PENGARUH TIPE FERMENTOR DAN LEVEL PEMBERIAN FESES PUYUH TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS TELUR PUYUH

Hermy Puspita Sari (1) , Urip Santoso (2) , Heri Dwi Putranto (3)
(1) Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Teluk Segara dan Kecamatan Sungai Serut , Indonesia
(2) Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian UNIB , Indonesia
(3) Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian UNIB , Indonesia

Abstract

Feses yang dihasilkan dari usaha peternakan puyuh berupa feses puyuh belum termanfaatkan secara maksimal sehingga masih berdampak kepada pencemaran lingkungan seperti pencemaran pada air, udara dan tanah. Kandungan protein kasar yang rendah dan serat kasar yang cukup tinggi ini merupakan faktor pembatas penggunaan feses puyuh sebagai pakan ternak sehingga perlu pengolahan agar penggunaannya optimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penggunaan feses puyuh dalam ransum, yaitu memanfaatkan Teknologi Fermentasi. Mikroorganisme yang digunakan dalam fermentasi adalah mikroorganisme yang ada di Em4, ragi tempe dan ragi tape. Tujuan Peneltian mengevaluasi pengaruh tipe fermentor terhadap produksi dan kualitas telur puyuh. Mengevaluasi pengaruh level pemberian feses puyuh fermentasi terhadap produksi dan kualitas telur puyuh Mengevaluasi interaksi antara tipe fermentor dengan level pemberian feses puyuh fermentasi terhadap produksi dan kualitas telur puyuh. Bahan penelitian yang digunakan adalah puyuh betina awal produksi sebanyak 360 ekor. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 faktor yaitu faktor pertama level pemberian feses (Faktor A = 10%, 15% dan 20%) dan faktor kedua tipe fermentor (Faktor B = EM4, Ragi Tempe dan Ragi Tape). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interksi antara Faktor A dan Faktor B terhadap konsumsi ransum, produksi massa telur, konversi ransum (P<0,005) dan produksi telur (P<0,001. Tidak terdapat interaksi antara Faktor A dan Faktor B terhadap berat telur, berat yolk, kecerahan yolk dan tebal kerabang (P>0,05). Kesimpulan penelitian bahwa nteraksi antara tipe fermentor dan level pemberian feses terbaik adalah tipe fermentor EM4 dengan level pemberian feses puyuh sebesar 10%.

Full text article

Generated from XML file

References

Amrullah, I. K. 2004. Nutrisi Ayam Broiler. Lembaga Satu Gunung Budi IPB. Bogor.

Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum . PT Gramedia Utama, Jakarta

Anonimus. 2007. RI Masih Impor 55 Persen Bahan Baku Obat Hewan. Waspada. Terbit. 14 August 2007.

Astuti, D. A. 2010. Petunjuk Praktis Beternak Ayam Ras, Petelur, Itik dan Burung Puyuh. PT Agromedia Pustaka : Jakarta

Cath, A. U., M. Bozkurt, K. Kucukyilmaz, M. Cinar, E. Bintas, F. Coven and H. Atik. 2012. Performance and egg quality or aged laying hens fed diets supplemented with meat and bone meal or oyster shell meal. South African Journal of Animal Science: 42 (1).

Fenita, Y. I. Badarina, dan E. Tamsar.2005. Uji kerusakan lemak ransum ayam petelur yang menggunakan minyak lemuru (Sardinella longiceps) dengan penambahan bawang putih sebagai antioksidan alami selama penyimpanan. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan, 8(4) : 45-48

Herni. 2014. Pengaruh Imbanganenergi-Protein Terhadap Tebal kerabang Dan Tebal Kerabang Telur Ayam Arab. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanudin. Makasar.

Indra Ukrita. 2014. Efisiensi Biaya Ransum Dengan Pemberian Pakan Feses Puyuh Fermentasi Pada Usaha Ternak Sapi. Jurusan Budidaya Tanaman Pangan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Jurnal Embrio, 7(2): 60-66

Kurtini, T., K. Nova., dan D. Septinova. (2014). Produksi Ternak Unggas. Bandar Lampung : Anugrah Utama Raharja (AURA).
Latif., Nuraini dan Sabrina. (2011). Penampilan dan Kualitas Telur Puyuh yang diberi Pakan Mengandung Produk Fermentasi dengan Neurospora crassa. Jurnal Peternakan Indonesia. Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Sumbar

Masnun.(Tanpa tahun).Pemanfaatan Limbah Ternak Pelet : Konsentrat Kelinci Feses Puyuh. www.bppjambi.infodwnpublikasi.id. (Diakses Tanggal 18 Januari 2017)

Rasyaf, M. 2006. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swedaya
Santoso,U., F.Nengsih, A.Rozal, J.Setianto and S, Kadarsih. 2004. The effect of fermented feed on growth fat diposition and carcas healthy in broiler chicken. JPPT 29: 27-32

Sihombing, G., Avivah & S. Prastowo. 2006. Pengaruh penambahan zeolit dalam ransum terhadap kualitas telur burung puyuh. J. Indon. Trop. Anim. Agric. 31(1): 28-31.

Sjofjan, O., Aprilia. F. S. and M. H. Natsir. 2015. Pengaruh penambahan probiotik Lactobacillus plus bentuk tepung sebagai aditif pakan terhadap penampilan produksi burung puyuh. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang

Yuwanta, T. 2004. Dasar Ternak Unggas. Kanisius,Yogyakarta.

Authors

Hermy Puspita Sari
hermyps@yahoo.com (Primary Contact)
Urip Santoso
Heri Dwi Putranto
Sari, H. P., Santoso, U., & Putranto, H. D. (2018). PENGARUH TIPE FERMENTOR DAN LEVEL PEMBERIAN FESES PUYUH TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS TELUR PUYUH. Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan, 7(2), 20–32. https://doi.org/10.31186/naturalis.7.2.6008

Article Details