KAJIAN KEBERLANJUTAN USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN AIR NAPAL DAN KECAMATAN BATIKNAU KABUPATEN BENGKULU UTARA

Sulaksono Sulaksono (1) , Irma Badarina (2) , Heri Dwi Putranto (3)
(1) Kantor Camat Air Besi Kabupaten Bengkulu Utara
(2) Jurusan Peternakan Universitas Bengkulu
(3) Jurusan Peternakan Universitas Bengkulu

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai indeks dan status keberlanjutan masing-masing di-mensi dari usaha ternak sapi potong di Kecamatan Air Napal dan Kecamatan Batiknau Kabu-paten Bengkulu Utara. Mengidentifikasi dan mengkaji faktor-faktor atau atribut-atribut yang sensitif berpengaruh terhadap Keberlanjutan Usaha Ternak Sapi Potong di Kecamatan Air Na-pal dan Kecamatan Batiknau Kabupaten Bengkulu Utara. Indeks dan status keberlanjutan usaha ternak sapi potong ini dinilai dari dimensi ekologi, dimensi ekonomi, dimensi sosial budaya, dimensi teknologi dan infrastruktur serta dimensi hukum dan kelembagaan. Dalam menganalisis data keberlanjutan dari usaha ternak sapi potong di Kecamatan Air Napal dan Kecamatan Batiknau Kabupaten Bengkulu Utara adalah dengan metode Multi Dimensional Scaling (MDS) yang disebut dengan pendekatan RAP-BANGKAPET. Dimana hasilnya dinya-takan dalam bentuk nilai indeks dan status keberlanjutan. Identifikasi atribut-atribut yang sen-sitif terhadap indeks dan status keberlanjutan masing-masing dimensi memakai Analisis Lever-age dan Monte Carlo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks status keberlanjutan dari usaha ternak sapi potong di Kecamatan Air Napal dan Kecamatan Batiknau Kabupaten Bengkulu Utara adalah 56,14% (cukup berkelanjutan). Nilai indeks keberlanjutan dimensi ekologi sebesar (64,23%), dimensi ekonomi (51,95%), dimensi sosial budaya (54,72%), dan dimensi hukum dan kelembagaan (74,97%) dikategorikan baik dengan status cukup berkelanju-tan. Untuk dimensi teknologi dan infrastruktur sebesar (34,81%) dikategorikan kurang dengan status kurang berkelanjutan. Dari 50 (lima puluh) atribut yang dianalisis, terdapat 36 (tiga puluh enam) atribut yang perlu diperhatikan dan segera ditangani karena sensitif terhadap indeks dan status keberlanjutan. Untuk meningkatkan status keberlanjutan untuk masa yang akan datang (jangka panjang) maka perlu dilakukan upaya perbaikan secara menyeluruh terhadap semua atribut yang sensitif dalam peningkatan status kawasan.

Full text article

Generated from XML file

References

BPS, Badan Pusat Statistik. 2013. Statisitik Indonesia. Badan Pusat Statistik Indonesia. Jakarta (ID). Biro Pusat Statistik.
Grace Communication Foundation. 2014. Sustainable Liverstock Husbandry. http://www.Sustainabletable.org/248/Sustainable-Livestock-.Husbandry. Diakses tanggal 27 April 2014.
Kavanagh P. 2001 Rapid Appraisal of Fisheries (Rapfish) Project. Rapfish Software Dercription (for Microsof Exel). University of British Columbia Fisheries Centre. Colombia.
Kavanagh P. And T.J. Pitcher, 2004 Implementing Microsoft Exel Sofware For Fish: A technique for The Rapid Appraisal of Fisheries Status. University of British Columbia Fisheries Centre Research Report.
Mantra, IB. 2004. Demografi Umum. Pustaka Belajar. Yogyakarta.
Mersyah R, 2005. Desain Sisem Budidaya Sapi Potong Berkelanjutan untuk Mendukung Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Bengkulu Selatan. Disertasi. Intitut Pertanian Bogor. Bogor
Muhtiani. 2011. Usaha Penggemukan Sapi Potong. Pustaka Baru Yogyakarta.
Soehadji, 1995. Peluang Usaha Sapi Potong dan Kemitraan Usaha. Dirjen Peternakan. Departemen Pertanian. Jakarta.
Subagio, H dan Manoppo, C.N. 2011. Hubungan Karakteristik Petani Dengan Usaha Tani Cabai Sebagai Dampak Pembelajaran FMA. BPTP. Sulawesi Tengah
Sudarmono, AS., dan Sugeng. 2008. Sapi Potong. Penebar Swadaya. Jakarta.

Authors

Sulaksono Sulaksono
yurikenures@gmail.com (Primary Contact)
Irma Badarina
Heri Dwi Putranto
Sulaksono, S., Badarina, I., & Putranto, H. D. (2021). KAJIAN KEBERLANJUTAN USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN AIR NAPAL DAN KECAMATAN BATIKNAU KABUPATEN BENGKULU UTARA. Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan, 10(2), 426–439. https://doi.org/10.31186/naturalis.10.2.20426

Article Details