Main Article Content

Abstract

Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan persepsi guru terhadap modul media pembelajaran motorik halus pada anak usia dini Se-Gugus Mawar Merah Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis metode deskriptif survei. Populasi dalam penelitian ini adalah guru yang berada di PAUD Se-Gugus Mawar Merah Kota Bengkulu yang berjumlah 31 orang guru. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan nonprobability sampling total, dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel yang berjumlah 31 guru se-gugus Mawar Merah Kota Bengkulu. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan angket. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis statistik dengan rumus rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru se-gugus Mawar Merah Kota Bengkulu mempersepsikan modul media pembelajaran motorik halus  sesuai dengan kriteria kelayakan modul dengan nilai rata-rata 3,18. Saran dari penelitian ini guru PAUD dapat menerapkan modul tersebut sebagai media dalam proses pembelajaran untuk menstimulasi perkembangan motorik halus anak. Selain itu bagi peneliti berikutnya untuk mengembangkan kegiatan dalam modul agar modul bisa digunakan dalam pembelajaran satu semester dan meneliti penggunaan modul dalam pembelajaran di PAUD.

Keywords

Modul Media Pembelajaran Motorik Halus

Article Details

Author Biography

Wita - Apriani, universitas bengkulu

pendidikan guru PAUD, Universitas Bengkulu
How to Cite
Apriani, W. .-., Saparahayuningsih, S., & Daryati, M. E. (2021). Persepsi Guru Terhadap Modul Media Pembelajaran Motorik Halus Pada Anak Usia Dini Se-Gugus Mawar Merah Kota Bengkulu. Jurnal PENA PAUD, 2(1), 60. https://doi.org/10.33369/penapaud.v2i1.15802

References

  1. DAFTAR PUSTAKA
  2. Aqib, Z., & Diniati, E. (2009). Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK. Bandung: Yrama Widya.
  3. Bimo Walgito, B. W. (2004). Pengantar Psikologi Umum. Andi.Yogyakarta.
  4. Cameron, C. E., Brock, L. L., Murrah, W. M., Bell, L. H., Worzalla, S. L., Grissmer, D., & Morrison, F. J. (2012). Fine motor skills and executive function both contribute to kindergarten achievement. Journal Child Development, 83(4), 1229–1244.
  5. Cahya, Yunisari, dkk. (2017). Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Metode Pembelajaran Edutainment Pada Anak Kelompok B Di Tk Al-Kautsar Indralaya. Jurnal Tumbuh Kembang. (4)1..
  6. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Penulisan modul. Jakarta: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. Hlm, 1–27. Jakarta.
  7. Jamaluddin, M., & Rifa’i, M. (2018). Pelatihan Dan Pendampingan Penggunaan Media Pembelajaran Matematika Pada Orang Tua Siswa Sekolah Dasar (SD). JPM Pambudi, 2(1), 21–27.
  8. Permendiknas, R.I, (2009). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta;Mendiknas
  9. Permendikbud, R. I. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Mendikbud.
  10. Sugiyono, P D. (2019). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif. Penerbit CV. Alfabeta : Bandung.
  11. Sujiono, B., Sumantri, Chandrawati, T., (2014) Hakikat Perkembangan Motorik Anak. Modul Metode Pengembangan Fisik.
  12. Susiana, I. (2013). Pengaruh Persepsi Terhadap Kesejahteraan Guru PAUD dengan Minat Menjadi Guru Pada Mahasiswa PG PAUD FIP UNNES. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.