelurahan Kandang. Kecamatan Kampung Melayu mempunyai luas wilayah ± 23,14 km2 dengan jumlah penduduk 39.523 jiwa.Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis kualitas berbagai parameter perairan di Muara Sungai Jenggalu, dan menganalisis struktur komunitas makrozoobenthos yang hidup di Muara Sungai Jenggalu sebagai bioindikator kualitas perairan.Penelitian ini memerlukan dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Analisis Data : Kepadatan Makrozoobenthos,Indeks Keanekaragaman Jenis, Indeks Keseragaman Jenis, Indeks Dominansi, pengelolaan perairan secara diskriftif. Hasil identifikasi makrozoobenthos yang didapatkan pada saat penelitian di perairan Muara Sungai Jenggalu adalah sebanyak 4 (empat) Kelas, yaitu : kelas Pelecypoda, kelas Gastropoda, kelas Polychaeta, kelas adalah Artropda. Kisaran indeks keseragaman jenis (E) pada setiap stasiun adalah : Stasiun 1 (0,89-0,94) rata-rata 0,92 ; stasiun 2 (0,73-0,88) rata-rata 0,84, dan stasiun 3 (0,56-0,61) rata-rata 0,58. Kisaran indeks Dominansi (D) pada setiap stasiun adalah : Stasiun 1 (0,19-0,21) rata-rata 0,20; stasiun 2 (0,24-0,34) rata-rata 0,26 dan stasiun 3 (0,51-0,57) rata-rata 0,54.

