Main Article Content

Abstract

 Abstrak

 

Dalam mencapai tujuan penelitian, pemetaan wilayah potensi banjir melalui pendekatan zonasi spasial berdasarkan elevasi, jarak dari sungai, dan jarak dari garis pantai. Data koordinat dan elevasi diperoleh langsung di lapangan menggunakan GPS Epoch TM 10 L1. Hasil penelitian ditampilkan sebagai penunjang dalam pembelajaran Pemanasan Global melalui pembelajaran berbasis masalah (PBL). Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan 32 peserta didik. Hasil penelitian didapat peta rawan banjir yang diklasifikasikan ke dalam 3 zona rawan banjir, yaitu zona rawan satu, zona rawan dua, dan zona rawan tiga dengan wilayah paling rawan ada pada Kelurahan Rawa Makmur, Rawa Makmur Permai, dan Beringin Raya. Implementasi penelitian pada pembelajaran menunjukkan bahwa setelah belajar menggunakan model Problem Based Learning (PBL): 1) Hasil belajar kognitif peserta didik mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata N-gain kelompok tinggi 0,81 (kriteria tinggi), kelompok sedang 0,60 (kriteria sedang), dan kelompok rendah 0,46 (kriteria sedang); 2) Terdapat perbedaan hasil belajar kognitif peserta didik antara kelompok tinggi, sedang dan rendah berdasarkan hasil Uji-Anava dengan nilai Fhitung = 20,68 lebih besar dari Ftabel = 3,33 pada taraf signifikansi 5%.

 

Kata kunci: Kecamatan Muara Bangkahulu, Banjir, Rawan, Pemanasan Global, Model Problem Based Learning (PBL), Hasil belajar kognitif.

Article Details

How to Cite
Suherianti, S., Mayub, A., & Farid, M. (2018). Potensi rawan banjir kecamatan muara bangkahulu sebagai penunjang pembelajaran materi pemanasan global di SMPN 11 Kota Bengkulu. PENDIPA Journal of Science Education, 2(1), 93–99. https://doi.org/10.33369/pendipa.2.1.93-99