Main Article Content

Abstract

Sungai Kahayan memiliki arti penting bagi masyarakat sekitar dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ambang batas normal nilai kekeruhan air sungai adalah sebesar 50 NTU, sementara nilai kekeruhan air Sungai Kahayan saat ini telah mencapai 86,10-150 NTU. Metode untuk menurunkan tingkat kekeruhan air telah banyak dikembangkan, salah satunya adalah dengan metode koagulasi. Tumbuhan Hanjeli (Coix lacryma jobi L) adalah salah satu tanaman liar di Kalimantan Tengah. Tumbuhan Hanjeli sering dijumpai di pinggir-pinggir sawah, pekarangan rumah, di pinggir sungai, dan di pinggir jalan. Biji Hanjeli memiliki kandungan protein 12,26% , dan Karbohidrat 74,36%. Kandungan Protein pada biji Hanjeli dapat dipertimbangkan sebagai koagulan dalam proses penjernihan air Sungai Kahayan. Penambahan koagulan serbuk biji hanjeli kedalam air sungai Kahayan dapat mempengaruhi nilai kekeruhan dan sedikit pada pH air. Massa optimum koagulan yang diperlukan untuk menyisihkan kekeruhan air adalah sekitar 0,2 gr/L. Ukuran koagulan optimum untuk menyisihkan kekeruhan air adalah 80 mesh. Kondisi efektif untuk penyisihan turbiditas dan pH air yang paling baik adalah dengan massa koagulan biji hanjeli 0,2 gr/L dan ukuran partikel 80 mesh  dengan penyisihan turbiditas sebesar (94%) dan penuruhan pH sebesar (3,6%)

Keywords

Air Sungai Kahayan Biji Hanjeli Kekeruhan Air

Article Details

How to Cite
Syarpin, S., & Harianto, B. (2021). Pengolahan Air Sungai Kahayan Kalimantan Tengah Menggunakan Biji Hanjeli (Coix lacryma–jobi L) Sebagai Koagulan Alami. RAFFLESIA JOURNAL OF NATURAL AND APPLIED SCIENCES, 1(1), 20–28. https://doi.org/10.33369/rjna.v1i1.15590

