TUMBUHAN BAWAH PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TUA (TM) DAN SAWIT MUDA (TI) DENGAN PEREMAJAAN TEKNIK UNDERPLANTING DI PT. BIO NUSANTARA TEKNOLOGI

Trisna Trisna (1) , Wiryono Wiryono (2) , Enggar Apriyanto (3)
(1) Mahasiswa Program Pascasarjana Pengelolaan Sumberdaya Alam UNIB , Indonesia
(2) Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian UNIB , Indonesia
(3) Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian UNIB , Indonesia

Abstract

Komoditas kelapa sawit secara nasional dari segi luas dan produksinya semakin meningkat setiap tahunnya selama kurun waktu tiga tahun terakhir yaitu pada tahun 2015-2017. Tahun 2015 luas area perkebunan, tahun 2015 mencapai 11.260.277 ha/th dan pada tahun 2017 sebesar 12.307.677 ha/th. Faktor yang lain yaitu produksi kelapa sawit sebesar 31.070.015 ton/th dan pada tahun 2017 sebesar 35.359.384 ton/th (Dirjen Perkebunan, 2017). Akhir-akhir ini, perusahaan perkebunan baik milik negara maupun rakyat mulai melakukan pembaharuan dalam proses peremajaan. Permasalahan yang timbul pada saat peremajaan adalah tumbuhan bawah yang tumbuh dengan sangat cepat dan sulit untuk dikendalikan yang mengganggu tanaman akibat dari peremajaan secara konvensional sehingga dikembangkan teknik baru yaitu underplanting. Peremajaan dengan teknik konvensional ini sering ditemui permasalahan seperti biaya yang tinggi, terbukanya lahan secara besar-besaran dan timbulnya erosi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi jenis tumbuhan bawah serta jenis asing dan jenis asli yang tumbuh pada tiga kondisi kebun kelapa sawit di PT. Bio Nusantara Teknologi  (sawit yang tua (TM dan sawit muda  (TI)) dan menghitung indeks keragaman jenis tumbuhan bawah pada ketiga kondisi kebun kelapa sawit. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuadrat. Ukuran kuadrat yang digunakan adalah 1x1 m. Banyaknya jumlah kuadrat mengacu pada metoda kurva spesies area dengan luas minimum 40 m2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi tumbuhan bawah pada TM ditemukan 20 jenis yang terdiri dari 5 jenis asli dan 15 jenis asing dan pada kebun TI ditemukan 20 jenis yang terdiri dari 8 jenis asli dan 12 jenis asing. Tingkat keragaman jenis tumbuhan bawah (H’) tergolong rendah dengan besaran masing-masing pada TM sebesar 0,637 dan TI dengan nilai 1,94. Jenis yang mendominasi pada kedua kondisi kebun kelapa sawit adalah Axonopus compressus dengan INP 130,238% (TM) dan 42,237% (TI).

 

Kata Kunci: Kelapa Sawit, Underplanting, Komposisi Tumbuhan Bawah, Keragaman Jenis, Metode Kuadrat, Kurva Species Area

Full text article

Generated from XML file

References

Istomo dan Kusmana C. 1997. Penuntun Praktikum Ekologi Hutan. Laboratorium Ekologi Hutan. Fakultas Kehutanan. Institur Pertanian Bogor. Bogor.

Kasmo. 1986. Beberapa gulma penting pada tanaman pangan dan cara pengendaliannya. Direktorat Jendral Pertanian Tanaman Pangan. Jakarta.

Moenandir, J. 1993. Pengantar ilmu dan pengendalian gulma. PT Raja Grafindo Persada . Jakarta

Novitria, B.L. 2014. Pertelaan Axonopus compressus. file:///E:/Briskha_Lejar_Novitria's%20Blog.html (5 April 2018)

Nursyiwan. 2014. Optimalisasi lahan suboptimal melalui penanaman Mucuna bracteata. Hal 357-361. Prosiding Seminar Nasional Lahan
Suboptimal 2014. Palembang. 26-27 September 2014.

Pananjung, W.G. 2013. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah pada tegakan sengon buto (enterolobium cyclocarpum griseb.) dan trembesi (samanea saman merr.)
di lahan pasca tambang batubara Pt Kitadin, Embalut, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Skripsi. Fakultas Kehutanan Departemen Silvikultur. Institut Pertanian Bogor, Bogor (tidak dipublikasikan).

Syahputra., E, Sarbino., dan S. Dian. 2011. Weeds assessment di perkebunan kelapa sawit lahan gambut. Jurnal Tek. Perkebunan & PSDL vol 1 : 37-42.

Wiryono. 2009. Ekologi hutan. Universitas Bengkulu Press. Bengkulu.

Authors

Trisna Trisna
trisna@gmail.com (Primary Contact)
Wiryono Wiryono
Enggar Apriyanto
Trisna, T., Wiryono, W., & Apriyanto, E. (2018). TUMBUHAN BAWAH PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TUA (TM) DAN SAWIT MUDA (TI) DENGAN PEREMAJAAN TEKNIK UNDERPLANTING DI PT. BIO NUSANTARA TEKNOLOGI. Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan, 7(2), 61–70. https://doi.org/10.31186/naturalis.7.2.6022

Article Details