INFESTASI BEBERAPA HAMA PENTING TERHADAP JAGUNG HIBRIDA PENGEMBANGAN DARI JAGUNG LOKAL BENGKULU PADA KONDISI INPUT RENDAH DI DATARAN TINGGI ANDISOL

Siti Zulaiha (1) , Suprapto Suprapto (2) , Dwinardi Apriyanto (3)
(1) Mahasiswa Pascasarjana PSL Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu , Indonesia
(2) Dosen Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu , Indonesia
(3) Dosen IHPT Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu , Indonesia

Abstract

Jagung memiliki peranan penting dalam industri berbasis agribisnis. Jagung dimanfaatkan untuk konsumsi, bahan baku industri pangan, industri pakan dan bahan bakar. Kebutuhan jagung dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan seiring berkembangnya industri pakan dan pangan. (Afifah, et al. 2010). Kendala dalam budidaya jagung yang menyebabkan rendahnya produktivitas jagung antara lain serangan hama dan penyaki. Hama yang sering dijumpai menyerang pertanaman jagung adalah: lalat bibit (Atherigona sp), ulat penggerek batang jagung (Ostrinia furnacalis), dan ulat penggerek tongkol (Helicoverpa armigera), sehingga dapat menurunkan produksi jagung mencapai  80%. (Achmad dan Tandiabang, 2001). Upaya pengendalian oleh petani pada saat ini adalah dengan menggunakan pestisida kimia sintetis atau bahan kimia lainnya yang tidak ramah lingkungan. (Anonim, 2010). Varietas jagung lokal sebagai plasma nutfah merupakan sumber genetik dan modal utama dalam pembentukan varietas unggul baru. Sifat genetik varietas lokal mempunyai keunggulan khusus dibanding varietas unggul, di antaranya tahan cekaman biotik dan abiotik, tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari 12 varietas jagung hibrida pengembangan dari jagung lokal Bengkulu yang tahan terhadap infestasi hama-hama penting pada kondisi input rendah di dataran tinggi andisol. Penelitian ini dilakukan pada bulan November tahun 2011 sampai dengan bulan Maret tahun 2012 di Kelurahan Simpang Nangka Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong, letak ketinggian tempat lebih kurang 700 meter dari permukaan laut, jenis tanah andisol. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Pengamatan dan pengukuran dilakukan pada variabel utama berupa tingkat serangan hama dan hasil (bagian generatif) serta variabel penunjang (bagian vegetatif). Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan anava dengan uji F pada taraf 5 % dan bila terdapat perbedaan yang nyata dilakukan uji lanjut menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukan bahwa 12 genotipa jagung hibrida yang dievaluasi tahan terhadap serangan ke-3 hama penting, berat pipilan kering tertinggi yakni 9,77 ton/ha pada hibrida 9 (G9)  berbeda nyata dengan hibrida pembanding yaitu Bisi 16 dan Bisi 816 dengan berat pipilan masing-masing 8,86 dan 7,93 ton/ha.

 

Kata Kunci: Jagung hibrida, jagung lokal Bengkulu, hama penting, input rendah, tanah andisol.

Full text article

Generated from XML file

References

Achmad.T & J. Tandiabang, 2001. Dinamika Populasi Hama Utama Tanaman Jagung Pada Pola Tanam Berbasis Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Maros Sulawesi Selatan.

Adnan. A.M. 2007. Uji Ketahanan Galur Jagung Protein Tinggi (QPM) Kuning Terhadap Lalat Bibit (Atherigona sp.). Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros

Anonim, 2010. Pestisida Alami. http://www.indonesiaorganic.com/detail.php?id=236&cat=100

Anonim, 2010. Tanah Andosol. http://www.anneahira.com/2010/06/20/tanah-andosol/.htm

Arief. W.R & Adrias M.M, 2008. Teknologi Budidaya Jagung. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Rejang Lebong. 2000. Monografi Kabupaten Rejang Lebong. Rejang Lebong

Budiarti S.G., 2007. Plasma Nutfah Jagung sebagai Sumber Gen dalam Program Pemuliaan. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, Bogor

Lakitan, B. 2011. Dasar-dasar Fisiologi Tanaman. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Nurnina, 2004.” Biologi Dan Musuh Alami Penggerek Batang Ostrinia furnacalis Guenee (Lepidoptera: Pyralidae) Pada Tanaman Jagung”
http://www.pustakadeptan.go.id/publikasi/p3231042.pdf,23oktober2009

Pabbage, M.S. 2003. Potensi pemanfaatan parasitoid telur Trichogramma evanescens Westwood dalam pengendalian hama penggerek batang jagung, Ostrinia furnacalis Guenee. Makalah Seminar Jatidiri persyaratan kenaikan pangkat IVb ke IVc. Balitsereal.

Rugaya. A. 2008. Pengendalian Hama Jagung Dengan Menggunakan Biopestisida Daun Nimba. Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortiukultura Wil.IX. Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEI PFI XIX Komisariat Daerah Sulawesi Selatan

Saenong.M.S. 2000. Penanganan OPT Penggerek Batang Jagung Dengan Pestisida Biologi. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros

Sodiq M. 2009. Ketahanan Tanaman Terhadap Hama. Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur

Subandi, I. Manwan dan Blumenschein. 1988. Koordinasi Program Penelitian Nasional Jagung. Puslitbangtan. Bogor.

Subendi A. 2010. Pengendalian Hama Lalat Bibit Pada Tanaman Jagung Secara Terpadu. Liptan FEATI BPTP Sumsel

Suprapto. 2010. Jagung, Botani, Masalah Budidaya dan Solusinya, UNIB Press. Bengkulu

Sutoro dan Nani Zuraida, 2007. Pengelolaan Plasma Nutfah JagungBalai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian, Bogor

Yasin M. H.G., S. Singgih, M. Hamdani, dan Sigit B. Santoso.2008. Keragaman Hayati Plasma Nutfah Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Balitsereal Maros

Wakman W. 2008. Teknologi Pengendalian Hama Penyakit Jagung di Lapangan dan Gudang. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros
Warta Plasma Nutfah Indonesia Nomor 19 Tahun 2007. Komisi Nasional Sumber Daya Genetik. Bogor

Authors

Siti Zulaiha
sitizulaiha@gmail.com (Primary Contact)
Suprapto Suprapto
Dwinardi Apriyanto
Zulaiha, S., Suprapto, S., & Apriyanto, D. (2018). INFESTASI BEBERAPA HAMA PENTING TERHADAP JAGUNG HIBRIDA PENGEMBANGAN DARI JAGUNG LOKAL BENGKULU PADA KONDISI INPUT RENDAH DI DATARAN TINGGI ANDISOL. Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan, 1(1), 15–28. https://doi.org/10.31186/naturalis.1.1.5913

Article Details