Respon Pertumbuhan Semai Nyamplung (Calophyllum Inophyllum L.) Dalam Bio Container Dari Serat Limbah Sawit

Rida Novaida (1) , Agus Susatya (2) , Yansen Yansen (3)
(1) Program Pascasarjana Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu Balai Besar Taman Nasional Kerinci Kabupaten Rejang Lebong , Indonesia
(2) Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu , Indonesia
(3) Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu , Indonesia

Abstract

Perkembangan industri kelapa sawit di Indonesia pada saat ini mengalami kemajuan yang pesat dan menghasilkan produk limbah yang semakin besar, sehingga diperlukan upaya pemanfaatan limbah industri kelapa sawit untuk mengurangi beban lingkungan serta meningkatkan nilai ekonomis produk limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media tanam, konsentrasi pupuk organik cair, dan interaksi keduanya pada pertumbuhan semai nyamplung (Calophyllum inophyllum L.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri dari 2 perlakuan yaitu media tanam (B) dan konsentrasi pupuk organik cair (P) dengan 5 kali ulangan. Faktor media tanam terdiri dari media tanah (B0), bio container dengan kepadatan serat limbah sawit 70 (B1), 80 (B2), dan 90 g media tanam-1 (B3), dengan ukuran media tanam diameter atas dan bawah 6 cm dan tinggi 10 cm. Konsentrasi pupuk organik cair terdiri dari kontrol (P0), 1.5 (P1), 2 (P2), 3  (P3), 5 ml liter-1 air (P4). Variabel yang diamati adalah tinggi, diameter, jumlah daun, luas daun, dan berat kering tanur semai. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa perlakuan B2 memberikan nilai terbaik terhadap variabel tinggi, diameter, luas daun, dan berat kering tanur semai, serta menghasilkan pertumbuhan semai yang lebih baik daripada media tanah (B0). Aplikasi pupuk organik cair menghasilkan pengaruh yang berbeda nyata terhadap seluruh variabel pertumbuhan semai, P2 memberikan pertumbuhan semai terbaik sedangkan P4 menunjukkan hal sebaliknya. Interaksi antara media tanam dan konsentrasi pupuk organik cair tidak signifikan mempengaruhi pertumbuhan semai, namun perlakuan B2P2 menunjukkan nilai tertinggi dan B3P4 menunjukkan nilai terendah pada pertumbuhan semai nyamplung. 

Kata Kunci : media tanam, bahan organik, pupuk organik cair, Calophyllum inophyllum L.

Full text article

Generated from XML file

References

Budi, S.W., A. Sukendro, dan L. Karlinasari. 2012. Penggunaan Pot Berbahan Dasar Organik untuk Pembibitan Gmelina arborea Roxb. Di Persemaian. Jurnal Agron. Indonesia 40(3):239-245.

Dalimoenthe, S.L. 2013. Pengaruh Media Tanam Organik terhadap Pertumbuhan dan Perakaran pada Fase Awal Benih Teh di Pembibitan. Jurnal Penelitian Teh dan Kina 16(1):1-11.

Fiani, A. 2015. Pertumbuhan Enam Populasi Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) Ras Lahan Jawa Umur Lima Tahun di Plot Konservasi Ex-Situ Cilacap, Jawa Tengah. Jurnal Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon 1(4):900-903.

Finmetta, A.W., I. Mansur, dan A.S. Wulandari. 2018. Pemanfaatan Fungi Mikoriza Arbuskula Lokal dan Tanaman Inang Desmodium spp. Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Cendana (Santalum album Linn.). Jurnal Silvikultur Tropika 9(1):37-43.

Hakim, M.F., N.Setiari, dan M. Izzati. 2015. Kapasitas Penyerapan Penyimpanan Air pada Berbagai Ukuran Gel Karaginan untuk Pembuatan Media Tanam Jeloponik.https://www.researchgate.net/publication/265151287. (diakses 21 Oktober 2018).

Haryanti, A, Norsamsi, P.S.F. Sholiha, N.P. Putri. 2014. Studi Pemanfaatan Limbah Padat Kelapa Sawit. Jurnal Konversi 3(2):20-29.

Haryanti, S., R.B. Hastuti, N. Setiari, A. Banowo. 2009. Pengaruh Kolkisin terhadap Pertumbuhan, Ukuran Sel Metafase dan Kandungan Protein Biji Kacang Hijau (Vigna radiata (L) Wilczek). Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi 10(2):112-120.

Kusumaningrum, I., R.B. Hastuti, dan S.Haryanti. 2007. Pengaruh Perasan Sarsagum crassifolium terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril). Jurnal Buletin Anatomi dan Fisiologi XV(2):17-23.

Lakitan, B. 2010. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Marpaung, A.E., B. Karo, R. Tarigan. 2014. Pemanfaatan Pupuk Organik Cair dan Teknik Penanaman dalam Peningkatan Pertumbuhan dan Hasil Kentang. Jurnal Hortikultura 24(1):49-55.

Mubarok, dkk. 2012. Pengaruh Kombinasi Komposisi Media Tanam dan Konsentrasi Sitokinin terhadap Pertumbuhan Aglaonema. Jurnal Hortikulura 22(3):251-257.

Nasution, A.R.H., J. Ginting, T. Simanungkalit. 2014. Pertumbuhan dan Akuisisi N,P,K Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Sistem Single Stage dengan Perlakuan Media Tanam Limbah Kelapa Sawit. Jurnal Online Agroekoteknologi 2 (2):645-652.

Nursyamsi. 2015. Biopot Sebagai Media Semai Pengganti Polybag yang Ramah Lingkungan. Jurnal Info Teknis Eboni 12(2):121-129.

Puspadewi, S., W. Sutari, Kusumiyati. 2016. Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair (POC) dan Dosis Pupuk N, P, K terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. Var. Rugosa Bonav) Kultivar Talenta. Jurnal Kultivasi 15(3):208-216.

Setiawan, C.K. 2016. Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair Diperkaya Rhizobacteri Osmotoleran terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi pada Kondisi Cekaman Kekeringan. Jurnal Planta Tropika Journal of Agro Science 4(2):65-74.

Supriyanto, Muslimin, dan H. Umar. 2014. Pengaruh Berbagai Dosis Pupuk Organik Cair Urin Sapi terhadap Pertumbuhan Semai Jabon Merah (Anthochephallus macrophyllus (Roxb.) Havil). Jurnal Warta Rimba 2(2):149-157.

Yohansyah, W.M. dan I. Lubis. 2014. Analisis Produktivitas Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT. Perdana Inti Sawit Perkasa I, Riau. Jurnal Bul. Agrohorti 2(1):125-131.

Zakariyya, F. 2016. Menimbang Indeks Luas Daun sebagai Variabel Penting Pertumbuhan Tanaman Kakao. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.28(3):8-12.

Authors

Rida Novaida
rnovaida@gmail.com (Primary Contact)
Agus Susatya
Yansen Yansen
Novaida, R., Susatya, A., & Yansen, Y. (2019). Respon Pertumbuhan Semai Nyamplung (Calophyllum Inophyllum L.) Dalam Bio Container Dari Serat Limbah Sawit. Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan, 8(2), 99–108. https://doi.org/10.31186/naturalis.8.2.9216

Article Details