Main Article Content

Abstract

Tujuan penelitian yang dihasilkan Lembar Penugasan Terstruktur (LPT) pada pembelajaran kimia laju reaksi yang layak untuk melatihkan Literasi Sains (LS). Perangkat pembelajaran ( learning device ) ini diakronimkan dengan LPTLS-Laju Reaksi. Kriteria kelayakan termasuk validitas (konstruk dan isi), kepraktisan, dan memiliki. Pengembangan LPTLS-Laju Reaksi menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan tahapan: (1) potensi dan masalah; (2) belajar data; (3) desain produk; (4) desain validasi; (5) desain revisi; (6) produk ujicoba; (7) revisi produk; (8) ujicoba pemakaian; (9) revisi produk; dan (10) produksi masal.Penelitian ini dilakukan hanya sampai langkah ketujuh yaitu revisi produk pasca uji coba. Minuman LPTLS-Laju Reaksi Yang Telah dirancang Dan kembangkan ditelaah Dan selanjutnya diuji validitasnya melalui PENILAIAN Ahli melibatkan Tiga Ahli di Bidang Pendidikan kimia. LPTLS-Laju Reaksi yang dinyatakan valid tes-tes coba kepada peserta didik pengguna untuk dievaluasi kepraktisan dan kekuatannya. Kriteria kepraktisan perangkat pembelajaran ini dievaluasi berdasarkan data respon yang diberikan peserta didik pengguna. Kriteria kriteria LPTLS-Laju Reaksi berdasarkan skor peserta didik dalam literatur sesudah uji-coba perangkat ( One-Shot Case Study ). Seluruh data dianalisis secara deskriptif.LPTLS-Laju reaksi dinyatakan memenuhi kriteria kevalidan jika nilai Mo? 4 untuk tiap soal dan R? 75%. LPTLS-Laju reaksi dinyatakan memenuhi kriteria kepraktisan jika nilai Mo? 3 untuk tiap soal dan R? 75%. LPTLS-Laju reaksi dinyatakan memenuhi kriteria yang memenuhi jika perwakilan peserta didik yang lulus? 51%. Hasil penelitian: (1) LPTLS-Laju Reaksi yang dinyatakan dinyatakan memenuhi syarat kelayakan ditinjau dari kriteria validitas baik konstruk maupun isi, (2) LPTLS-Laju Reaksi yang dinyatakan dinyatakan memenuhi syarat kelayakan ditinjau dari kriteria kepraktisan, dan (3) LPTLS- Laju Reaksi yang dinyatakan dinyatakan dinyatakan dinyatakan dinyatakan dinyatakan memenuhi syarat syarat kelayakan ditinjau dari kriteria yang memiliki.Dengan demikian dapat disangkal bahwa LPTLS-Laju reaksi yang dinyatakan layak digunakan untuk membelajarkan literasi sains pada peserta didik SMA kelas XI.

Article Details

Author Biographies

Angelina Nur Afni, Universitas Negeri Surabaya

Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Suyono Suyono, Universitas Negeri Surabaya

Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
How to Cite
Afni, A. N., & Suyono, S. (2021). Kelayakan Lembar Penugasan Terstruktur pada Materi Laju Reaksi untuk Melatihkan Literasi Sains. PENDIPA Journal of Science Education, 6(1), 16–25. https://doi.org/10.33369/pendipa.6.1.16-25

