Main Article Content

Abstract

Kabupaten Kepahiang merupakan salah satu daerah yang berada di ring of fire Pacific sehingga memiliki potensi geothermal yang cukup potensial untuk menghasilkan energi terbarukan agar dapat dipergunakan untuk daya penyuplai listrik. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan pola sebaran anomali magnetik daerah yang diduga sebagai distribusi dan reservoir panas bumi Kepahiang secara menyeluruh. Penelitian ini menggunakan Proton Precission Magnetometer (PPM) yang tersebar di 143 titik pengukuran. Nilai anomali total yang tinggi dari hasil pengukuran dominan berada di bagian timur, tenggara, selatan, barat daya dan barat daerah penelitian dengan nilai 0 nT sampai 1500 nT, sedangkan pada bagian barat laut, utara dan timur laut di dominasi
anomali total rendah dengan nilai 0 nT sampai -1500 nT. Pada peta sebaran intensitas anomali magnetik total dominan bernilai rendah dengan nilai 0 nT sampai -1500 nT yang berarti daerah tersebut dipengaruhi oleh panas bumi. Sedangkan nilai anomali magnetik di sekitar Sesar Musi dominan tidak dipengaruhi oleh panas bumi karena bernilai tinggi yaitu 0 nT sampai 600 nT. Pada daaerah mata air panas sumber aliran berasal dari barat laut dengan nilai 0 nT sampai 300 nT

Keywords

magnetik anomali panas bumi

Article Details

How to Cite
Simbolon, P., Refrizon, R., & Sugianto, N. (2020). Peta Sebaran Intensitas Anomali Magnetik Di Daerah Prospek Geothermal Kepahiang Berdasarkan Survei Metode Geomagnet. Newton-Maxwell Journal of Physics, 1(1), 7–12. https://doi.org/10.33369/nmj.v1i1.14290

References

  1. S. Gafoer, T. Amin and R. Pardede, "Peta geologi lembar bengkulu dan sekitarnya," Bandung, 1992.
  2. D. Kusnadi, M. N. Hadi and Suparman, "Penyelidikan terpadu geologi dan geokimia daerah panas bumi kepahiang,
  3. kabupaten kepahiang, bengkulu," in Prosiding hasil kegiatan pusat sumber daya geologi tahun anggaran 2010, 2010.
  4. B. Nurdiyanto, W. Wahyudi and I. Suyanto, "analisis data magnetik untuk mengetahui struktur bawah permukaan daerah
  5. manifestasi air panas di lereng utara gunung api ungaran," in prosiding PIT HAGI , 2004.
  6. S. Arsadipura, M. Kholid and D. Djukardi , "Penyelidikan Geofisika terpadu gaya berat, geomagnet dan geolistrik daerah
  7. panas bumi kepahiang, kecamatan kabawetan, kabupaten kepahiang, provinsi bengkulu," in Prosiding Hasil Kegiatan Pusat
  8. Sumber Daya Geologi TAhun Anggaran 2010, 2010.
  9. A. Sugianto and A. W. Kritianto, "Survey MAgnetotellurik daerah panas bumi kepahiang," in prosiding hasil kegiatan pusat
  10. sumber daya geologi tahun anggaran 2011, 2011.
  11. R. F. Herlambang and K. Novranza, "pemetaan kelurusan menggunakan remote sensing dan korelasinya terhadap distribusi
  12. manifestasi permukaan di daerah potensi geotermal kepahiang, bengkulu," in prosiding seminar nasional fisika (e-journal),
  13. L. P. Sari and A. M. Lubis, "Investigasi distribusi panas bumi dengan menggunakan metode magnetotellurik(MT) di daerah
  14. babakan bogor dan sekitarnya kabupaten kepahiang provinsi bengkulu," Universitas bengkulu, bengkulu, 2017.
  15. D. Anggini, M. Farid and A. M. Lubis, "Estimasi distribusi potensi panas bumi (geothermal) secara 2,5 dimensi di daerah
  16. kepahiang dengan inversi data magnetotellurik(MT)," Universitas Bengkulu, Bengkulu, 2019.
  17. S. Broto, "aplikasi metode goemagnet dalam eksplorasi panas bumi," teknik, vol. 32, no. 1, pp. 79-87, 2011.
  18. A. Afandi, S. Maryanto and A. Rachmansyah, "identifikasi reservoar daerah panas bumi dengan metode geomagnetik daerah
  19. belawan kecamatan sempol kabupaten bondowoso," Jurnal fisika dan aplikasinya, vol. 6, no. 1, pp. 1-10, 2013.
  20. W. M. Telford, L. Geldart and R. E. Sheriff, Applied geophysics, Cambridge University Press, 1990.
  21. D. Ilahude and B. Rachmat, "Pola anomali magnet lokal dari aplikasi trend surface analysis(TSA) pada pemetaan geologi
  22. kelautan bersistem di perairan selat malaka sumatera utara," jurnal geologi kelautan, vol. 9, no. 2, pp. 109-118, 2016.
  23. D. Santoso, "Vulkanologi dan eksplosi geotermal," Institut teknologi bandung, Bandung, 2002.
  24. S. Bijaksana, "Analisis mineral magnetik dalam masalah lingkungan," Jurnal geofisika, vol. 1, pp. 19-27, 2002.
  25. E. W. Sugiyo, "Kajian panas bumi aerah medini-gonoharjo berdassarkan data geomagnetik," Universitas negeri semarang,
  26. semarang, 2015.