Full text article

Generated from XML file

References

Abel. P.D. 1989. Water Pollution Biology. Ellis Harold Limited Publisher. Chichester, England
Adun. R., 2013. Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktek). Cetakan 2. Alfabeta. Bandung.
Ardi. 2002. Pmanfaatan makrozoobenthos sebagai indikator kualitas perairan pesisir. Intitut Pertanian Bogor. Bogor.
Asdak, S. 1995. Hidrologi pengolahan daerah aliran sungai. Yogyakarta. Gajah Mada. University Press.
Astrini, A.D.R., M. Yusuf., dan A. Santoso. 2011. Kondisi Perairan Terhadap Struktur Makrozoobenthos di Muara Sungai Karanganyar dan Tapak Kecamatan Tugu Semarang. Journal of Marine Reseach.3(1): 27-36.
Badan Pusat Statistik Kota Bengkulu, 2018. Kota Bengkulu Dalam Angka 2018. BPS Kota Bengkulu. 406 hal.
Bayard, H.M and R, Zottoli. 1983. Introductory Marine biology. Sidwech the CV. Mosby Company, st Louis, Toronto
Boyd, C.E. 1979. Water Quality in Warm Water Fish Ponds. Agricultural Experiment Station. Auburn University-Auburn. Alabama USA
Brower. J.E., J.H, Zar., dan C. N. Von Ende, 1989. Field and laboratory Methods for General Ecology. Third Edition. Wm. C Broown Publishers, Dubuque. USA.
Clark, J. 1974. Coastal Ecosystem : Ecological Consideration for Management of Coastal Zone. The Conservation Foundation. Washington D.C.
Conell, D. W., and G.J. Miller. 1983. Kimia dan Ekotoksikologi pencemaran. UI Press, Jakarta.
Darmono. 2001. Lingkungan hidup dan pencemaran : hubungannya dengan taksikologi senyawa logam. Universitas Indonesia. Jakarta.
Fajri, E.N., dan A. Kasry. 2013. Kualitas Perairan Muara Sungai Siak Ditinjau dari Sifat Fisi-Kimia dan Makrozoobenthos. Journal Unri https://www.e-jurnal.com Html (28 Februari 2018)
Fardiaz. S. 1992. Polusi Air dan Udara, Cetakan Pertama, Kanisius. Yogyakarta.
Fisca, E.D., I.Setyobudiandi., and M. Krisanti. 2013. Kondisi Perairan dan Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Sungai Belumai Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara. Journal Unsiah. http://www.jurnal.unsiah.ac.id/depik/article/view/1087/1020. Html (28 Februari 2019).
Fisesa, E.D. Istdrajad,S. Majariana, K. 2013 Kondisi perairan dan struktur komuntas makrozoobenthos di sungai belumai kabupaten deli serdang provinsi sumatera utara. Jurnal Unsyiah. Depik 3 (1) : 1-9 ISSN 20897796.
Hafied a. Gany. Perspektif pengelolaan sungai terpadu. Seminar nasional & workshop ”pengelolaan sungai di indonesia”, yang diselenggarakan oleh center for river basin organizations and management - crbom, dengan balai sungai, puslitbang sda, di lor-in hotel, solo, 24-25 november 2010.
Hanafiah. 2005. Dasar-dasar ilmu tanah. Jakarta. PT. Rajagrafindo Persada.
Hardjonigeno, S. 2003. Ilmu tanah. Jakarta. Akademika pressindo.
Hariyadi, S., Suyadiputra., dan B. Widigdo. 1992. Limnologi Metoda Analisa Kualitas Air.Halaman 586 -593 Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hutagalung, H. P. 1988. Pengaruh suhu air terhadap organisme laut. Oseana 13 : 153 – 164.
Kharisya. 2006. Karakteristik self purification sungai celeng kecamatan imogirikabupaten bantul. Diakses tanggal 18 Juni 2019 dari Karisya. Wordpress.com/2006/06/24.
Krebs, C.J.1978. Ecology Experimental Analysis of Distribution and Abundance. Second Edition. Harper and Row publishere, New York
Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, 2018. Potensi Usaha dan Peluang Investasi Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu. Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, KKP RI, Jakarta. 92 hal.
Lind, O.T. 1979. Handbook of common method in limnology. Fne C.V. Mosby company. St. Lovis, missouri. 199 hlm.
Mulandary, A.H..R., and S. Hutabarat. 2014. Pengaruh Limbah Cair Tahu Terhadap Kehidupan Makrozoobenthos di Sungai Elo Magelang. Journal of Maquares Management of Aquatic Resource 3(4): 1-8. http://ejournal-S1.undip.ac.id/index.php/maquares. (28 Februari 2019).
Martudi, S. 1998. Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Perairan Kali Baru Kodya Bengkulu. IPB. Bogor (tidak dipublikasikan).
Nybakken, J.W.1988. Biologi Laut : Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia Jakarta.
Odum, E.P. 1971. Fundamentals of Ecology. 3 rd. Ed. W.B. Sounders Co. Philadephia. Toppar Company Ltd., Tokyo Japan.
Odum, E.P. 1988. Dasar-dasar ekologi. (Terjemahan) Edisi 3. Gadjah Mada Univ. Press. Yogyakarta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia . 2004. Tentang Baku Mutu untuk Kehidupan Biota Laut Wisata Bahari No 51 Tahun 2004
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia . 2004. Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran No 82 tahun 2001
Pescod, B. B., 1973. Investigation of Ration Effluent and Stream Standart for Tropical Countries. A. I. T, Bangkok, 59 p.
Ruswahyuni., N. Widyorini., dan L.R. Marbun. 2012. Keanekargaman dan Kelimpahan Makrozoobenthos pada Substat Dasar Berlogam Timbal di Pesisir Teluk Jakarta. Journal of Aquatic Resource. 2(2) : 54-59.
Soewarno. 1991. Hidrologi pengukuran dan pengolahan data aliran sungai (Hidrometri) : Penerbit Nova. Bandung.
Sulastri., dan S. Haryani. 2005. Keaneka Ragaman Hayati Perairan Umum : Status Dinamika Kehidupan dan Upaya Peletarian. Hal 57-64 Dalam Pusat Riset. (pnyt). Pemanfaatan Umum Secara Terpadu Bagi Gennerasi Sekarang dan Mendatang. Prosiding Forum Perairan Umum Indonnesia ke 1. Palembang, 27-29 Juli 2004.
Wardoyo, S.T.H, 1975. Pengelolaan Kualitas Air. IPB. Bogor
Zamdial, D. Hartono, Deddy. B, Eko N. 2018. Studi IdentifikasiKerusakan Wilayah Pesisir di Kota Bengkulu. Jurnal Enggano Vol 3 No 1 April 2018. Hal 65-80.

Authors

Etty Herawati
biengbrata@unib.ac.id (Primary Contact)
Bieng Brata
Zamdial Zamdial
Marulak Simarmata
Dede Hartono
Herawati, E., Brata, B., Zamdial, Z., Simarmata, M., & Hartono, D. (2021). ANALISIS STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTHOS SEBAGAI INDIKATOR PENGELOLAAN PERAIRAN DI MUARA SUNGAI JENGGALU KOTA BENGKULU. Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan, 10(2), 347–362. https://doi.org/10.31186/naturalis.10.2.20397

Article Details