References

  1. Afandi, M. (2013). Evaluasi Pembelajaran Sekolah Dasar. Unissula Press.
  2. Ali, S., & Khaeruddin. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Badan Penerbit UNM Makassar.
  3. Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. PT. Rosdakarya.
  4. Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta.
  5. Borich, G. (1994). Observation Skill for Effective Teaching. Mac Millan Publishing Company.
  6. Fibonacci, A., & Sudarmin. (2014). Development Fun-Chem Learning Materials Integrated Socio-Science Issues to Increase Students Scientific Literacy. International Jurnal of Science and Research (IJSR), 3(11), 708–713.
  7. Fitri, I., & Fatisa, Y. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Mendukung Kemampuan Literasi Sains Siswa Pada Materi Sistem Koloid. Journal of Natural Science and Integration, 2(2), 181–190.
  8. Fitriani, Harahap, F., & Manurung, B. (2018). Biology Scientific Literacy of Indonesian Students : Case Study in Aceh Tamiang - Aceh. International Journal of Reasearch and Review, 5(3), 63–72.
  9. Fitriani, W., Hairida, & Lestari, I. (2013). Deskripsi Literasi Sains Siswa dalam Model Inkuiri pada Materi Laju Reaksi di SMAN 9 Pontianak. Pendidikan Kimia FKIP Untan, 1–13.
  10. Gormally, C., Brickman, P., & Lutz, M. (2012). Developing a Test of Scientific Literacy Skills (TOSLS): Measuring Undergraduates’ Evaluation of Scientific Information and Arguments. Life Sciences Education, 11, 364–377. https://doi.org/10.1187/cbe.12-03-0026.
  11. Hidayatin, S., & Mitarlis. (2018). Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) pada Materi Koloid untuk Melatihkan Keterampilan Literasi Sains. Unesa Journal of Chemical Education, 7(1), 76–80.
  12. Imansari, M., Sudarmin, & Sumarni, W. (2018). analisis literasi kimia peserta didik melalui pembelajaran inkuiri terbimbing bermuatan etnosains. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 12(2), 2201–2211.
  13. Kemendikbud. (n.d.). Materi Pendukung Literasi Sains. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
  14. Kundi, S. (2013). Pengaruh Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa Terstruktur terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 POL-UT Kabupaten Takalar. Jurnal Pendidikan Fisika Unismuh, 1(3), 219–225.
  15. Lestari, E., Adisyahputra, & Komala, R. (2019). The Science Literacy Ability of Students in Junior High School Reviewed by the Science Literacy Ability of Teachers and School Geographical Location. Edusains, 11(1).
  16. Mazwan. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Kemampuan Literasi Sains terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Laju Reaksi di MAN ABDYA. Skripsi.
  17. Nieveen, N. (2007). Formative Evaluation in Educational Design Research. Yhe East China Normal University.
  18. Nieveen, N. (2010). Formative Evaluation in Educational Design Research. An Introduction to Educational Design Research. Proceedings of the Seminar Conducted at Shanghai (PR China).
  19. OECD. (2018). PISA for Development Assessment ang Analytical Framework: Reading, Mathematics and Science, Preliminary Version. OECD Publishing.
  20. PISA. (2015). Draft Science Framework. PISA OECD.
  21. Rachmatullah, A., Diana, S., & Rustaman, N. Y. (2016). Profile of middle school students on scientific literacy achievements by using scientific literacy assessments ( SLA ). AIP Conference Proceedings. https://doi.org/10.1063/1.4941194
  22. Riduwan. (2016). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Alfabeta.
  23. Rizkita, L., Suwono, H., & Susilo, H. (2016). Analisis Kemampuan Awal Literasi Sains Siswa SMA Kota Malang. Prosiding Seminar Nasional II , Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP Dengan Pusat Studi Lingkungan Dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang.
  24. Roesminingsih, & Susarno, L. H. (2016). Teori dan Praktek Pendidikan. Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya. https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snps/article/view/11400
  25. Rusilowati, A., Kurniawati, L., & Nugroho, S. E. (2016). Developing an Instrument of Scientific Literacy Asessment on the Cycle Theme. International Journal Of Environmental & Science Education, 11(12), 5718–5727.
  26. Shwartz, Y., Bez-Zvi, R., & Hofstein, A. (2006). The use of scientific literacy taxonomy for assessing the development of chemical literacy among high-school students. Chemistry Education Research & Practice, 7(4), 203–225.
  27. Siagian, P., Silitonga, M., & Djulia, E. (2017). Scientific Literacy Skills of Seventh Grade Junior High School (SMP Negeri) Students in North Labuhanbatu Regency. International Journal of Humanities Social Sciences and Education (IJHSSE), 4(11), 176–182.
  28. Suciati, R. (2011). Identifikasi Kemampuan Siswa dalam Pembelajaran Biologi Ditinjau dari Aspek Literasi Sains. Jurnal FKIP UNS, 1(1).
  29. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
  30. Sukardi. (2008). Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Bumi Aksara.
  31. Widowati, A., Anjarsari, P., Rahardjo, S. B., Elfi, V. H., Yuliati, L., & Munfaridah, N. (2017). The Development of Scientific Literacy through Nature of Science ( NoS ) within Inquiry Based Learning Approach The Development of Scientific Literacy through Nature of Science ( NoS ) within Inquiry Based Learning Approach. International Conference on Science and Applied Science.
  32. Yuliati, Y. (2017). Literasi Sains dalam Pembelajaran IPA. Jurnal Cakrawala Pendas, 3(2), 21–28.