Kajian Pengelolaan Hutan Pinus Di Taman Nasional Kerinci Seblat Resort Rejang Lebong

Nasip Irianto (1) , Enggar Apriyanto (2) , Muhammad Faiz Barchia (3)
(1) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lebong , Indonesia
(2) Jurusan Kehutanan Universitas Bengkulu , Indonesia
(3) Jurusan Ilmu Tanah Universitas Bengkulu Email: , Indonesia

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menilai indeks dan status keberlanjutan dan mengidentifikasi atribut-atribut yang sensitif dalam sistem pengelolaan hutan pinus di Taman Nasional Kerinci Seblat Resort Rejang Lebong. Indeks dan status keberlanjutan pengelolaan hutan pinus dinilai dari dimensi ekologi, ekonomi, sosial budaya, teknologi dan infrastruktur, dan hukum dan kelembagaan. Metode analisis data keberlanjutan yang digunakan dalam pengelolaan hutan pinus di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Resort Rejang Lebong adalah Multi Dimensional Scaling (MDS) yang kemudian diberi nama RAP-TNKS (Rapid Appraisal for Pinus on TNKS) yang hasilnya dinyatakan dalam bentuk nilai indeks dan status keberlanjutan. Identifikasi atribut-atribut yang sensitif terhadap indeks dan status keberlanjutan dari masing-masing dimensi melalui Analisis Leverage dan Monte Carlo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks multidimesi status keberlanjutan pengelolaan hutan pinus di Taman Nasional Kerinci Seblat Resort Rejang Lebong sebesar 56,14 (cukup berkelanjutan). Nilai indeks keberlanjutan dari dimensi ekologi (64,23), dimensi ekonomi (51,95), dimensi sosial budaya (54,72) dan dimensi hukum dan kelembagaan (74,97) masuk ke dalam kategori baik dengan status cukup berkelanjutan, sedangkan dimensi teknologi dan infrastruktur (34,81) berada pada kategori kurang dengan status kurang berkelanjutan.

Kata Kunciindeksdan status keberlanjutan, pinus, TNKS, MDS

 

Full text article

Generated from XML file

References

Adhi, Y. A. 2008. Pengaruh Jumlah Sadapan Terhadap Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Dengan Metode Koakan di Hutan Pendidikan Gunung Walat Kabupaten Suka Bumi Jawa Barat. Balai Penelitian Kehutanan Solo. Jawa Tengah. Skripsi. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hadiyane A. Sulistyawati E. Asharina WP. And Dungani R. 2015. A Study on Production of Resin from Pinus merkusii Jungh. Et De Vriese in the Bosscha Observatory Area, West Java-Indonesia. Asian Joirnal of Plant Sciences.

Kavanagh P. And T.J. Pitcher. 2004. Implementing Microsoft Excel Sofware For Fish: A echnique for The Rapid Appraisal of Fisheries Status. University of British Columbia. Fisheries Centre Research Report.

Pitcer, T.J and Preikshot, D. 2001. Rapfish: Arapid Appraisal Technique to Evaluate The Sustainability Status of Fisheries. Fisheries Research.

Senoaji G. 2015. Akademisi Soroti Pemanenan Getah Pinus Bengkulu. Antara Bengkulu. Bengkulu.

Supriadi. 2011. Hukum Kehutanan dan Hukum Perkebunan di Indonesia. Sinar Grafika. Jakarta.

Sukadaryati. 2014. Pemanenan Getah Pinus Menggunakan Tiga Cara Penyadapan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan. Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol. 32 No. 1, Maret 2014.

Authors

Nasip Irianto
nasipirianto77@yahoo.com (Primary Contact)
Enggar Apriyanto
Muhammad Faiz Barchia
Irianto, N., Apriyanto, E., & Barchia, M. F. (2019). Kajian Pengelolaan Hutan Pinus Di Taman Nasional Kerinci Seblat Resort Rejang Lebong. Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan, 7(1), 101–108. https://doi.org/10.31186/naturalis.7.1.9270

Article Details