Isi Artikel Utama
Abstrak
Derajat kesehatan masyarakat adalah gambaran tentang kondisi kesehatan yang terjadi secara umum di masyarakat. Situasi derajat kesehatan suatu provinsi dipaparkan dalam profil kesehatan yang disusun setiap tahunnya. Sama halnya dengan provinsi lain di tanah air, provinsi Bengkulu terus berusaha meningkatkan derajat kesehatan masyarakatnya yang kemudian dipaparkan pada profil kesehatan provinsi Bengkulu. Belum terdapat penjelasan mengenai pengelompokkan derajat kesehatan secara umum dari setiap daerah sesuai dengan nilai indikator-indikatornya. Pada penelitian ini dihasilkan pengelompokkan derajat kesehatan kedalam 3 kategori, yaitu derajat kesehatan tertinggi, menengah, dan terendah. K-Means clustering yang merupakan metode pengelompokkan data digunakan untuk mengelompokkan derajat kesehatan. Pengelompokkan dilakukan menggunakan indikator derajat kesehatan yang dipaparkan profil kesehatan sehingga menghasilkan kelompok-kelompok puskesmas berdasarkan derajat kesehatannya. Pada profil kesehatan, kondisi derajat kesehatan dijelaskan ditiap-tiap indikator tanpa mengetahui kondisi dari keseluruhan indikator-indikator tersebut. Setelah dilakukan pengelompokkan derajat kesehatan pada tahun 2017, dari total 20 puskesmas diketahui terdapat 15 puskesmas termasuk kedalam kelompok menengah, 2 puskesmas termasuk kedalam kelompok tertinggi, dan 3 puskesmas termasuk kedalam kelompok terendah. Penelitian ini dapat membantu mengamati kondisi derajat kesehatan di wilayah kota Bengkulu. Sehingga dapat memudahkan Dinas Kesehatan Kota Bengkulu dalam berupaya meningkatkan derajat kesehatan kota Bengkulu.
Kata kunci: Derajat Kesehatan, Pengelompokkan, K-Means Clustering, Pemetaan, Puskesmas
Rincian Artikel
Referensi
- Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Profil Kesehatan Kota Bengkulu 2015, Bengkulu, 2016.
- Y. Agusta, K-Means – Penerapan, Permasalahan dan Metode Terkait, Denpasar, Bali: Stimik Amikom Bali, 2007.
- N. Athina dan L. Iswari, Klasterisasi Data Kesehatan Penduduk untuk Menentukan Rentang Derajat Kesehatan Daerah dengan Metode K-Means, Yogyakarta: Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI), 2014.
- S. Aroonrof, Geographic Information System; A Management, Ottawa: WDL, Publications, 1989.
- B. Sidik, Framework Codeigniter, Bandung: Informatika, 2012.
- A. F. Sibero, WEB Programming Power Pack, Jakarta: MediaKom, 2014.
- M.Shalahuddin, R. A. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung : Informatika Bandung, 2014.
Referensi
Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Profil Kesehatan Kota Bengkulu 2015, Bengkulu, 2016.
Y. Agusta, K-Means – Penerapan, Permasalahan dan Metode Terkait, Denpasar, Bali: Stimik Amikom Bali, 2007.
N. Athina dan L. Iswari, Klasterisasi Data Kesehatan Penduduk untuk Menentukan Rentang Derajat Kesehatan Daerah dengan Metode K-Means, Yogyakarta: Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI), 2014.
S. Aroonrof, Geographic Information System; A Management, Ottawa: WDL, Publications, 1989.
B. Sidik, Framework Codeigniter, Bandung: Informatika, 2012.
A. F. Sibero, WEB Programming Power Pack, Jakarta: MediaKom, 2014.
M.Shalahuddin, R. A. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung : Informatika Bandung, 2014.