References

  1. Martina. dkk. Aplikasi Koagulan Biji Asam Jawa dalam Penurunan Konsentrasi Zat Warna Drimaren Red pada Limbah Tekstil Sintetik pada Berbagai Variasi Operasi. Jurnal Rekayasa Proses Research article. 2018. Vol. 12, No. 2, hlm.40-45.
  2. Herimariaty. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Air Akibat Penambangan Emas di Sungai Kahayan. Mimbar Hukum, 2011, Vol. 23, No. 3, Hal. 431-645.
  3. Rahimah. dkk. Pengolahan Limbah Deterjen Dengan Metode koagulasi flokulasi Menggunakan Koagulan Kapur dan PAC. Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat. 2016. Vol.5 No.2
  4. Hendrawati. dkk. Penggunaan biji asam jawa (Tamarindus Indica L.,) dan biji kecipir (Psophocarpus etragonolobus L.,) sebagai koagulan alami dalam perbaikan kualitas air tanah. Prosiding Seminar FMIPA, 2013. Universitas Lampung. ISSN : 1978 – 8193.
  5. Hikmah, Mia Nurul & Anggoro. Pengaruh Pemberian Serbuk Simpilia Biji Kelor (Moringa Oleifera) Sebagai Koagulan dalam Menjernihkan Air Sumur Gali dengan Metode Jar Test di Dusun Tegalrejo Desa Bawuran Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul. Jurnal Cakra medika. 2019. Vol 6. No. 1.
  6. Ghebremechael, Kebreab; Abaliwano & Amy. Combined natural organic and synthetic inorganic coagulants for surface water treatment. Journal of water supply: Research and technology-Aqua. 2009. Vol. 58. No. 4. Page 267-276
  7. Wijayanto, erdio maulana; farahdiba & Rosariawari. Penyisihan Total Suspended Solid (TSS) Air Sungai dengan Hidraulis Koagulasii Flokulasi. Jurnal envirotek. 2019. Vol. 1 No.2.
  8. Puspitasari, mega dan wahyono hadi. Efektifitas Al2(SO4)3 dan FeCl3 dalam pengolahan air menggunakan Gravel bed Flocculator ditinjau dari parameter kekeruhan dan total Coli. Jurnal teknik pomits. 2014. Vol.3, No. 2. ISSN 2337-3539.
  9. Widiyanti, setyo erna.. Optimization of the alumunium sulfate and PAC (poly alumunium chloride) coagulant on tello river water treatment. Journal Konversi. 2018. Vol. 7 No.1.
  10. Ozacari, M., and Sengil, I.A. Evaluation of Tannin as a Coagulant Aid for Coagulation of Colloidal Particles. Colloid and Surfaces A, Physicochem.Eng. Aspects. 2003. Vol. 229. pp 85 – 96.
  11. Afiatun, Evi; Sri wahyuni; & Faizal Hamdan. Perbandingan Komposisi Koagulan Biji Kelor (Moringan oleifera), Biji Asam Jawa (Tamarindusindica L) dan Aluminium Sulfat (Al2(SO4)3) untuk Menurunkan Kekeruhan Air Sungai Citarum Atas Ciparay Kabupaten Bandung. Journal of community based environmental engineering and management. 2018. Vol. 2, No. 1. 21-30.
  12. Parmar, Nitesh & J.K . Treatment of Pharmaceutical Waste Water by Coagulation Process Using Moringa Oleifera as a Natural Coagulant. International Conference on Recent Advances in Interdisciplinary Trends in Engineering & Applications. 2019. SSRN-ELSEVIER (18-19).
  13. Antov,M.G., Sciban, M.G., and Petrovic, N.J. Proteins from Common Bean (Phaseolus vulgaris) Seed as A Natural Coagulant for Potential Application in Water Turbidity Removal. Bioresource Technology. 2010. Vol. 101, pp, 21672172.
  14. Rusmawati, S., Sadiana and Agnestisia, R. Pemanfaatan Kulit Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) sebagai Koagulan dalam Proses Penjernihan Air Sungai Kahayan. Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia UNNES.ISBN :978-602-14397-1-5 (2015).
  15. Pandia & Husin. Pengaruh Massa dan Ukuran Biji Kelor pada Proses Penjernihan Air. Jurnal Teknologi Proses. 2005. 4(2) 26-33.
  16. Nurmala, T.Serealia Sumber Karbohidrat Utama. P.T Rineka Cipta Jakarta (2003)
  17. Nurmala, T., Warid Ali Qosim, Imas S. Setiasih, In-In hanidah. Adaptasi Enam Genotip Hanjeli Terseleksi pada Karakter Hasil dan Kualitas Tepung di Tiga Sentra Produksi Jawa Barat Untuk Mendukung Diversifikasi Pangan. Penelitian STRANAS. Dikti (2015).
  18. Sutherland, J.P. The application of moringa oleifera seeds as a coagulant for water treatment in developing countries. Tesis. University of Leicester (2003).
  19. Cahyani. Substitusi jagung (zea mays) dengan jail (Coix lacryma-Jobi L) pada pembuatan tortilla: kajian karakteristik kimia dan sesnsori. Fakultas Pertanian UNS: Solo (2010).
  20. Ndabigengesere, A., Narasiah, K.S. dan Talbot, B.G. Active Agnets and Mechanism of Coagulant of Turbit water using moringa oleifera. Water research, 1995, 29(2): 701-710.
  21. Sutherland, J.P., Folkard, G.K. & Grant W.D. Natural Coagulants for appropriate water treatment: a Novel Approach, J. Waterlines. 1990. 8(4) : 30-32.
  22. Yuliastri, Indra Rani. Penggunaan Serbuk Biji Kelor (Moringa oleifera) sebagai Koagulan dan Floakulan dalam Perbaikan Kualitas Air Limbah dan Air Tanah. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah: Jakarta (2010).
  23. Istighfarini, dkk. Pengaruh Massa dan Ukuran Partikel Adsorben Sabut Kelapa Terhadap Efisiensi Penyisihan Fe pada Air Gambut. Jom FTEKNIK. 2017. Vol, 4. No, 1.